Perbankan Indonesia harus berani ambil risiko jadi digital banking
Merdeka.com - Perkembangan teknologi terus menunjukkan kemajuan. Tak bisa dimungkiri juga, internet dan smartphone menjadikan pola hidup masyarakat menjadi berubah. Hal itu tentu saja berimbas pada semua layanan di sektor industri, salah satunya perbankan.
Dengan pergeseran gaya hidup, mau tidak mau layanan perbankan dituntut mampu mengikuti kebiasaan dari nasabahnya. Nah, melihat dari sisi itu muncul layanan perbankan yang mengarah pada digital banking.
Menurut Sales Director South Asia, Software AG, Jae H. Park, digital banking saat ini memang tengah menjadi tren di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Namun, hadirnya digital banking diharapkan tak hanya dijadikan sebagai tren semata, melainkan sebuah terobosan untuk menjangkau lebih jauh nasabah perbankan. Terlebih di Indonesia, masih banyak masyarakatnya yang belum memiliki rekening di bank.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Siapa yang menggunakan AI untuk mobile banking? Pihak yang memanfaatkan aplikasi mobile bangking bisa melakukan transaksi keuangan apa saja tanpa perlu khawatir tidak adanya mesin ATM terdekat.
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
-
Mengapa transaksi digital penting untuk ekonomi digital? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk digital ekonomi senilai 800 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp12.096,8 triliun.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Bagaimana BRI melakukan transformasi digital? Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
"Di Indonesia ada sekitar 110 juta orang yang belum memiliki rekening di bank. Sementara, penetrasi internet baru sepertiga yang menjangkau populasi di Indonesia dan itu pun di kota-kota besar," jelasnya saat acara media briefing di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (24/05).
Meski begitu, dikatakannya, sejatinya perbankan di Indonesia telah memiliki semangat untuk melakukan transformasi ke arah digital banking. Namun, dirinya menilai bila bank-bank di Indonesia juga perlu mengambil risiko lebih besar untuk lebih mengakomodir kebutuhan spesifik nasabah dengan memanfaatkan potensi internet yang ada saat ini. Mereka pun mengategorikan perbankan di Indonesia pada level antara basic digital banking dan advanced digital banking.
Saat ini klien dari Software AG sendiri yakni Bank Mandiri dan Bank Danamon. Kedua klien mereka diakuinya telah mengambil langkah-langkah untuk mengintegrasikan sistem digital ke arah real time. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekitar 78 persen nasabah Indonesia kini menggunakan perbankan digital secara aktif, meningkat secara signifikan dari 57 persen pada 2017.
Baca SelengkapnyaMahendra Siregar memcermati dampak digital transformasi sektor keuangan di Indonesia apakah sebagai keberkahan atau kutukan.
Baca SelengkapnyaNurjaman mengatakan, transaksi digital akan menghemat waktu dan mengurangi kebutuhan untuk mengunjungi bank atau tempat fisik lainnya.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengaku transaksi digital sering kali disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaTantangan selanjutnya yaitu rendahnya literasi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaBank DKI juga terus aktif mensosialisasikan berbagai informasi mengenai keamanan transaksi perbankan digital serta transparansi informasi produk dan layanan.
Baca SelengkapnyaKini semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan perubahan peraturan yang menguntungkan yang dibawa oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca SelengkapnyaHingga Desember 2023, transaksi QRIS mencapai Rp225 triliun
Baca SelengkapnyaPengembangan Sistem Virtual Account (VA) dengan menggandeng SPE Solution menjadi salah satu upaya dalam memperkuat layanan keuangan digital.
Baca Selengkapnya