Penjarahan oleh kelompok bersorban putih dikecam di internet
Merdeka.com - Sebuah aksi yang kabarnya adalah penjarahan atas sebuah toko terjadi dan diunggah di internet. Sontak saja, aksi tersebut dikecam oleh banyak netizen karena yang melakukannya diperkirakan berasal dari organisasi keagamaan yang memiliki ciri khas brutal itu.
Sebuah video yang diunggah di fanspage di Facebook dengan nama Prof Dr Muhammad Quraish Shihab, MA, menampilkan aksi penjarahan ke sebuah toko yang sepertinya milik orang China.
Dari video yang terekam kamera CCTV pada tanggal 16 maret 2014 lalu itu terlihat bahwa ada sekelompok orang bersorban dan berjubah putih masuk dengan paksa ke sebuah toko dan mulai melakukan penjarahan besar-besaran.
-
Siapa yang mengunggah video itu? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @rodopapat memperlihatkan seorang driver ojol yang sedang bekerja membawa penumpang berbadan besar.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang mengunggah video drone petasan? Dalam laporan yang ditulis Mashable, seorang influencer asal Brasil bernama Lucas Albert disebut orang pertama yang mengungah video itu.
-
Siapa yang merekam video viral itu? "Saya baru pertama kali mengantar ke sini, dipukul loh kepala saya, salah saya apa coba?" terdengar suara lainnya pada video amatir tersebut diduga kurir.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
Memang dalam aksinya, para pelaku yang diperkirakan berjumlah puluhan itu, tidak melakukan tindakan kekerasan atau pengerusakan namun hanya penjarahan yang membuat toko itu melompong.
Sang pemilik toko hanya bisa pasrah melihat barang-barang dagangan mereka disikat habis oleh kumpulan orang yang dalam videonya, sang pengunggah mengatakan bahwa mereka berasal dari Front Pembela Islam (FPI).
Tentu saja, apa yang dilakukan para pelaku tersebut membuat banyak orang memberikan komentar pedas bahkan 'sadis.' Walaupun masih ada yang mencoba membela terhadap aksi yang dilakukan, namun mayoritas menghujatnya.
Ternyata, aksi tersebut tidak sekali saja dilakukan dengan korban toko itu juga. Ada video lain yang juga menunjukkan bahwa aksi serupa pernah dilakukan sebelumnya.
Bagi yang ingin melihat videonya, dapat mengaksesnya di fanspage Prof Dr Muhammad Quraish Shihab, MA.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi perampokan di Tambun Bekasi berhasil terekam kamera pengawas CCTV.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 30 menit itu diunggah oleh Deni Full pada 14 November 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial itu terlihat kejadian tersebut terjadi di tepi jalan raya.
Baca SelengkapnyaPolresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaKawanan penjambret bersenjata tajam yang sempat viral diringkus anggota Polsek Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca SelengkapnyaBikin kepala geleng-geleng, aksi pencurian dilakukan oleh dua orang pemulung di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (4/7) lalu.
Baca SelengkapnyaVideo anggota Satpol PP dikeroyok sejumlah orang di depan Pintu Masuk Mall Plaza Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/12) itu viral di media sosial
Baca Selengkapnya