Perangi berita hoax, Google tandai berita palsu di pencarian
Merdeka.com - Demi menjadi platform pencarian yang bebas dari berita palsu atau hoax, Google mulai ambil tindakan nyata. Raksasa teknologi asal Mountain View, AS, ini melakukan tindakan pencegahan berita hoax berupa menandai berbagai berita yang muncul di laman pencarian dengan label berita benar ataupun palsu dari verifikasi pihak ketiga.
Label ini tentu akan memudahkan para para pengguna untuk tidak terjebak untuk mengonsumsi berita palsu. Hal ini pun akan lebih dipermudah lagi dengan adanya tautan yang ditujukan bagi pengguna untuk bisa berkontribusi dalam kegiatan 'fact checking' yang dilakukan pihak ketiga tersebut.
Informasi dan label ini ternyata tak akan selalu tersedia untuk tiap hasil pencarian. Hal ini dikarenakan pihak ketiga yang melakukan pemeriksaan fakta tak selalu melakukan pemeriksaan di tiap laman. Sebaliknya, klaim yang berbeda bisa terjadi di pihak pemeriksa yang berbeda. Meski demikian, Google tetap menyajikan label tersebut lengkap beserta siapa pihak yang memeriksa agar pengguna dapat membuat penilaian yang lebih baik terhadap sebuah informasi.
-
Apa itu Pencarian Aman pada Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana cara membedakan hoaks dengan berita asli? Jika dilihat lebih detail, ada sejumlah kejanggalan yang terlihat pada layout unggahan tersebut dengan tampilan pada situs asli Liputan6.com. Satu di antaranya yaitu perbedaan font tulisan, struktur tanda baca, serta tata letak penulisan, nama penulis, dan tanggal unggahan artikel.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Bagaimana Google bantu berantas judi online? 'Betul, saya sudah bertemu Google. Pemrosesan laporan konten judi online bisa menjadi jauh lebih cepat dengan bantuan AI,' ujar Budi Arie.
"Meskipun mungkin ada kesimpulan berbeda yang disajikan, kami berpikir hal ini masih sangat membantu para pengguna lebih memahami berbagai tingkatan dari sebuah klaim tertentu, dan ada informasi yang jelas yang disetujui sumber," tulis Google di blog resminya.
Berbagai pihak ketiga yang membantu Google dalam memeriksa berita hoax adalah PolitiFact, Snopes, ABC News Fact Check, dan masih sangat banyak firma lain yang tersebar di seluruh dunia. Saat ini telah ada 115 organisasi yang tergabung bersama Google dalam memerangi berita palsu.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat tersebut diharapakan dapat membantu jurnalis dalam menyusun berita.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memverifikasi keaslian informasi sebelum menerimanya sebagai kebenaran.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaFitur Pencarian Aman mendukung pengawasan internet pada anak.
Baca SelengkapnyaGoogle dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara itu.
Baca SelengkapnyaGoogle melalui pembaruan fitur “Result About You” dapat melacak informasi pribadi yang masih tercecer di pencarian.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi Arie menyampaikan rencana pertemuannya dengan perwakilan raksasa teknologi Google.
Baca SelengkapnyaAhli menyebut ada potensi indoktrinisasi dari China yang terjadi di konten-konten TikTok.
Baca Selengkapnya