Penjelasan Ilmiah Mengapa Setiap Orang Punya 'Ritual'
Merdeka.com - Apakah Anda memiliki ritual keberuntungan? Seperti cium tangan orang tua sebelum menghadapi peristiwa besar atau penting, atau menggunakan parfum tertentu untuk menjalani rapat penting, atau berbagai ritual keberuntungan semacamnya.
Hal ini tak disangka sangat populer, terutama bagi para seniman serta atlet. Jika ditanya, setiap penampil dan atlet pasti memiliki ritual keberuntungan tertentu yang pasti dilakukan sebelum mereka tampil atau bertanding. Secara tak disadari, hal ini akan memberi sugesti keberuntungan pada mereka.
Rafael Nadal, salah satu petenis terbaik dunia, memiliki ritual antara lain mandi tepat 45 menit sebelum pertandingan, mengarahkan label botol minum ke arah lawan, serta mengusap wajah dengan handuk tiap mendapatkan poin.
-
Apa yang dilakukan dalam ritual? Di tengah musim kemarau berkepanjangan di Thailand, warga di tiga desa di Provinsi Nakhon Sawan berkumpul untuk menghidupkan kembali ritual tradisional mengarak kucing untuk mendatangkan hujan ke desa-desa yang kekeringan.
-
Di mana ritual dilakukan? Warga di tiga desa di Provinsi Nakhon Sawan berkumpul untuk menghidupkan kembali ritual tradisional mengarak kucing untuk mendatangkan hujan ke desa-desa yang kekeringan.
-
Mengapa Ritual Laluhan diadakan? Damang Kepala Adat Kecamatan Selat, Manli, mengatakan bahwa acara itu menggambarkan kegigihan masyarakat adat Dayak dalam mempertahankan wilayah dari gangguan musuh. Lemparan tombak juga diartikan sebagai menombak segala macam kesialan dan hal yang tidak baik lainnya.
-
Kapan ritual ini dilakukan? Ritual sembelih kambing kendit di Ponorogo merupakan sebuah ritual tradisional yang telah berlangsung sejak sekitar 200 tahun lalu.
-
Apa saja ritual pada kerangka? Banyak kerangka ditemukan dengan koin yang terletak di mulut, sementara tengkorak lainnya ditempatkan di antara kaki mereka.
-
Bagaimana mitos ini mempengaruhi perilaku orang? Beberapa orang bahkan takut untuk sengaja melintasi jalan ketika ada kucing di sekitar mereka, karena takut akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh mitos tersebut.
Jadi, hal ini sangat lazim dilakukan setiap orang, mungkin termasuk Anda.
Tentu, hal ini diasosiasikan sebagai takhayul dan tidak memiliki dasar ilmiah. Namun hal ini sedikit dibahas di ranah psikologi. Ritual untuk mengurangi tingkat kecemasan adalah salah satu cara untuk meredam gejala OCD atau obsesive-compulsive disorder. Meski demikian ritual ini tak cuma untuk orang dengan OCD.
Seorang psikolog dari University of Chicago, Jane Risen, seperti dikutip dari Medical Daily, menyebut bahwa orang dewasa yang cerdas, berpendidikan, serta stabil secara emosional pun memiliki ritual yang tak bisa dirasionalkan.
Hal ini muncul berkat perasaan yang terkoneksi antara dua peristiwa yang sebenarnya tak terkait. Contoh kecil adalah ketika Anda mengerjakan ujian dengan hasil yang gemilang, dan ketika itu Anda mengenakan kemeja putih.
Anda secara sadar atau tidak sadar akan bertanya pada diri Anda sendiri, apakah harus menggunakan kemeja putih ini lagi agar kembali sukses.
Fenomena ini dijelaskan oleh Tom Gilovich, seorang profesor psikologi dari Cornell University.
"Hal tersebut tidak ada kaitannya dengan rasional. Namun entah bagaimana Anda merasa seperti mengadu nasib dan Anda suka memiliki rasa kontrol terhadap hasil kehidupan yang tak terduga," ungkap sang profesor.
Jadi, jika misalnya kita berhasil mengerjakan ujian dengan mengenakan kemeja putih, itu sebenarnya hanya ilusi. Namun ketika kita berhasil melakukan sesuatu setelah sebelumnya melakukan ritual, tubuh kita merasakan perasaan senang karena seakan memiliki 'kontrol' terhadap hasil akhir.
Meski demikian, hal yang bukan merupakan ilusi adalah efek relaksasi yang bisa terjadi pada kondisi mental kita ketika melakukan ritual tersebut.
Para psikolog menunjukkan bahwa melewatkan ritual bisa meningkatkan kecemasan dan menurunkan kepercayaan diri selama peristiwa penting.
Jadi, penyebab besar dari semua hal ini adalah kesiapan kita dalam menghadapi kenyataan. Kita gelisah untuk menghadapi hasil akhir dari peristiwa yang harus dijalani, dan ritual ini membuat kita tenang menghadapinya.
Ini sama halnya dengan kita menekan tombol lift berulang kali meskipun itu tidak berguna, hanya karena kita cemas dan tidak akan tenang sebelum lift terbuka.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa orang percaya bahwa bangun tengah malam dapat membuka pintu menuju dunia lain.
Baca SelengkapnyaMitos merujuk pada narasi tradisional yang berfungsi sebagai cara untuk menjelaskan fenomena alam, asal usul dunia, atau asal usul manusia dalam masyarakat.
Baca SelengkapnyaTahlilan digelar setiap hari hingga tujuh hari kematian.
Baca SelengkapnyaMitos sering kali memiliki elemen magis dan simbolik yang kuat, serta berperan penting dalam membentuk nilai-nilai dan kepercayaan suatu komunitas.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaWarga Trenggalek percaya menghitung jumlah saudara bisa memberi keselamatan dan keberkahan hidup dunia akhirat. Begini caranya.
Baca SelengkapnyaBeberapa alasan laki-laki suka membelai rambut wanita.
Baca SelengkapnyaIntip serba-serbi pindah rumah yang wajib kamu tahu!
Baca SelengkapnyaViral, begini ritual Ma’nene di Toraja yang diadakan setiap bulan Agustus.
Baca Selengkapnya