Petinggi Huawei Plin-Plan Soal Pemakaian Aplikasi Google, Mana yang Benar?

Merdeka.com - Huawei secara aktif mencoba mengurangi ketergantungan terhadap perusahaan Amerika Serikat. Hal ini buntut dimasukkannya Huawei dalam Daftar Entitas yang mencekal perusahaan Tiongkok ini untuk berbisnis dengan perusahaan AS.
Huawei sendiri saat ini telah kehilangan lisensi untuk menggunakan Google Mobile Services (GMS) untuk perangkatnya dan Honor. Hal ini berarti tidak akan ada aplikasi Google di dalam perangkat Huawei.
Saat ini, Huawei sendiri sudah mengaplikasikan aplikasi besutannya sendiri untuk Browser, Maps, dan banyak aplikasi lain yang biasanya diisi Google. Bahkan, Huawei telah meluncurkan OS baru yakni Harmony OS.
Hal ini membuat Huawei bisa mandiri. Dalam sebuah konferensi pers di Wina, melansir Gizmochina, Huawei bahkan tak ingin memakai Google Lagi.
Menurut Wang Fei yang merupakan Head of Huawei's Consumer Business Group, pihaknya tidak berencana untuk kembali menggunakan layanan Google, bahkan jika lisensi Google kembali didapatkan.
Masih Butuh Google?
Pernyataan Wang Fei sontak menjadi headline secara global. Pihak Huawei pun turun tangan untuk menanggapi pernyataan yang terkesan ekstrem ini.
"Ekosistem open Android masih jadi pilihan pertama kami, namun jika kami tidak dapat terus menggunakannya, kami memiliki kemampuan untuk mengembangkannya sendiri," tulis Huawei.
Pernyataan resmi Huawei ini didesain sedemikian rupa sehingga pernyataan Wang Fei tidak dibenarkan atau disanggah. Layanan Google pun sama sekali tak disebut.
Meski demikian sebenarnya, Google dan Huawei nampak punya jalan yang tak searah. Sementara Google menentang dengan melakukan desakan untuk tetap berbisnis dengan Huawei, Huawei justru siap untuk memasang aplikasi dan OS besutannya sendiri.
Menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya