Pesawat luar angkasa NASA ternyata kalah pintar dari smartphone!
Merdeka.com - Misi penjelajahan manusia ke planet Mars sudah dimulai dengan lahirnya pesawat luar angkasa Orion milik NASA. Tapi tahukah Anda bila Orion tak lebih pintar dari smartphone terbaru?
Usut punya usut, prosesor yang ditanamkan NASA di Orion adalah prosesor milik laptop Apple, iBook G3, yang dirilis tahun 2013 atau sebelas tahun lalu! Prosesor buatan IBM yang bernama PowerPC 750FX tersebut diklaim hanya secerdas prosesor yang ada di Samsung Galaxy S3.
Ternyata NASA punya alasan tersendiri untuk menggunakan prosesor 'primitif' di pesawat luar angkasa Orion. Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (09/12), prosesor PowerPC 750FX cocok dengan desain Orion yang juga primitif. Desain tersebut pertama kali dibuat di tahun 2004, sehingga teknologi yang digunakan pun 'harus' sama tuanya.
-
Kenapa NASA pakai pena khusus? Dilansir Science Alert, Jumat (9/6), ketika astronot berada di angkasa, terdapat beberapa objek yang patut dihindari melayang sembarangan di sekitar mereka, salah satunya adalah hasil serutan pensil dan patahan isi pensil.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Mengapa NASA memilih teknologi nuklir untuk pesawat ke Mars? Sistem propulsi NTR juga menjanjikan peningkatan keselamatan bagi astronot. Pengurangan durasi perjalanan berarti penurunan risiko paparan radiasi luar angkasa. "Jika kita memiliki perjalanan yang lebih cepat untuk manusia, itu adalah perjalanan yang lebih aman,"
-
Mengapa ilmuwan NASA menggunakan sinar laser? Sebab, data yang dikirimkan akan lebih cepat, dan juga tingkat transmisinya 10-100 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan sistem komunikasi radio yang terbaik saat ini.
-
Bagaimana Astronot NASA bisa tinggal lama di luar angkasa? Mengutip Starlust, Selasa, (19/9), durasi seorang astronot bekerja di luar angkasa biasanya dipengaruhi oleh jenis misi dan tujuan seperti penelitian atau pemeliharaan alat.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
Di samping itu, prosesor PowerPC 750FX dinyatakan lebih tahan banting dibanding prosesor terbaru seperti milik Intel, MediaTek, atau Qualcomm. Nasa memang membutuhkan sebuah prosesor yang tahan terhadap ancaman radiasi tingkat tinggi.
Nah, prosesor PowerPC 750FX lah yang mampu melewati uji coba radiasi, mengalahkan prosesor modern yang mempunyai kecerdasan tinggi.
Hebatnya, setiap terjadi sebuah kerusakan di pesawat maka prosesor PowerPC 750FX akan secara otomatis 'rebooting' atau menghidupkan ulang dirinya secara kilat, hanya dalam 20 detik!
NASA pun sudah melakukan langkah preventif apabila ada kerusakan sistem parah pada prosesor itu dengan memasang dua komputer lain yang sama-sama berotakkan prosesor PowerPC 750FX. Ketiga komputer itu didesain untuk melakukan tugas yang sama.
Kehadiran dua komputer tambahan itu membuat NASA yakin bila peluang bagi ketiganya untuk rebooting di saat bersamaan hanya 1 dibanding 1,87 juta! Dengan begitu para astronot yang ada di dalam Orion bisa tetap tenang melaju ke Mars tanpa diliputi rasa takut akibat kegagalan sistem yang berujung pada gagalnya misi atau bahkan kematian. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini penjelasan lengkap NASA soal astronot boleh atau tidak membawa HP.
Baca SelengkapnyaAstronot sebelumnya pernah menggunakan pensil untuk menulis di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaNASA sedang mencari cara untuk memulangkan astronot Sunita Williams yang telah terjebak di luar angkasa selama lebih dari 2 bulan akibat pesawat Starliner.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa ahli luar angkasa itu merekomendasikan ISS jangan dihancurkan.
Baca SelengkapnyaSpaceX ditunjuka NASA membuat pesawat luar angkasa yang hancurkan stasiun luar angkasa.
Baca SelengkapnyaLingkungan luar angkasa yang ekstrem, mulai dari gravitasi rendah, paparan radiasi tinggi, hingga kurangnya pola siang dan malam yang teratur.
Baca SelengkapnyaPara peneliti menemukan bahwa para astronot membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tes.
Baca SelengkapnyaBukan perkara mudah melepaskan pesawat tua luar angkasa ini. Ada beragam data yang dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaDi luar angkasa tidak ada gravitasi sehingga tubuh astronot mengalami perubahan luar biasa dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaDua astronot NASA terjebak. Kepulangan mereka masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaDulu program manusia ke Bulan dengan misi Apollo terus diusahakan hingga sukses. Namun kini upaya untuk kembali ke Bulan nampak sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaAI ini disebut menggunakan teknologi dari Google. Sehingga diklaim informasinya tidak bias.
Baca Selengkapnya