Pengamat: Anggota BRTI baru harus independen!
Merdeka.com - Pengamat ICT yang juga mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) periode 2006-2009 dan 2009-2012, Heru Sutadi, mengatakan bahwa tantangan anggota BRTI baru nantinya akan berat.
Pasalnya, kata dia, teknologi akan berkembang cepat, industri akan semakin kompetitif, dan pengguna masih dianggap sebagai obyek dari perkembangan industri ini.
"Karena itu, anggota BRTI haruslah mereka yang mengerti industri telekomunikasi Indonesia secara baik, memahami perkembangan teknologi dan dampaknya, serta independen dan mampu menjaga kepentingan operator, pemerintah dan pengguna secara seimbang," ungkap Heru saat dihubungi Merdeka.com, (13/03).
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
-
Bagaimana teknologi mengubah interaksi? Teknologi komunikasi seperti smartphone dan aplikasi pesan instan telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Bagaimana BRI melakukan transformasi digital? Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
-
Mengapa inklusi digital penting untuk masyarakat? Inklusi digital penting untuk masyarakat yang lebih berkembang.
-
Bagaimana APJII meneliti pengguna internet? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini.
Heru pun menyarankan, agar anggota BRTI mendatang, harus memperhatikan dan menjadikan pengguna telekomunikasi tidak lagi sebagai obyek tetapi juga subyek perkembangan industri ini.
"Mental pelayanan harus melekat, tegas terhadap penyimpangan regulasi dan aturan hukum, dan tidak partisan partai politik," tegasnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi XI Minta Anggota OJK Baru Mampu Perkuat Pengawasan
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIntip Alat Canggih Terbaru Polri, Bisa Deteksi Kondisi Tubuh Calon Taruna Akpol
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR RI berkomitmen penuh untuk terus mendorong program-program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus mengingatkan bahwa kemajuan teknologi tidak boleh mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan harus selalu digunakan untuk kepentingan semua orang.
Baca SelengkapnyaPengaplikasian AI menjadi tantangan manusia dan dunia industri.
Baca SelengkapnyaKemerdekaan sejati tercapai ketika masyarakat bersatu untuk kesejahteraan bersama.
Baca Selengkapnya