Peretasan situs-situs pemerintah rugikan publik
Merdeka.com - Penangkapan Wildan oleh pihak kepolisian terkait aksi defacing atau pengubahan tampilan di situs Presidensby.info berujung 'serangan balasan' dari berbagai pihak.
Seorang tamatan STM bernama Wildan Yani S Hari (22) berhasil ubah tampilan website resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu. Dikarenakan aksi ini, Wildan akhirnya dicokok pihak kepolisian.
Karena kasus penangkapan ini, banyak pihak (hacker) yang merasa bahwa pemerintah bertindak sewenang-wenang. Karena mereka berpendapat banyak kasus lain yang justru lebih parah hanya mendapatkan hukuman beberapa tahun penjara saja. Sedangkan, menurut informasi yang beredar, Wildan diperkirakan akan mendekap selama 12 tahun penjara atas aksinya tersebut.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
Sontak saja, karena mencuatnya kasus Wildan ini, khusunya di Twitter, banyak pihak yang langsung meluncurkan serangan cyber ke situs-situs pemerintah seperti Bandung.Imigrasi.go.id, Indonesia.go.id, Polri.go.id dan banyak lagi.
Memang sampai sekarang sudah banyak situs yang pulih, namun untuk situs satu ini, Bandung.Imigrasi.go.id, masih nampak belum dibenahi. Dalam tampilan di halaman muka situs tersebut menampilkan sederetan protes atas tindakan pemerintah atas penangkapan Wildan.
Tentunya menjadi suatu kerugian bagi pemerintah khususnya publik terkait aksi peretasan atau defacer ini. Karena, dengan tidak dapat diaksesnya situs pemerintah tersebut akan banyak masyarakat yang ingin mengetahui informasi atau melakukan sesuatu secara online menjadi terkendala.
Bahkan tidak hanya peretas dari dalam negeri saja yang melakukan aksinya, ada informasi lain yang beredar di Twitter, salah satu organisasi peretas kuat di Turki juga ikut membantu melancarkan serangan dengan tumbangnya situs Depkop.go.id.
Tentunya, apabila aksi serangan dunia cyber ini tidak segera diselesaikan atau dihentikan, tentunya akan membuat citra pemerintah akan tercoreng karena terkesan tidak mampu tangkal serangan dari dunia cyber.
// (mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaRT RW net ilegal berpotensi merugikan ISP legal karena banyak faktor.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM beberkan peretasan PDN itu berisiko merugikan warga negara dalam tiga aspek.
Baca SelengkapnyaAda jutaan domain website pemerintah yang dicatut para pengelola judi online.
Baca SelengkapnyaBSSN mengatakan, fenomena itu terjadi karena pengamanan siber terhadap aplikasi-aplikasi itu lemah.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengidentifikasi bahwa ada kemungkinan laman tersebut telah diretas
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca Selengkapnya