Perlukah pemerintah berdayakan hacker-hacker di Indonesia?
Merdeka.com - Memang sudah banyak orang yang disebut dengan istilah hacker di Indonesia ini, terlepas dari dia pemula atau pakar, namun di beberapa negara maju, para hacker 'baik' justru akan diangkat sebagai tenaga ahli ketimbang dicap sebagai kriminal. Bagaimana di Indonesia?
Beberapa hari lalu, Wildan Yani S Hari (22) ditangkap pihak kepolisian karena telah mengganti tampilan situs resmi presiden, Presidensby.info. Ada kabar yang mengatakan bahwa dia akan dijatuhi hukuman kurungan selama 12 tahun penjara, namun kabar tersebut masih simpang siur.
-
Siapa yang ngasih saran ke pemerintah tentang hacker? Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebut serangan ransomware itu merupakan jenis baru dari pengembangan lockbit 3.0.
-
Apa yang diminta hacker dari pemerintah? Atas serangan itu pelaku meminta tebusan senilai USD8 juta atau Rp131 miliar (kurs Rp16.360) ke pemerintah.
-
Bagaimana Prabowo mempersiapkan SDM keamanan siber? 'Tetapi yang nyata tentang masalah AI, Cyber dan teknologi tinggi adalah sumber dayanya. Awaknya. Saya begitu jadi menteri, saya membentuk empat fakultas baru di bidang sains, teknologi, enginnering, dan mathematics. Kita menyiapkan putra-putri kita untuk menguasai sains, teknologi, AI, untuk menguasai cyber,' ungkap dia.
-
Siapa yang melatih intelijen Indonesia? Tak lama kemudian, agen-agen Mossad mulai melatih dinas intelijen Indonesia dan sejumlah personel militer.
-
Kenapa pekerja IT mulai jadi hacker? Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
-
Bagaimana pekerja IT tawarkan jasa hacker? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Berkaca pada kasus Wildan ini, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, banyak hacker 'baik' yang justru diangkat sebagai tenaga ahli di bidang IT. Salah satu contohnya adalah Adrian Lamo.
Adrian Lamo didakwa telah melakukan peretasan di banyak perusahaan terkenal seperti The New York Times, Microsot, Yahoo! dan MCI WorldCom. Setelah menjalani masa hukumannya, kabarnya sekarang dia diangkat sebagai analis sekuritas di bidang IT dan mendedikasikan ilmunya untuk sebuah perusahaan di daerah Sacramento.
Bahkan tidak sedikit dari mantan hacker yang kini menjadi orang top dan terkenal. Salah satunya adalah pendiri Apple yaitu Steve Wozniak. Diketahui pada masa mudanya, Wozniak juga seorang hacker handal.
Melihat dari apa yang dialami para hacker dunia tersebut, apakah banyak hacker-hacker di indonesia yang bernasib seperti Adrian Lamo?
Menurut Herdian Ferdianto, founder PT Simetri sekaligus pengamat IT di Indonesia, sebenarnya mulai dari dulu sampai sekarang sudah banyak hacker yang diangkat jadi tenaga ahli atau security specialist. "Sayangnya, tidak banyak berita yang mengabarkan mereka," jelas Ferdi dalam emailnya yang dikirimkan ke redaksi merdeka.com.
Di Indonesia sekarang ini, sudah mempunyai banyak sekali 'orang-orang pintar' dalam dunia IT. Memang ada yang baik dan buruk. Namun, tentunya berkaca pada kasus yang menimpa Wildan, hukum tetaplah harus dijalankan.
Segala hal yang bersifat menerobos tanpa izin, mengalihkan bahkan bersifat merusak adalah hal yang boleh dibilang melanggar hukum.
Di negara-negara maju saja, walaupun pada akhirnya para hacker diangkat menjadi salah satu tenaga ahli, mereka juga masih menjalani proses hukum yang berlaku baik denda berupa uang maupun kurungan.
Tentunya, masih melekat di angan bahwa beberapa tahun lalu, tepatnya tahun 2004 silam, ada seorang hacker yang berhasil menerobos database KPU dan mengganti semua lambang partai menjadi buah-buahan.
Hacker yang bernama Dani Firmansyah tersebut dikenai tindak pidana hacking karena melanggar undang-undang IT dengan pasal Pasal 22, Pasal 38, dan Pasal 50 UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp 600 juta. Teknik yang digunakan Dani dan Wildan ini juga mirip yaitu DNS Spoofing.
Walaupun ada kesan jahat dan merugikan, uniknya, tidak jarang dari hacker-hacker Indonesia yang bergerak secara 'underground' ketika Indonesia dilecehkan oleh negara lain. Contohnya saja kasus serangan hacker China ke Indonesia atau kasus tari Tor-Tor yang diklaim Malaysia di tahun 2012 lalu. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaBudi Arie lalu mencontohkan bahwa Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang mempunyai angkatan siber.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPotensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.
Baca SelengkapnyaBanyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai cyber security.
Baca SelengkapnyaMaraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.
Baca SelengkapnyaTak ada yang kebal terhadap kebocoran, karena mengetahui kekuatan informasi sebuah negara adalah sesuatu yang penting di era sekarang.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca Selengkapnya