Pengamat: E-sabak harusnya pilot project dulu
Merdeka.com - Program e-sabak yang digaungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan ternyata tak hanya dikritik oleh pengamat pendidikan saja, tetapi juga pengamat ICT Heru Sutadi.
Menurutnya, program ini seharusnya jangan langsung dijadikan sebagai kebijakan nasional, namun proyek percontohan dulu.
"Menurut saya sih, pilot project saja dulu di beberapa tempat, dan beberapa tingkatan sekolah. Jangan tiba-tiba jadi kebijakan nasional. Betapapun buku dan sabak masing-masing punya kelebihan dan kekurangan," kata Heru saat dihubungi Merdeka.com, (26/2).
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
-
Kenapa penggunaan gadget berlebihan bahaya? Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan mata dan meningkatkan risiko miopi. Ketika anak terlalu lama menatap layar tanpa istirahat, otot-otot mata menjadi tegang dan dapat menyebabkan kelelahan visual.
-
Bagaimana penggunaan ponsel orang tua bisa memengaruhi anak? Hal ini menunjukkan bahwa cara orang tua menggunakan perangkat digital dapat memengaruhi bagaimana anak-anak menghabiskan waktu mereka di depan layar.
-
Kenapa gadget bikin anak stres? 'Dengan kemajuan teknologi, anak-anak lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi. Pergeseran fokus ini disebabkan oleh konten digital yang dihasilkan dan dikonsumsi oleh anak-anak dengan tingkat kritis,' jelas Mehrotra.
-
Kenapa gadget bahaya buat anak? Penggunaan layar yang berlebihan bisa mengakibatkan sejumlah masalah yang signifikan bagi anak-anak dan orang dewasa. Gangguan tidur menjadi salah satu dampak utama, karena paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme alami tubuh dan mempersulit proses tidur. Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga sering terkait dengan masalah kegemukan, karena waktu yang dihabiskan di depan layar berarti waktu yang kurang untuk aktivitas fisik yang sehat. Tak hanya itu, terlalu banyak waktu di layar juga bisa berhubungan dengan gangguan perilaku dan belajar. Anak-anak yang terlalu sering terpaku pada layar cenderung mengalami kesulitan dalam konsentrasi, interaksi sosial, dan bahkan mengembangkan kemampuan bahasa. Selain itu, risiko terkena kecanduan terhadap teknologi juga meningkat akibat paparan berlebihan terhadap layar.
-
Kenapa anak milenial rentan kecanduan gadget? Kelompok anak milenial menjadi yang paling rentan terhadap masalah kecanduan ini. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan mereka yang selalu ingin terhubung dan mengikuti perkembangan terbaru di dunia digital. Dengan adanya gadget, mereka merasa terikat untuk terus memantau informasi dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga sulit untuk melepaskan diri dari perangkat tersebut.
Dirinya juga menjelaskan jika tidak semua kalangan mampu membeli gadget. Bahkan, proyek ini bisa berpotensi membebani orang tua.
"Jaman dulu, sabak atau batu tulis per orang satu, tapi kalau sekarang anak 3 harus masing-masing bawa e-sabak ya repot dan jadi beban karen tidak semua kalangan mampu," jelasnya.
Ini yang kemudian dipertanyakan lebih lanjut oleh Heru tentang program ini.
"Masalahnya, siapa mau beli sabaknya? Pemerintah? Tentu harus melalui proses masuk APBN, lelang dan ada pertanggungjawaban jika perangkat hilang atau rusak nantinya," tuturnya.
Tak hanya itu saja, kritikan tentang kejelasan program ini masih dipertanyakan. Konsep ini, dikatakan Heru, belum jelas segmentasinya apakah semua sekolah, kota dan desa, dari perguruan tinggi sampai sekolah dasar.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program e-Sabak. Program tersebut, berupaya untuk menggantikan buku pelajaran dengan menggunakan perangkat tablet. Program ini ditargetkan dapat menjadi solusi sebagai salah satu sarana pembelajaran di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Surabaya Larang Wisuda TK hingga SMP, Ini Fakta di Baliknya
Baca SelengkapnyaRiset ini menyimpulkan bahwa pemberian pekerjaan rumah (PR) matematika kepada siswa dianggap kurang tepat.
Baca SelengkapnyaMengingat, nama pengguna Paylater akan masuk ke daftar SLIK OJK sebagai salah satu acuan kepatuhan kredit.
Baca SelengkapnyaPasalnya, keterlambatan pembayaran tersebut akan memberikan dampak negatif.
Baca SelengkapnyaScreentime pada anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya dihindari karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengaku mendapatkan laporan adanya pelanggaran PPDB seperti jual beli kursi di sekolah.
Baca SelengkapnyaRista mengingatkan, menyiapkan warisan juga tak kalah penting bagi keluarga.
Baca Selengkapnya