Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pesan bos Indosat untuk industri telekomunikasi

Pesan bos Indosat untuk industri telekomunikasi CEO Indosat Alexander Rusli. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Alexander Rusli segera akan mengakhiri jabatannya sebagai CEO Indosat Ooredoo pada Oktober mendatang. Keputusannya itu, telah ia sampaikan kepada Komisaris Utama, Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed. Permohonannya itu pun dikabulkan. Sebelum masa jabatannya habis, Alex memberikan harapan untuk industri telekomunikasi tanah air.

Harapannya itu terkait rencana pemerintah menginginkan adanya konsolidasi antaroperator. Saat ini, terdapat lebih dari 5 operator selular yang beroperasi. Sementara, pemerintah ingin menjadikan operator selular hanya 3 atau 4 perusahaan. Keinginan pemerintah itu memang telah didengungkan lama. Alasannya disebabkan kondisi persaingan antaroperator yang sangat ketat sehingga berdampak terhadap minimnya keuntungan yang didapat operator selular.

Sayangnya, rencana pemerintah itu dipandang Alex tidak dibarengi dengan kejelasan secara teknis. Misalnya saja soal frekuensi. Maksudnya, ketika dua operator selular melakukan konsolidasi, bagaimana nasib frekuensinnya. Apakah akan tetap digunakan atau dikembalikan ke pemerintah.

“Tanpa ada kejelasan frekuensi mana yang akan dibalikin, orang jadi susah menghitung konsolidasi itu menguntungkan atau enggak. Butuh kejelasanlah dari pemerintah, misalnya saja dibalikin atau gak dibalikin frekuensinya dan apa keuntungannya,” kata dia saat ditemui di acara Selular Business Forum, Jakarta, Kamis (28/9).

Persoalan ini pun kerap diperbincangkan oleh seluruh operator selular. Bahkan, untuk memperjelas itu, surat resmi telah dikirimkan operator kepada pemerintah. Namun, hingga kini penjelasan mengenai hal itu tak kunjung didapat. Kata Alex, pemerintah hanya akan memberikan informasi jika sudah ada operator yang ingin melakukan konsolidasi.

“Pak menteri (Menkominfo Rudiantara – red) pandangannnya, kalau mau konsolidasi, datang ke saya aja. Ini kan kayak tebak-tebakan mana duluan telur atau ayam. Kalau menurut saya, keluarkan peraturan dulu, baru kita pertimbangan bagus atau tidak dilakukan konsolidasi,” jelasnya.

Di sisi lain, Ia menduga bila kegetolan pemerintah mengharapkan operator selular melakukan konsolidasi, terlihat dari enggannya regulator mengeluarkan aturan tarif batas bawah layanan data. Dugaan itu seperti ingin melihat operator selular kesulitan terlebih dahulu, sehingga mau tidak mau operator akan melakukan konsolidasi.

“Mungkin kalau pemerintah memang sengaja mau menyuruh konsolidasi dengan membuat kita susah dulu, ya memang jangan dibuat (aturan) tarif batas bawah. Kalau itu ada, ya memang membantu kita-kita ini. Konsolidasi terjadi bila semuanya sudah kesusahan, kan. Jadi memang itu strategi pemerintah, tapi gak tahu juga, ya. Tetapi kalau inginnya konsolidasi, kasih tahu dong ke kita kembalikan frekuensi atau tidak,” ungkap dia.

Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, pernah mengatakan tidak akan membuat regulasi untuk menentukan tarif batas bawah layanan data. Pemerintah hanya akan membuat rujukan yang dipersilakan untuk digunakan operator selular. Hal ini agar masyarakat dapat memilih layanan yang ditawarkan.

“Rujukan itu semacam formula bukan angka. Ini karena pemerintah tetap menginginkan adanya pilihan di masyarakat baik layanan maupun harga layanan dari operator selular. Itu terserah masyarakat,” jelasnya.

Di samping itu, pemerintah juga mengkritik kelakuan pegiat industri selular. Kritikannya itu ditujukan lantaran operator selular melakukan perang harga untu layanan data. Cara ini, kata dia, jelas berdampak terhadap perusahaan dan industrinya sendiri.

