Penelitian di Indonesia, mahasiswa Jepang temukan 'chaos' dalam otak
Merdeka.com - Salah satu penemuan penting di dunia kembali dilakukan di Indonesia. Dengan menggunakan laboratorium dan teknologi di tanah air, mahasiswa asal Jepang berhasil menemukan 'chaos' di dalam otak manusia.
Mahasiswa itu adalah Hiroki Okada. Pria Jepang berumur 24 tahun tersebut bekerjasama dengan tim riset C-Tech Labs yang dipimpin oleh Dr. Warsito P. Taruno, M.Eng. C-Tech Labs sendiri terletak di kawasan Alam Sutera, Tangerang.
Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bila di dalam otak manusia terdapat sebuah ketidakteraturan atau 'chaos'. Chaos tersebut akan berada dalam tingkat tertinggi saat otak berada dalam keadaan santai.
-
Kenapa teknologi chip otak dipelajari? Penelitian ini merupakan bagian dari pengembangan teknologi antarmuka otak-komputer (BCI) atau menanam chip di otak yang juga dilakukan oleh para ilmuwan lain untuk mengatasi berbagai masalah, seperti kehilangan memori, gangguan bicara, hingga kelumpuhan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di jaringan otak? Dilansir Smithsonian, Rabu (18/9), ilmuwan telah menemukan polutan kecil di jaringan otak, khususnya bulbus olfaktorius yang terletak di atas hidung.
-
Siapa yang mengembangkan teknologi chip otak? 'Kami berada di ambang era baru dalam ilmu saraf manusia dan neuroterapi,' kata Kahana dikutip NYPost, Selasa (17/9).
-
Apa yang bisa membuat otak kita tumbuh dan berkembang? Neuroplastisitas adalah kapasitas otak untuk terus tumbuh dan berkembang sebagai respons terhadap pengalaman hidup. Penelitian menunjukkan bahwa otak dapat terus tumbuh dan berubah sepanjang hidup. Otak Anda dapat berubah dan beradaptasi melalui rangsangan, stres, dan pengalaman.
-
Siapa yang mengembangkan chip otak? Elon Musk, triliuner pemilik X (sebelumnya Twitter) dan SpaceX, adalah tokoh di balik pengembangan chip otak ini.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
Di sisi lain, saat otak dipakai untuk berpikir secara keras, tingkat chaos akan turun. Hal ini terjadi karena pada saat berpikir, otak manusia mempunyai tingkat keteraturan tinggi.
"Saya meneliti bagaimana cara menganalisis pola chaos dari sinyal ECVT. Saya rasa kami bisa mendapatkan pola chaos dari sinyal ECVT sama dengan langkah yang digunakan untuk sinyal NIRS (Near Infrared Spectroscopy)," ujar Okada ketika ditemui di ruang laboratorium brain scanning C-Tech Labs.
Hasil penelitian chaos ini diklaim dapat membantu manusia menciptakan teknologi komputer yang dapat menganalisis informasi dalam sinyal yang lemah, termasuk memprediksi data yang sangat fluktuatif seperti otak manusia, yakni harga saham.
Dalam riset di C-Tech Labs ini, teknologi komputasi chaos diimplementasikan menggunakan super computer untuk menganalisis data 4D aktivitas otak manusia yang dihasilkan dari alat pemindai otak 4D ECVT untuk berbagai aplikasi tentang fungsi kerja otak manusia.
"Hasil riset yang baru ini menunjukkan bahwa aktivitas otak yang semakin tinggi berkorelasi dengan tingkat keteraturan yang tinggi di dalam otak," jelas Warsito, CEO C-Tech Labs.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di masa depan memang diprediksi bakal tergantung dari analisis kerja otak manusia dan pengkodean data aktivitas otak.
Lebih jauh, teknologi pengkodean chaos memungkinkan kita untuk mengubah data aktivitas otak menjadi data digital dan mentransfernya melalui teknologi komunikasi dan informasi.
Dengan demikian, suatu ketika manusia bisa dilakukan komunikasi antara otak dengan komputer, atau antarotak manusia melalui komputer atau internet yang merupakan konsep telekomunikasi masa depan.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tujuan tertentu para ilmuwan Korea Selatan membuat teknologi pengendali pikiran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.
Baca SelengkapnyaDiskusi yang hangat dan interaktif ini menunjukkan antusiasme generasi muda dalam memahami dinamika industri media global.
Baca SelengkapnyaKonferensi yang disertai pameran ini bertemakan “Charting the Future with Innovative and Secured Technology”.
Baca SelengkapnyaTeknologi implant otak berhasil meningkatkan memori hingga 28 persen, membuka jalan baru untuk terapi penyakit dan gangguan neurodegeneratif.
Baca SelengkapnyaBanyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPada saat ini banyak remaja yang kecanduan menggunakan internet. Hal ini ternyata bisa berdampak signifikan terhadap kondisi otak mereka.
Baca SelengkapnyaIPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Istilah ini mencakup bidang penyelidikan ilmiah dan kemajuan teknologi yang terus berkembang.
Baca SelengkapnyaHal ini tidak lepas dari pesatnya pertumbuhan teknologi yang mendampingi kebiasaan hidup Gen Z.
Baca SelengkapnyaJepang menghadapi masalah serius terkait tingginya tingkat kecanduan pornografi internet, khususnya di kalangan pemuda.
Baca Selengkapnya