Pengamat soal telepon misterius tim IT KPU: Jangan dibesar-besarkan
Merdeka.com - Usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang dilakukan secara serentak, seorang konsultan sistem IT Pilpres 2019 Harry Sufehmi mengaku dibombardir panggilan misterius dari nomor luar negeri.
Akhirnya, ia memutuskan untuk menonaktifkan nomor ponsel miliknya untuk sementara waktu karena jumlah panggilan yang mencapai ratusan.
Menanggapi aksi tersebut, peneliti keamanan siber Pratama Persadha mengatakan hal itu merupakan aksi iseng belaka.
-
Bagaimana 'suara hantu' di Sirekap KPU muncul? Kiki menjelaskan lebih dalam, di data yang disajikan KPU, perolehan suara seluruh caleg dari 18 Partai peserta di dapil DKI Jakarta II dalam data KPU di Sirekap berjumlah 12.387.937 suara.
-
Mengapa 'suara hantu' di Sirekap KPU mengkhawatirkan? Kiki mengatakan, banyaknya penggelembungan dalam aplikasi Sirekap KPU ini menunjukan bahwa KPU memicu ketidakpercayaan publik.
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Di mana ditemukan 'suara hantu' di Sirekap KPU? Di Dapil DKI misalnya, jumlah perolehan suara Caleg melebihi DPT total penduduk ibu kota.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang mengklaim meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
Pratama pun menyebut aksi ini tak perlu dikategorikan sebagai upaya peretasan. "Kalau menurut saya iya (aksi ini tak dapat dikategorikan sebagai upaya peretasan). Terlalu dibesar-besarkan itu," tuturnya.
Ia beralasan aksi peretasan tersebut biasanya membuat sistem rusak, mencuri data, termasuk mengambil alih perangkat korbannya. Selain itu, aksi peretasan umumnya memakai teknik tertentu dan mencari kelemahan dari suatu sistem untuk dapat menerobosnya.
Terlebih, menurut Pratama, sebenarnya ada banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan panggilan telepon dari luar negeri, termasuk memilih asal negaranya.
"Contohnya, menggunakan Skype dengan membeli credit untuk melakukan panggilan telepon," tuturnya usai dihubungi Tekno Liputan6.com, Kamis (28/6).
Terkait aksi permintaan me-reset Telegram atau WhatsApp memang pasti membutuhkan SMS otentikasi ke smartphone pemilik aslinya.
Karenanya, ia mengatakan semua orang dapat melakukan aksi semacam ini, selama memang memiliki nomor telepon pengguna lain.
Ia juga menuturkan, modus mengirimkan beragam telepon spam ini sering dilakukan agar perangkat sasarannya sulit digunakan.
"Bahkan, kalau pihak yang mengganggu konsultan itu pintar, dia bisa mengirim ratusan SMS dalam satu waktu. Akibatnya, smartphone pasti hang dan tidak bisa digunakan, karena setiap di-restart akan masuk terus ratusan SMS spam," tutur chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC (Communication System Security Research Center) itu.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.
Baca SelengkapnyaGanguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menginvestigasi kasus dugaan kebocoran data pemilih 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaTemuan itu berdasarkan aduan diterima Tim Hukum Nasional AMIN Jatim melalui layanan call center yang dibuka sebelum pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDPR geram dengan kabar dugaan kebocoran data 204 juta pemilih oleh KPU.
Baca SelengkapnyaSejumlah rekaman mengenai dugaan kecurangan banyak tersebar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSaat ini muncul dugaan kecurangan pada data perolehan suara capres-cawapres di Sirekap.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud mempersoalkan surat panggilan yang dikirimkan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai kebocoran data pemilih merupakan keteledoran Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI
Baca SelengkapnyaMenurutnya, banyak permasalahan lain pemilu 2024 yang sebenarnya perlu diungkap.
Baca Selengkapnya