“Kenapa tarif diributkan, ini karena perang harga. Yang rugi itu semuanya. Jadi, yang terjadi sekarang itu lebih dikarenakan pelaku usahanya sendiri,” katanya.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Sukses Boby Rasyidin, Jadi CEO Usia 38 Tahun dan Kini Jadi Pemimpin Len Industri
Kisah Sukses Boby Rasyidin, Jadi CEO Usia 38 Tahun dan Kini Jadi Pemimpin Len Industri

Boby pun dikirim ke Prancis dan bergabung di bagian research & development. Dirinya juga sempat ditugaskan untuk menangani proyek perusahaan di Mesir & Brasil.

Baca Selengkapnya
Kekayaan Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Versi Munaslub
Kekayaan Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Versi Munaslub

Anindya mengelola sejumlah perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar gabungan sekitar USD15 miliar.

Baca Selengkapnya
Aktor Fauzi Baadilla Diangkat Jadi Komisaris Independen Pos Indonesia
Aktor Fauzi Baadilla Diangkat Jadi Komisaris Independen Pos Indonesia

Penetapan ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023 PT Pos Indonesia (Persero) pada Kamis, 18 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
7 Tahun Menjabat, Muhammad Awaluddin dari Dicopot dari Dirut Angkasa Pura II
7 Tahun Menjabat, Muhammad Awaluddin dari Dicopot dari Dirut Angkasa Pura II

Pencopotan ini dilakukan saat perombakan jajaran direksi Angkasa Pura II.

Baca Selengkapnya
Kepala Otorita IKN Mundur, Menteri Basuki Yakin Tak Pengaruhi Kepercayaan Investor
Kepala Otorita IKN Mundur, Menteri Basuki Yakin Tak Pengaruhi Kepercayaan Investor

Basuki justru berharap kepercayaan investor tetap tinggi kendati Bambang mundur. Sebab, IKN kini dipimpin oleh seorang menteri.

Baca Selengkapnya
XL Axiata Bagi-bagi Dividen Rp 635,5 Miliar
XL Axiata Bagi-bagi Dividen Rp 635,5 Miliar

Selain membagi dividen, rapat pemegang saham memutuskan melakukan perubahan jajaran manajemen.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Restui Abdee Slank Hengkang dari Komisaris Telkom
Erick Thohir Restui Abdee Slank Hengkang dari Komisaris Telkom

Abdee hengkang dari BUM untuk mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Bambang Brodjonegoro Diangkat Jadi Komisaris Independen Astra International
Bambang Brodjonegoro Diangkat Jadi Komisaris Independen Astra International

Bambang Brodjonegoro dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia mulai dari 27 Juli 2016 hingga 20 Oktober 2019.

Baca Selengkapnya
Kepala Otorita IKN Mundur Diduga Gara-Gara Persiapan Upacara 17 Agustus, Begini Penjelasan Istana
Kepala Otorita IKN Mundur Diduga Gara-Gara Persiapan Upacara 17 Agustus, Begini Penjelasan Istana

Istana menjawab dugaan Kepala Otorita IKN mundur karena perayaan upacara 17 Agustus.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Menkominfo Era Prabowo Siap Menanti, Ini Daftarnya
Pekerjaan Rumah Menkominfo Era Prabowo Siap Menanti, Ini Daftarnya

Ada banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.

Baca Selengkapnya
Begini Respons Menkominfo saat Ditanya Kantor X di Indonesia
Begini Respons Menkominfo saat Ditanya Kantor X di Indonesia

Pemerintah sedang mengkaji langkah strategis agar X membuka kantor di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Tarik Urat Keras Bicara Mundur dari Komut Pertamina, Erick Thohir Tegas Bereaksi
VIDEO: Ahok Tarik Urat Keras Bicara Mundur dari Komut Pertamina, Erick Thohir Tegas Bereaksi

Basuki Thjahja Purnama, mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina usai Mahfud juga menyatakan pengunduran diri

Baca Selengkapnya