Peneliti klaim, lumpur lapindo disebabkan oleh gempa bumi
Merdeka.com - Berdasarkan artikel terbaru yang diterbitkan di jurnal National Geoscience mengklaim bahwa semburan lumpur lapindo tidak disebabkan oleh pengeboran minyak di wilayah tersebut.
Peneliti menjelaskan bahwa berdasarkan bukti dan fakta yang dikumpulkan di lapangan, semburan lumpur panas tersebut dipicu oleh gejala alam, yakni gempa bumi.
Dilansir dari Softpedia (22/7), Stephen Miller, peneliti yang kini bekerja di Universitas Bonn, Jerman menjelaskan berdasarkan hasil investigasi, semburan lumpur tersebut terjadi setelah adanya gempa bumi.
-
Kenapa Lumpur Lapindo terjadi? Dikatakan bahwa rencana pengeboran dilakukan dengan target formasi Kujung, ternyata di lokasi tempat pengeboran tidak dilakukan formasi Kujung.
-
Dimana Lumpur Lapindo terjadi? Pusat maupun titik semburan lumpur panas Lapindo ini berada di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Bagaimana gempa bumi memicu letusan? Gempa ini terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Akibat pergerakan ini, magma yang tersimpan di dalam bumi dapat naik ke permukaan dan menyebabkan gunung meletus.
-
Apa itu Lumpur Lapindo? Lumpur Lapindo Sidoarjo merupakan salah satu bencana alam di Indonesia yang sampai sekarang belum menemukan jawabannya. Sebab, penyebab munculnya lumpur panas Lapindo masih dalam perdebatan dan belum menemukan hasil yang final.
-
Kapan Lumpur Lapindo muncul? Lumpur Lapindo pertama kali muncul pada tanggal 29 Mei 2006 silam.
-
Kenapa air panas muncul setelah gempa? Setelah gempa dengan dengan kekuatan magnitudo 6.5 SR, ada sekitar 8 titik lubang yang mengeluarkan semburan lumpur warna abu-abu,' ungkapnya, Sabtu (23/3).
Gempa bumi tersebut dipicu oleh gelombang seismic di wilayah tersebut. Gelombang seismic tersebut terjadi dalam jarak sekitar 150 kilometer dari pusat semburan dengan kekuatan 6.3 skala rikter (Gempa Jogja).
Gempa tersebut memicu pecahan pada lapisan batuan yang selama ini menutup lapisan lumpur. Hal tersebutlah yang menyebabkan semburan lumpur panas tersebut terjadi.
Namun tidak sedikit para ahli yang tidak sependapat terhadap teori tersebut. Sebagian peneliti masih menganggap bahwa eksploitasi gas lah yang menjadi penyebab semburan tersebut muncul. (mdk/fra)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaBerikut sejarah lumpur Lapindo Sidoarjo beserta penyebab dan dampaknya bagi sekitar.
Baca SelengkapnyaFenomena yang terjadi di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, itu termasuk hal biasa.
Baca SelengkapnyaSemburan lumpur di Baby Volcano merupakan fenomena alam yang telah terjadi sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaBeberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaPetugas turun ke lokasi untuk meninjau semburan lumpur tersebut.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira bahwa Bledug Kramesan merupakan Gunung Api baru yang muncul akibat terjadinya gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Kementerian ESDM memaparkan analisis tentang gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca Selengkapnya