Pentingnya Drone Untuk Turut Amankan Jaringan 5G
Merdeka.com - Ketika kenektivitas 5G telah hadir secara nyata, nantinya berbagai aspek hidup akan berubah. Video konferensi akan lebih cepat dan jernih, cara berkomunikasi jarak jauh akan terasa makin dekat, hingga menikmati konten yang tak lagi perlu buffer.
Namun, di balik perkembangan dan adopsi massal jaringan 5G pada masa depan bukan tanpa bahaya keamanan.
Hingga teknologi 5G telah berkembang secara definitif pada suatu saat nanti, beberapa tantangan masih harus diselesaikan. Di antara tantangan itu termasuk kemungkinan penyadapan, gangguan, dan pencurian identitas.
-
Kenapa jaringan 5G penting? Jadi saya tetap merasa bahwa percepatan 5G itu perlu, karena untuk memperkuat infrastruktur digital Indonesia. Teknologi-teknologi baru itu akan bisa berfungsi maksimal ketika teknologi 5G itu diimplementasikan maksimal,
-
Mengapa 5G dibutuhkan di mobil nirsopir? Memanfaatkan teknologi 5G milik Telkomsel, Navya melaju mulus di sekitar kawasan GBK. Meski baru uji coba, teknologi itu efektif membantu semua sensor di bus berkomunikasi cepat dengan komputer atau 'otak'-nya.
-
Apa tugas Ditjen Pengawasan Ruang Digital? Penugasan ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 174 Tahun 2024 tentang Kementerian Komunikasi dan Digital, yang mencerminkan perubahan nomenklatur kementerian sebagai respons terhadap dinamika dan tantangan era transformasi digital saat ini, di mana dibentuk satu kedirjenan baru yang mengawasi kejahatan di ruang digital.
-
Bagaimana Telkom memastikan keamanan jaringan selama KTT ASEAN? Layanan Tak hanya diversity pada jalur komunikasi, layanan Telkom Group juga dilengkapi dengan Next Generation Firewall untuk mengantisipasi adanya serangan siber.
-
Kapan teknologi 5G di luncurkan? Berbekal belasan uji coba itu, teknologi 5G akhirnya hadir di Tanah Nusantara pada 27 Mei 2021.
-
Mengapa IPTEK penting untuk pertahanan negara? Berperan dalam pertahanan dan keamanan nasional, melalui pengembangan teknologi militer yang canggih.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV), juga dikenal sebagai drone (pesawat nirawak), dapat menjadi enabler untuk mendukung banyak aplikasi dan layanan, seperti pertanian, pencarian dan penyelamatan, dan lainnya.
Giovanni Geraci, peneliti dari Department of Information and Communication Technologies (DTIC) di Universitat Pompeu Fabra (UPF), dalam risetnya menemukan bahwa di satu sisi, penting untuk melindungi jaringan 5G saat terganggu oleh drone yang telah terhubung dan menimbulkan interferensi.
"Namun di sisi lain, di masa mendatang drone juga dapat membantu pencegahan, deteksi, dan pemulihan serangan pada jaringan 5G," ujar Giovanni dikutip dari Eurekalert via Tekno Liputan6.com
Dua Kasus Berbeda
Bersama dengan Aly Sabri Abdalla, Keith Powell dan Vuk Marojevic, dari Department of Electronic Engineering and Computer Science di University of the State of Mississippi, Giovanni dalam penelitian yang terbit di jurnal IEEE Wireless Communications itu menyoroti dua kasus berbeda.
Pertama, penggunaan drone untuk mencegah kemungkinan serangan, yang masih dalam tahap awal penelitian. Kedua, bagaimana melindungi jaringan saat terganggu oleh drone.
"Drone bisa menjadi sumber interferensi (gangguan). Hal ini dapat terjadi, jika drone terbang sangat tinggi dan ketika transmisinya menempuh jarak yang jauh karena tidak ada hambatan di jalanan, seperti gedung," kata Giovanni.
Integrasi drone di jaringan seluler, menurut Giovanni, di masa depan dapat menyebabkan potensi risiko serangan berbasis pesawat tanpa awak itu.
Drone Untuk Keamanan
Drone dengan koneksi seluler mungkin memiliki karakteristik propagasi radio yang boleh jadi berbeda dari pengguna jaringan 5G terestrial. Setelah drone terbang jauh di atas stasiun pangkalan, drone dapat menimbulkan gangguan.
Berdasarkan premis bahwa jaringan 5G terestrial tidak akan pernah seratus persen aman, Giovanni dan rekan juga menyarankan penggunaan drone untuk meningkatkan keamanan jaringan 5G dan di luar akses nirkabel.
"Secara khusus, dalam penelitian kami, kami telah mempertimbangkan jamming, pencurian identitas, spoofing, penyadapan, dan mekanisme mitigasi yang dimungkinkan oleh keserbagunaan drone," tutur Giovanni.
Studi ini menunjukkan beberapa area di mana keragaman dan mobilitas 3D dari drone dapat secara efektif meningkatkan keamanan jaringan nirkabel canggih terhadap penyadapan, interferensi, dan spoofing sebelum hal-hal itu terjadi atau setidaknya untuk deteksi dan pemulihan cepat.
Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI melakukan terobosan untuk menghadapi ancaman perang di masa depan. Salah satunya melibatkan unsur siber dan drone
Baca SelengkapnyaMomen anggota Brimob tembak drone liar di kawasan Keraton Yogyakarta menggunakan alat canggih.
Baca SelengkapnyaJokowi bercerita saat komandan Pasukan Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani ditembak drone canggih dengan teknologi pengenalan wajah.
Baca SelengkapnyaMenjawab kebutuhan terhadap layanan keamanan digital yang terus meningkat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski dibantu drone, Panglima TNI memastikan ada pendekatan soft power menangani kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaCakupan Hyper 5G Telkomsel saat ini telah mencakup sejumlah rute strategis di Jakarta dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaAgus menjelaskan TNI menggandeng sejumlah industri pertahanan di dalam negeri dalam satuan drone.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Baca SelengkapnyaAda indikasi bila pemerintah tidak segera melelang frekuensi 5G, maka digitalisasi akan terganggu.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaIran memperlihatkan sederet koleksi drone tempur terbaru dan tercanggih yang akan memperkuat unit Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaDrone Bayraktar ini juga akan membantu kinerja drone CH-4 Anka.
Baca Selengkapnya