Perlu banyak program pre-startup untuk genjot 1000 startup di 2020
Merdeka.com - Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) baru saja meresmikan program BeKraf for Pre-Startup (Bekup) bekerja sama dengan Telkom Indonesia. Tujuan dari program ini, sudah barang tentu untuk menaikkan tingkat keberhasilan Pre-Startup pada periode awal pembentukannya. Dibuatkannya program ini, tak lepas sebagai cara efektif untuk mengurangi tingkat kegagalan Pre-Startup yang mencapai angka 90 persen. Pengurangan tingkat kegagalan itu, memang selayaknya perlu ditelaah dan dikaji secara mendalam agar ketika menjadi startup sudah memahami situasi dan kondisi bisnis yang harus dilakukan.
"Kita waktu nyari ide inovasi untuk diinkubasi, dicari 30 hanya dapat 17. Karena mereka itu lemah dalam ide, konsep, terus juga platform masih lemah. Nah, kita itu harus mundur ke belakang. Salah satunya adalah dengan cara Bekup ini. Jadi talent itu udah punya wawasan dulu, manajemen, dan lain sebagainya. Kita harapkan kegagalan-kegagalan itu berada difase ini. Jadi kalau udah masuk ke tahap berikutnya yakni ide, mereka udah bisa masuk ke inkubasi," ujar Direktur Innovation & Strategic Portfolio, Telkom Indonesia, Indra Utoyo, saat ditemui usai acara peluncuran program dari BeKraf di Menara Multimedia, Jakarta, Jumat (03/06).
Indra pun menceritakan pengalaman Telkom Indonesia menggembleng startup selama ini. Sejauh ini, dari tahun 2013, pihaknya telah memberikan bimbingan kepada 55 startup. Namun faktanya, jumlah startup yang diinkubasi dengan tingkat kecepatan startup yang sudah masuk ke pasar, ternyata tidak seimbang. Hanya kurang lebih enam startup yang baru bisa masuk ke pasar sampai saat ini. Adapun dari enam startup itu bergerak di bidang seperti Big Data, Advertising, e-commerce, dan payment gateway.
-
Bagaimana TINC Telkomsel Ventures membantu startup berkembang? 'Ini adalah langkah kami untum membangun harmonisasi antara startup dan Telkomsel, karena dengan sinergi yang lebih kuat, startup bisa berkembang lebih baik dan mencapai pasar yang lebih luas,' tambahnya.
-
Bagaimana Telkom memajukan konektivitas digital? 'Inisiatif kabel bawah laut ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memajukan konektivitas digital di Indonesia. Fokus kami adalah memberikan latensi ultra rendah, rute unik dan akses langsung dari data center ke data center, yang kami yakini sebagai langkah signifikan menuju masa depan konektivitas digital di wilayah ini,' ungkap CEO Telin Budi Satria Dharma Purba.
-
Bagaimana Telkom membantu UMKM naik kelas? Sebagai produk digital di bawah naungan Leap-Telkom Digital (Leap), Business Matching yang diselenggarakan PaDi UMKM merupakan salah satu strategi untuk membantu UMKM naik kelas dengan menjembatani UMKM agar dapat bertransaksi dengan berbagai BUMN di tanah air.
-
Siapa yang mendorong Telkom? Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong seluruh perusahaan BUMN untukterus menerapkan prinsip keterbukaan informasi dan program keberlanjutan demi terciptanya tata kelola perusahaan yang baik.
-
Apa yang ditawarkan Telkom untuk UMKM? Program ini merupakan sebuah inovasi untuk meningkatkan kualitas produk UMKM di Indonesia dengan cara memberikan subsidi upgrading kemasan produk bisnis dengan tujuan agar para UMKM dapat menciptakan kemasan berkualitas yang dilengkapi desain unik dan dapat menjadi media promosi tersendiri.
-
Bagaimana Telkom memperkuat platform digital? Menyadari hal itu dan juga situasi pasar saat ini yang relatif masih under-supply, Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di platform digital tersebut.
"Tapi diharapkan dari 55 startup itu, nantinya ada lagi yang masuk ke pasar. Ini karena tingkat kecepatan dari startup itu gak ada yang sama. Faktor bagaimana di market udah menerima dan membutuhkan layanan startup. Itu juga penting," jelasnya.
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tengah mencanangkan program 1000 technopreneur digital hingga 2020. Setiap tahunnya, ditargetkan muncul 200 technopreneur digital baru yang sudah masuk ke pasar. Terkait rencana pemerintah itu, Indra pun mendukungnya, dengan catatan program-program yang diadakan seperti BeKraf lebih diperbanyak lagi.
"Ya, mudah-mudahan ya. Makanya perlu banyak yang dibina. Dan seperti tadi yang disampaikan, mencari 20 startup setiap tahun yang udah masuk ke pasar aja itu susah. Makanya, sejak awal harus dibangun kapasitasnya dan kompetensinya. Ini fakta yang ada sekarang. Nah, program Bekup ini untuk meningkatkan yang tadinya 55 startup inkubasi hanya enam yang bisa masuk pasar, ke depannya diharapkan bisa mencapai 20-an startup," terangnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaFase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca SelengkapnyaSaat musim tech winter menerpa dunia termasuk Indonesia, Telkomsel masih komitmen lewat NextDev.
Baca SelengkapnyaPLN membentuk Komunitas Startup Energi dan Beyond kWh. Komunitas itu akan menjadi platform yang menghubungkan PLN dengan para startup.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut menyaksikan secara langsung presentasi dari para tim peserta.
Baca SelengkapnyaProgram Ayo BerAKSI terbagi ke dalam empat kategori, yaitu Aksi Warga (sosial), Aksi Bumi (lingkungan), Aksi Edukasi (pendidikan), dan Aksi UMKM (ekonomi).
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berjalannya waktu startup yang difasilitasi oleh Kominfo saat ini sudah semakin bervariasi.
Baca SelengkapnyaKartu Start Up merupakan penyempurnaan dan melengkapi program yang sudah dilakukan Jokowi.
Baca Selengkapnya