Penemuan revolusioner, bakteri bisa dijadikan pembangkit listrik!
Merdeka.com - Berbagai hal sudah ditempuh para ilmuwan untuk mencari energi alternatif. Baru-baru ini, para ilmuwan sedikit mendapat titik terang atas penelitiannya terhadap bakteri.
Dilansir dari The Verge, bakteri bisa direkayasa untuk memproduksi arus listrik. Tentu jika munculnya dari bakteri, arus listrik itu takkan besar. Namun ilmuwan menyatakan bahwa hal tersebut bisa digunakan untuk membersihkan air dalam proses pengelolaan air limbah.
Dari studi yang dipublikasikan di jurnal Chem, beberapa bakteri bisa memunculkan arus listrik secara natural, karena itu adalah bagian dari metabolisme mereka. Hal ini muncul dari protein khusus yang ada dalam membran sel mereka, di mana hal ini digunakan untuk beradaptasi untuk hidup di lingkungan yang ekstrem.
-
Bagaimana listrik diproduksi dari air? Proses ini melibatkan beberapa bagian utama, termasuk bendungan, turbin, generator, dan jalur transmisi. Pertama, air diatur oleh bendungan untuk membentuk sumber energi yang stabil. Air kemudian dialirkan melalui turbin, di mana energi kinetik air diubah menjadi energi mekanis. Turbin ini kemudian terhubung dengan generator yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan kemudian dikirim melalui jalur transmisi untuk didistribusikan ke rumah dan bisnis.
-
Bagaimana energi listrik dihasilkan? Energi listrik juga disebut sebagai suatu energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana motor listrik mengubah energi? Motor listrik mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik.
-
Bagaimana baterai berlian nuklir menghasilkan listrik? Para ilmuwan menjelaskan, baterai berlian ini memanen elektron yang bergerak cepat yang dipicu oleh radiasi, mirip dengan bagaimana tenaga surya menggunakan sel fotovoltaik untuk mengubah foton menjadi listrik.
-
Bagaimana ilmuwan meningkatkan baterai berbasis air? Dengan mengubah campuran kimia yang ada di dalam baterai berbasis air, tim peneliti dapat meningkatkan kepadatan energi dan kinerja keseluruhan baterai berbasis air ini.
Untuk memanfaatkan arus listrik alami tersebut, para ilmuwan mencoba untuk merekayasa molekul yang bisa disematkan dalam bakteri. Molekul rekayasa ini bernama DFSO+ yang mengandung atom metal. Selanjutnya, molekul ini dimasukkan ke dalam bakteri yang bernama Shewanella oneidensis.
Molekul sintetis ini akan masuk ke dalam membran sel dan mulai berinteraksi dengan bakteria tersebut untuk memproduksi arus listrik dengan menggunakan atom metal tersebut.
Percobaan ini telah berasil di beberapa bakteri S. oneidendis. Bakteri tersebut menerima mineral logam dan elektroda untuk bisa menghasilkan listrik. Namun karena mereka biasa hidup di daerah tanpa oksigen, aplikasi mereka terhadap produksi listrik natural ternyata lebih terbatas.
Dengan ini, para ilmuwan cukup optimis untuk bisa membuat berbagai macam bakteri yang bisa menghasilkan listrik yang bermanfaat di masa depan. Hal ini merupakan langkah awal, di mana pengembangannya masih hanya bisa untuk membersihkan air limbah pabrik di mana bakteri tersebut hidup.
Metode ini pun lebih murah ketimbang berbagai energi alternatif lain. Oleh karena itu peluang untuk menjadikan hal ini teknologi listrik yang efektif di masa depan masih terbuka lebar.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penemuan-penemuan unik yang disebut bisa selamatkan dunia.
Baca SelengkapnyaMobil jenis ini juga dianggap lebih hemat dalam jangka panjang karena tidak memerlukan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaSaat ini, motor listrik semakin digemari dan berkembang di pasar Indonesia, terutama di daerah perkotaan. Berikut sejarah perjalanannya.
Baca SelengkapnyaBioteknologi konvensional merupakan salah satu cabang dari bioteknologi yang menggunakan metode tradisional dalam menghasilkan produk-produk bioteknologi.
Baca SelengkapnyaAlat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.
Baca SelengkapnyaAda cara praktis untuk membersihkan microwave dari bakteri. Pasalnya, penelitian menyebut alat ini rentan pada lebih dari 750 jenis bakteri.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, para ilmuwan juga meneliti potensi makanan yang berasal dari asteroid.
Baca SelengkapnyaBaterai nuklir ini menggunakan reaksi berlian yang ditempatkan di dekat sumber radioaktif.
Baca SelengkapnyaIlmuwan pun tak menyadari apa yang dilakukannya ini berhasil.
Baca SelengkapnyaAda rahasia yang ditemukan agar baterai berbahan dasar air mampu bekerja.
Baca Selengkapnya