Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pita premium itu ada di 1800MHz

Pita premium itu ada di 1800MHz Ilustrasi BTS. ©2012 BTS

Merdeka.com - Kehadiran teknologi mobile Long Term Evolution (LTE) nampaknya telah mengubah peta frekuensi global secara keseluruhan. Bahkan sebutan pita premium pun telah berpindah dari 2,1GHz ke 1800MHz. Maka, tak ayal lagi, hal itu juga bakal berpengaruh pada harga dan minat operator.

Pita 2,1GHz yang sudah kurang diminati operator tentu harganya akan jatuh, karena operator tentu tak ingin membuang percuma membayar BHP frekuensi Rp 160 miliar setiap tahunnya sementara frekuensi tersebut bukanlah tempat untuk LTE.

Memang benar, bisa saja operator memaksakan mengimplmenetasikan LTE di pita 2,1GHz, tapi ingat, keberhasilan teknologi GSM dibandingkan CDMA adalah karena interoperabilitas antarnegara yang begitu baik dan seragam.

Artinya, frekuensi untuk LTE di Indonesia harus sama dengan frekuensi di kebanyakan negara yang lain, bila tidak, tentunya hanya bisa digunakan di Indonesia dan sebagian kecil negara lainnya.

Bila mengacu pada hal tersebut, maka pita 1800 MHz merupakan spektrum yang paling tepat untuk LTE, mengingat sudah banyak negara yang telah dan berancang-ancang menggunakan pita itu untuk teknologi seluler berkapasitas besar dan berkecepatan tinggi tersebut.

Saat ini, terutama setelah XL menyatu dengan Axis, maka kepemilikan frekuensi di pita 1800MHz hanya dikuasai oleh empat operator saja, yaitu XL dengan 22,5MHz, Telkomsel 22,5MHz, Indosat 20MHz, dan Tri 10MHz.

Bila melihat alokasi tersebut, maka Tri berada di tengah-tengah tiga raksasa besar, sedangkan untuk menuju LTE hampir tidak mungkin, mengingat kebutuhan minimal untuk LTE adalah 20MHz. Opsi yang bisa dilakukan Tri mungkin dengan membidik frekuensi di pita 2,3GHz atau 700Mhz untuk LTE.

Opsi lainnya, seperti pernah diungkapkan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono adalah dengan melakukan frequency pooling atau penggabungan antara frekuensi Tri dan Indosat untuk digunakan bersama dan dengan infrastruktur bersama pula.

Operator yang sudah aman, Telkomsel dan Indosat, pasti akan dengan mudahnya mengimplementasikan LTE dan sisa 2,5MHz frekuensi untuk layanan 2G. Pilihan lebih banyak sebenarnya dimiliki Indosat yang juga memiliki frekuensi yang berlimpah di pita 900MHz. Indosat mungkin saja akan memanfaatkan 20Mhz frekuensi di pita 1800MHz untuk LTE, sedangkan 2G bisa dilayani frekuensi 900MHz.

Frekuensi 1800MHz memang telah menjelma menjadi spektrum premium, dan sudah seharusnya pemerintah mengambil frekuensi XL-Axis di pita tersebut agar bisa memberikan pemasukan lebih banyak ke negara dibandingkan mengambil di pita 2,1 GHz yang mungkin tidak laku. (mdk/ega)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pecahkan Rekor Dunia, Koneksi Internet Ini Punya Kecepatan 4,5 Juta Kali Lebih Kencang
Pecahkan Rekor Dunia, Koneksi Internet Ini Punya Kecepatan 4,5 Juta Kali Lebih Kencang

Koneksi ini masih bersifat riset yang telah dibuktikan oleh para gabungan ilmuwan dunia.

Baca Selengkapnya
Kominfo Mau Lelang 3 Frekuensi 5G Sekaligus, Dirjen SDPPI: Itu Usulan Operator Seluler
Kominfo Mau Lelang 3 Frekuensi 5G Sekaligus, Dirjen SDPPI: Itu Usulan Operator Seluler

Kominfo mendapatkan masukan dari operator seluler agar langsung melelang 3 frekuensi 5G sekaligus.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Jaringan XL Hadir di Sepanjang Jalur MRT Jakarta
Akhirnya, Jaringan XL Hadir di Sepanjang Jalur MRT Jakarta

Sebelumnya, XL Axiata belum dapat memberikan layanan terbaiknya di sepanjang jalur MRT terutama rute bawah tanah.

Baca Selengkapnya
XL Pastikan Kondisi Jaringan Internet Prima saat Pilkada Serentak 2024
XL Pastikan Kondisi Jaringan Internet Prima saat Pilkada Serentak 2024

Selain penambahan BTS serta peningkatan bandwidth, pihaknya juga melakukan monitoring secara intensif selama pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
XL Axiata Mulai Merangsek Masuk ke Desa-desa Pelosok di Sulawesi yang Belum Terjangkau Internet
XL Axiata Mulai Merangsek Masuk ke Desa-desa Pelosok di Sulawesi yang Belum Terjangkau Internet

Desa-desa pelosok di Sulawesi kini bahagia karena XL Axiata menawarkan internet di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Alita dan PLN Icon Plus Kerja Sama Gelar Infrastruktur Telekomunikasi
Alita dan PLN Icon Plus Kerja Sama Gelar Infrastruktur Telekomunikasi

Sebanyak 90 juta rumah teraliri listrik, namun belum semuanya terkoneksi internet.

Baca Selengkapnya
ZTE dan Moratelindo Kerja Sama Buat Set-Top Box Android
ZTE dan Moratelindo Kerja Sama Buat Set-Top Box Android

ZTE dan Moratelindo Kolaborasi Ciptakan Set-Top Box Android yang Inovatif.

Baca Selengkapnya
Jaringan Internet Backbone Fiber Optic Gorontalo-Palu Milik XL Rampung
Jaringan Internet Backbone Fiber Optic Gorontalo-Palu Milik XL Rampung

Jaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Layanan XL SATU Adopsi Teknologi Fiber To The Room, Ini Kecanggihannya!
Layanan XL SATU Adopsi Teknologi Fiber To The Room, Ini Kecanggihannya!

Ini merupakan teknologi baru dari layanan XL SATU.

Baca Selengkapnya
Ini yang akan Terjadi jika Penerapan Jaringan 5G di Indonesia Dimaksimalkan
Ini yang akan Terjadi jika Penerapan Jaringan 5G di Indonesia Dimaksimalkan

Penggelaran jaringan 5G yang massif masih terganjal 'ketiadaan' frekuensi.

Baca Selengkapnya
Satelit Ini Pede Kalahkan Starlink, Segini Hasil Speed Test Kecepatan Internetnya
Satelit Ini Pede Kalahkan Starlink, Segini Hasil Speed Test Kecepatan Internetnya

Kecepatan internet Starlink dianggap belum mampu mengalahkan "ngebut"nya internet satelit ini.

Baca Selengkapnya
Ini Keunggulan Satelit Orbit Rendah untuk Internet
Ini Keunggulan Satelit Orbit Rendah untuk Internet

Satelit orbit rendah kini sedang ramai diperbincangkan, khususnya untuk mendistribusikan sinyal internet.

Baca Selengkapnya