Pengguna internet mulai sadar keamanan data pribadi
Merdeka.com - Internet tak selalu aman dari kasus pencurian maupun penipuan. Kasus tersebut semakin marak. Oknum yang tak bertanggung jawab selalu melancarkan aksinya melalui internet.
Kasus-kasus yang seperti itu, ternyata menarik perhatian masyarakat Indonesia untuk semakin sadar akan bahaya pencurian dan penipuan di internet. Angka kesadaran terkait hal itu, cukup tinggi.
Menilik data dari hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, sebanyak 83,98 persen pengguna internet sadar mengenai aksi tipu-tipu di dunia maya dan 65,98 persen dari pengguna internet juga sangat menjaga keamanan data pribadinya.
-
Bagaimana cara kejahatan siber mendapatkan informasi sensitif? Beberapa pemateri juga menjelaskan mengenai social engineering atau praktik manipulasi psikologis yang dilakukan oleh penyerang (pelaku kejahatan siber) untuk memperoleh informasi sensitif, mendapatkan akses ke sistem atau sumber data yang seharusnya terbatas.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Kenapa penipuan online di era digital mudah terjadi? Tapi di balik segala kenyamanannya, nggak bisa dipungkiri kalau era digital juga membuka peluang kejahatan berupa penipuan online yang marak terjadi.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
Menurut Ketua Umum APJII, Jamalul Izza, kesadaran keamanan privasi dalam berinternet yang tinggi itu barangkali dilatarbelakangi berbagai kasus-kasus yang menjadi viral. Kemudian menjadikan banyak orang mulai berhati-hati terhadap persoalan tersebut.
“Hal-hal yang viral sepertinya yang menjadikan pengguna internet sadar terhadap keamanan privasi mereka,” ujarnya saat acara pemaparan hasil survei pengguna internet Indonesia di Jakarta, Senin (19/2).
Ia pun menyontohkan kebiasaan pengguna internet sebelum menyadari betapa pentingnya data mereka. Misalnya saja melampirkan data diri di media sosial mulai dari alamat rumah hingga nomor telepon.
“Data-data tersebut bisa saja digunakan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Makanya para pengguna pun sekarang sudah mulai sadar jika data tersebut bisa digunakan untuk melakukan penipuan,” kata dia.
Berdasarkan hasil survey terbaru APJII tahun 2017, jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 143,26 juta jiwa atau 54,68 persen dari 262 juta jiwa penduduk negeri ini. Sebelumnya, pada tahun 2016, jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 132,7 juta jiwa.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecanggihan teknologi satu sisi memudahkan masyarakat, sisi lainnya dari kemudahan itu justru menciptakan celah kejahatan.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaBerikut tips jitu dari Polri untuk mengantisipasi pencurian data pribadi yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaMemiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:
Baca SelengkapnyaJika Anda dirugikan terjadinya penyalahgunaan KTP pada pinjaman online, Anda bisa membuat laporan ke polisi.
Baca SelengkapnyaUntuk menjaga keamanan saldo e-wallet dan mencegah penipuan online, setiap pengguna harus mengenali tanda-tanda penipuan.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaLiterasi digital diharapkan mampu berperan penting untuk memberikan sosialisasit terkait pencegahan dan penekanan lonjakan angka judi online.
Baca SelengkapnyaNasabah PNM Mekaar yang belum seluruhnya melek digital berpotensi menjadi korban penyalahgunaan data pribadi.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca Selengkapnya