Pertumbuhan malware untuk perangkat mobile meningkat 200 persen
Merdeka.com - Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet, ternyata juga dibarengi dengan peningkatan jumlah malware untuk perangkat mobile.
Menurut penelitian NQ Mobile, dari tahun ke tahun jumlah malware untuk perangkat mobile terus mengalami peningkatan. Jumlah tersebut meningkat pesat di tahun 2012 lalu.
Dalam penelitiannya, seperti dikutip dari Tech Crunch (15/04), banyak varian baru yang muncul dan sebagian besar diciptakan untuk menginfeksi perangkat berbasis Android.
-
Kenapa serangan ransomware semakin meningkat? Laporan itu menyebutkan jenis serangan ransomware ini di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75x year over year.
-
Kapan kerugian Ransomware mulai meningkat? Sudah enam tahun sejak laporan dari Cybersecurity Ventures memperkirakan kerusakan akibat ransomware akan merugikan dunia sebesar USD5 miliar di 2017, naik dari USD325 juta pada 2015 — peningkatan 15 kali lipat hanya dalam dua tahun.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Dimana serangan siber diprediksi meningkat? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap infrastruktur kritis telah meningkat, dengan penjahat siber yang menargetkan jaringan energi, infrastruktur kesehatan, dan bahkan sistem pemilihan umum.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Apa saja yang ditemukan dalam penelitian Kaspersky? Pakar Kaspersky melakukan penelitian skala besar mengenai ketahanan 193 juta kata sandi, yang disusupi oleh infostealers dan tersedia di darknet, terhadap serangan brute force dan tebakan cerdas (smart guessing attacks).
NQ Mobile menjelaskan bahwa di tahun 2012 lalu, terdapat sekitar 32,8 juta perangkat mobile yang terinfeksi malware atau dapat dibilang meningkat 200 persen dari tahun 2011.
Untuk tingkat negara, China menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan perangkat mobile terinfeksi malware terbanyak di dunia. Setelah China, India dan Rusia menduduki peringkat ke-2 dan 3.
Meningkatnya jumlah malware khususnya untuk perangkat berbasis Android ini dikarenakan sistem terbuka yang dibuat Google justru memancing para cybercriminal untuk lebih leluasa menyebarkan perangkap mereka di Google Play.
Walaupun dikatakan banyak malware diciptakan khusus untuk Android, namun tidak menutup kemungkinan perangkat mobile dengan operating system lain masih tetap aman. So, just beware.
// (mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah pengiriman smartphone mengalami kenaikan, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Q3 2023), hingga 4 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4.785.898 deteksi ancaman daring berhasil diblokir selama periode April hingga Juni tahun ini.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan selera orang Indonesia saat mau mengganti HP.
Baca SelengkapnyaPPATK melaporkan perputaran dana judi daring atau online pada tahun 2024 sudah mencapai Rp283 triliun.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaTren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Baca Selengkapnya