Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peredaran Smartphone BM Masih Banyak

Peredaran Smartphone BM Masih Banyak Smartphone. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Tak bisa dimungkiri peredaran smartphone Black Market (BM) atau illegal masih besar. Karena masuknya tak resmi, Erajaya Grup mengakui peredaran barang Black Market (BM) atau illegal memengaruhi penjualan unit brand smartphone yang menjadi tanggung jawabnya.

Menurut CEO Erajaya, Hasan Aula, ada beberapa brand smartphone yang beredar secara illegal yang jumlahnya cukup besar di pasar.

"Brand-brand tertentu jumlah barang BM yang beredar masih besar," ujar Hasan usai acara Erajaya EraVersary di Jakarta, Kamis (20/12).

Lebih lanjut dikatakan Hasan, salah satu brand yang masih memilliki barang BM besar adalah Xiaomi. Tetapi, prosentase jumlahnya dinamis, tergantung dari seri yang tidak diluncurkan di Indonesia. Perkiraannya sekitar 30-40 persen.

"Selain itu juga ada. Kembali lagi tergantung dari brand-nya," jelasnya.

Sayangnya, Hasan enggan mengungkapkan brand smartphone mana lagi yang masih memiliki barang BM dengan jumlah besar. Meski begitu, pihaknya tak tinggal diam. Kata Hasan, Erajaya secara terus menerus telah melakukan kerja sama dengan pemerintah.

"Kami memberikan informasi ke pemerintah dalam hal ini Bea Cukai. Selain itu juga, kepada principle. Hanya itu langkah yang bisa kita lakukan," terangnya.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Tren Terbaru Pasar Smartphone 2024
Ini Tren Terbaru Pasar Smartphone 2024

Jumlah pengiriman smartphone mengalami kenaikan, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Q3 2023), hingga 4 persen.

Baca Selengkapnya
Daftar HP Penguasa Pasar di Indonesia, Siapa Paling Perkasa?
Daftar HP Penguasa Pasar di Indonesia, Siapa Paling Perkasa?

Hasil ini merupakan kajian dari lembaga riset teknologi Counterpoint yang dilakukan pada Q3 2023

Baca Selengkapnya
Nilai Pasar HP di Indonesia Mencapai Rp 48.9 Triliun, Harga Segini yang Paling Diburu Konsumen
Nilai Pasar HP di Indonesia Mencapai Rp 48.9 Triliun, Harga Segini yang Paling Diburu Konsumen

Ada peningkatan selera orang Indonesia saat mau mengganti HP.

Baca Selengkapnya
Tak Masalah Beli HP Bekas, yang Penting iPhone
Tak Masalah Beli HP Bekas, yang Penting iPhone

Tren yang sedang berkembang daripada beli iPhone baru mending bekas.

Baca Selengkapnya
Jadi Aplikasi Paling Populer di Indonesia, Volume Transaksi BRImo Tembus Rp2.120 Triliun
Jadi Aplikasi Paling Populer di Indonesia, Volume Transaksi BRImo Tembus Rp2.120 Triliun

Melihat tren tersebut, BRI optimistis memproyeksikan transaksi BRImo akan meningkat sekitar 45-50 persen hingga akhir 2024.

Baca Selengkapnya
Industri Telekomunikasi dan Game di Indonesia Diprediksi akan Terus Tumbuh Pesat
Industri Telekomunikasi dan Game di Indonesia Diprediksi akan Terus Tumbuh Pesat

Industri telekomunikasi dan game di Indonesia tengah mengalami perkembangan yang luar biasa di Asia.

Baca Selengkapnya
Ganti HP Jadi Salah Satu Keinginan Orang Indonesia di Lebaran Tahun Ini
Ganti HP Jadi Salah Satu Keinginan Orang Indonesia di Lebaran Tahun Ini

Ini berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.

Baca Selengkapnya
Tahun 2030 Diprediksikan Koneksi Internet Orang Indonesia Pakai Teknologi Ini
Tahun 2030 Diprediksikan Koneksi Internet Orang Indonesia Pakai Teknologi Ini

GSMA baru-baru ini menyoroti kemajuan pesat Indonesia dalam teknologi seluler

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Milenial Lebih Pilih Beli Mobil Bekas
Ternyata Ini Alasan Milenial Lebih Pilih Beli Mobil Bekas

Penjualan mobil bekas di paruh pertama 2024 didominasi oleh milenial.

Baca Selengkapnya
Disentil Sri Mulyani soal BTS 4G, Menkominfo: Tenang Aja, Tahun Ini Selesai
Disentil Sri Mulyani soal BTS 4G, Menkominfo: Tenang Aja, Tahun Ini Selesai

Respons Menkominfo Budi Arie Setiadi saat disentil soal proyek BTS 4G.

Baca Selengkapnya
Kondisi Operator Seluler di Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya
Kondisi Operator Seluler di Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya

Pemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.

Baca Selengkapnya