Peretas situs Korsel berasal dari China
Merdeka.com - Serangan hacker ke beberapa situs bank dan media Korea Selatan beberapa hari lalu memang sempat membuat heboh seisi negara. Sebuah penyelidikan pun akhirnya berhasil menemukan siapa dalang dibalik semua ini.
Seperti yang dilansir oleh BBC (21/3), serangan cyber di Korsel beberapa saat lalu disinyalir berasal dari China. hal ini berdasarkan IP Address yang digunakan untuk menyerang tersebut yang asalnya dari negeri tirai bambu.
Regulator telekomunikasi Korea Selatan mengatakan bahwa hacker menggunakan sebuah IP Address asal China dengan menanam sebuah kode berbahaya dan menyerang enam jaringan pada Rabu lalu. Meski sudah diketahui asalnya, mereka masih terus melakukan penelitian lebih lanjut.
-
Bagaimana hacker China menyerang? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Siapa yang dituduh sebagai hacker oleh China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Kapan hacker China menyerang? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Apa tujuan serangan siber menurut China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
"Sebuah IP asal China diduga digunakan oleh peretas tak dikenal dan menanam malware pada enam jaringan kami. Sampai saat ini, kami masih terus melakukan upaya terbaik untuk mengetahui asal serangan ini. Semua kemungkinan masih bisa terjadi," terang Park Jae-moon, perwakilan regulator komunikasi Korea Selatan.
Pihak Korea Selatan sendiri juga tidak mau mengonfirmasi apakah serangan ini memang dilakukan di China. Selain itu, meski kecil kemungkinannya, Korea Utara yang sempat dituduh melakukan hal ini juga masih belum dinyatakan bersalah.
Sebelumnya, Korea Selatan diserang oleh seorang peretas beberapa hari lalu. Akibat serangan ini, dua situs bank besar tutup karena disusupi oleh malware jahat yang sempat membuat pihak berwajib kelimpungan. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa kampanye malware menyerang China. Ulah siapa?
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaOtaki Penipuan Online dengan Korban 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan bahwa China adalah pelaku serangan siber di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia
Baca SelengkapnyaTersangka SZ terlibat dalam kasus penipuan online berkedok like dan subscribe pada konten tertentu.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim adanya penganiayaan yang dilakukan oleh tenaga kerja asing (TKA) Chi
Baca SelengkapnyaKasus penculikan online terdengar aneh, tapi ini nyata. Tebusannya uang miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaPemerintah China memperingatkan warganya, terutama kaum muda, agar berhati-hati dengan lelaki tampan dan permepuan cantik.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca Selengkapnya