Pengguna data naik, tapi investasi operator tak murah
Merdeka.com - Sharing Vision, lembaga riset telematika berbasis di Bandung, baru saja merilis data terbaru soal review 2016 dan Outlook 2017 Industri Telematika Indonesia. Hasil risetnya itu menemukan kecenderungan penurunan pendapatan untuk SMS dan telepon sejak tahun 2013 di tiga operator selular terbesar.
Dalam pemaparannya, Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, Dimitri Mahayana, menyampaikan bahwa pada tahun 2013, rata-rata operator mendapat pendapatan 37 persen dari telepon. Kemudian menurun menjadi 36 persen pada 2014 dan terakhir 35 persen pada 2015. Selanjutnya, pendapatan dari SMS juga menurun dari 17 persen di tahun 2013 dan 2014. Lalu, pada tahun 2015 menurun lagi menjadi 16 persen.
Memang, pendapatan dari data naik dari 14 persen pada 2013, lalu 18 persen pada 2014, hingga 22 persen pada 2015. Tapi perlu diingat bahwa investasi modal (capex) untuk membangun infrastruktur data tak murah.
-
Bagaimana OTT mempengaruhi pendapatan operator seluler? Efek Gunting kehadiran OTT ini pada satu sisi menaikan traffic penggunaan pada penyedia layanan seluler di Indonesia. Akan tetapi, pada sisi lainnya meskipun traffic dari pengguna akan naik, pendapatan yang dihasilkan akan datar dan sama saja. Sebab, nilai yang masuk itu diterima oleh OTT, bukan penyedia layanan seluler.
-
Apa dampak OTT terhadap pendapatan operator seluler? 'Apa sih dampaknya? Kalau kita lihat dalam 5-7 tahun terakhir penurunan dari pendapatan sms. Kalo kita lihat secara global ancaman terhadap operator ini juga terjadi di seluruh dunia,' Sigit juga menambahkan terdapat setidaknya beberapa dampak yang akan dipengaruhi oleh ketidakadaan regulasi yang mengatur operasional OTT di Indonesia.
-
Kapan pendapatan OTT mulai mengalahkan operator seluler? Dilanjutkannya, pendapatan operator telekomunikasi pada tahun 2010 memang bisa mencapai 458 miliar USD dari SMS dan voice, sedangkan OTT dulu hanya USD 41 miliar. Tetapi, kini pada tahun 2021 terbalik, perusahaan telekomunikasi hanya mendapat USD 702 miliar sedangkan OTT USD 753 miliar.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Kapan Telkomsel memperkirakan puncak lonjakan trafik internet di tahun ini? Dibandingkan dengan momen Ramadan dan Idul Fitri tahun sebelumnya, Telkomsel memperkirakan kenaikan trafik mencapai 14,63% lebih tinggi, dengan payload tertinggi sebanyak 60,10 PB (Peta Byte) pada puncak RAFI tahun ini.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
"Data kami juga menunjukkan pertumbuhan pendapatan total rata-rata operator cenderung linear sejak 2008 lalu. Persentase kenaikannya cuma 1,65 persen dari tahun ke tahun (YoY), itu pun disokong pendapatan data dari pemain Over The Top (OTT)," kata Dimitri dalam keterangan resminya kepada Merdeka.com belum lama ini.
Sebaliknya, di sisi lain, pendapatan rata-rata OTT memang belum sebesar operator telekomunikasi, tetapi pertumbuhannya bersifat eksponensial. Persentase kenaikannya mencapai 24,4 persen YoY sejak 2008 lalu.
"OTT pertumbuhannya dari tahun ke tahun bisa melejit padahal belum maksimal garap pasar. Apalagi seperti Google yang layanannya banyak dan dipakai orang. Jadi mereka masih terus tumbuh," terangnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaLayanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaLonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah paparan kinerja Telkom selama 2023.
Baca SelengkapnyaKonsumsi masyarakat akan layanan data masih terus meningkat didukung dengan kebutuhan layanan digital yang berkualitas.
Baca SelengkapnyaIklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDua lini bisnis ini menjadi kunci pertumbuhan pendapatan Indosat di 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan pendapatan Indosat Ooredoo didukung kinerja positif dari semua lini bisnis Perusahaan.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca Selengkapnya