Peneliti kembangkan robot pembunuh kanker
Merdeka.com - Kanker masih menjadi salah satu 'mesin pembunuh' paling berbahaya bagi manusia. Untuk memerangi penyakit kelainan sel ini, peneliti dari Universitas California mengembangkan robot-robot pembunuh sel-sel kanker.
Robot yang disebut dengan "Nanoporphyrin" tersebut itu dapat digunakan untuk melakukan diagnosis serta perawatan penyakit kanker. Sesuai dengan namanya, Nanoporphyrin hanya berukuran satu per miliar meter dan diproduksi berbasiskan teknologi partikel nano.
Meskipun sangat kecil, Nanoporphyrin memiliki struktur tubuh yang multifungsi dan dapat diprogram untuk tujuan yang berbeda. Pihak Universitas California pun masih terus mengembangkan robot ini agar dapat bekerja lebih efisien dengan program yang jelas dan tidak memakan biaya produksi tinggi.
-
Robot apa yang digunakan dalam penelitian? Robot sosial humanoid buatan SoftBank Robotics, NAO yang memiliki suara mirip manusia namun seperti robot, digunakan sebagai informan robot.
-
Bagaimana kemoterapi bekerja untuk melawan kanker? 'Ini karena kemoterapi efektif dalam membunuh sel kanker, tapi dia juga dapat mempengaruhi sel-sel sehat yang membelah cepat. Seperti sel rambut, kulit, saluran pencernaan, ini yang menyebabkan berbagai efek samping,' jelas Bernard.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Bagaimana NASA meningkatkan efektivitas obat kanker? Sebagai contoh, berkat penelitian yang dilakukan oleh perusahaan farmasi Merck di ISS, obat antikanker Keytruda sekarang dapat diberikan kepada pasien melalui suntikan intravena.
-
Bagaimana kemoterapi bekerja untuk menghambat kanker? Terdapat beberapa jenis kemoterapi yang masing-masing dapat melawan sel kanker dengan cara yang berbeda-beda.
-
Di mana penelitian obat kanker NASA dilakukan? Penelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa.
Robot-robot ini dibagi menjadi dua jenis, yakni Nanoporphyrin anorganik dan organik. Nanoporphyrin anorganik dilengkapi dengan komponen-komponen unik yang mengeluarkan warna dan resonansi magnetik untuk memetakan posisi dan ukuran dari sebuah tumor. Setelah itu, giliran Nanoporphyrin organik yang akan bertugas membawa obat untuk langsung menyerang sel-sel tumor. Kedua robot ini juga telah lolos uji klinik sehingga aman bagi tubuh.
Hebatnya, Nanoporphyrin bisa diisi obat kanker dengan dosis yang dapat disesuaikan dan diarahkan untuk menyerang sel-sel yang telah berubah menjadi tumor saja. Teknik ini berbeda dengan perawatan kemoterapi yang sering merusak sel-sel lain yang sebenarnya sehat.
Kanker sendiri sampai saat ini sering dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor satu, karena dalam satu tahun kanker dapat bertanggung jawab atas kematian sekitar 8,2 juta orang di seluruh dunia. Bahkan di Australia, kanker telah menyalip penyakit jantung sebagai pembunuh nomor satu dengan total kematian 40.000 orang tahun lalu, Phys.org (27/08). (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaKemajuan teknologi benar-benar dimanfaatkan oleh Rumah Sakit Pusat Kanker Raja Hussein di Amman, Yordania. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPenelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa. Hasilnya ada kemajuan pada obatnya.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaOperasi jarak jauh ini sukses karena teknologi berbasis 5G.
Baca SelengkapnyaSeorang Mahasiswa Ciptakan Kecoa Cyborg yang Bisa Membantu Misi Penyelamatan.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang, fungsi serta jenis-jenis dari kemoterapi mungkin adalah hal yang asing. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai kemoterapi di sini!
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaAwal mula kemoterapi hingga inovasinya terkini. Simak penjelasan mengenai sejarah kemoterapi berikut ini!
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menyebut miniatur jantung akan bisa dipasang di tubuh manusia.
Baca Selengkapnya