Plug and Play berburu startup Indonesia yang berpotensi jadi unicorn
Merdeka.com - Plug and Play -perusahaan inkubator sekaligus venture capital - mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Plug and Play tentu saja tak sendirian. Mereka menggandeng Gan Kapital dengan membentuk Plug and Play Indonesia.
Di negeri ini mereka akan fokus terhadap pengembangan startup berbasis Financial Technology (FinTech) dan mobile. Rencanannya, perusahaan yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat itu akan melakukan investasi di 50 perusahaan rintisan tahap awal setiap tahunnya melalui program akselerator.
"Dengan populasi Indonesia yang semakin terdigitalisasi, kami melihat ini sebagai peluang yang baik untuk melakukan investasi pada perusahaan rintisan serta menghubungkan mereka dengan mitra korporasi serta mitra-mitra lain kami untuk membantu mereka," ujar CEO Plug and Play, Saeed Amidi di Jakarta, Senin (14/11).
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Kenapa istilah unicorn digunakan untuk startup? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
Sementara itu dikesempatan yang sama, SVP Global Operations Plug and Play, Jupe Tan mengatakan, perusahaan- perusahaan rintisan yang terpilih akan diberikan berbagai fasilitas termasuk pendanaan.
"Nantinya akan ada pendanaan, bimbingan, ruang kerja gratis, serta dukungan-dukungan terkait lainnya melalui program akselerator selama tiga bulan," tuturnya.
Rencananya, program Plug and Play itu akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan. Langkah tersebut juga sejalan dengan program pemerintah yang mencanangkan 1.000 startup sampai 2020.
Paling Gencar di Silicon Valley
Kembali Jupe Tan mengatakan, Plug and Play sejatinya perusahaan yang resmi diluncurkan para tahun 2006 di Silicon Valley, Amerika Serikat. Sejauh ini, pihaknya telah membenamkan dananya ke lebih dari 550 perusahaan rintisan digital.
"Kami melakukan investasi di Paypal dan DropBox. Saat ini di PayPal kami sudah exit. Boleh dibilang, kami perusahaan yang paling gencar investasi startup di Silicon Valley," ujarnya.
Dikatakannya, Plug and Play memiliki fokus untuk mengembangkan platform berbasis seperti Internet of Things, FinTech, kesehatan, material packaging, media, brand, insurance, dan mobility.
Langkahnya menyasar pasar Indonesia juga bukan tanpa perhitungan. Menurutnya, penetrasi mobile di Indonesia saat ini telah mengalami peningkatan yang signifikan terlebih dengan tumbuhnya pula kaum masyarakat menengah ke atas. Tanda-tanda itu juga menunjukan bahwa tingkat edukasi digital pun perlahan-lahan mulai meningkat.
"Apalagi didukung dengan berkembangnya startup di Indonesia. Oleh sebab itulah, keberadaan kami juga ingin mencari perusahaan rintisan digital yang berpotensi menjadi unicorn di masa depan. Jadi kami mencari seperti Go-Jek," terangnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program HUB.ID di tahun ini fokus pada 5 sektor industri.
Baca SelengkapnyaBentuk pendanaan yang diberikan merupakan bukti keterlibatan pemerintah dalam menyokong industri teknologi Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca SelengkapnyaNilai pendanaan program ini pada gelombang pertama mencapai USD400.000 atau setara Rp6,24 miliar.
Baca SelengkapnyaPLN membentuk Komunitas Startup Energi dan Beyond kWh. Komunitas itu akan menjadi platform yang menghubungkan PLN dengan para startup.
Baca SelengkapnyaIndonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaFSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food
Baca SelengkapnyaKartu Start Up merupakan penyempurnaan dan melengkapi program yang sudah dilakukan Jokowi.
Baca SelengkapnyaTujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaNantinya, ke-23 startup tersebut berkesempatan untuk berdiskusi agar bisa saling terintegrasi dengan ekosistem Mandiri Group.
Baca Selengkapnya