PNP luluskan sembilan startup gemblengan siap bersaing
Merdeka.com - Gelombang pertama kelulusan startup binaan Plug and Play Indonesia (PNP) usai sudah. Sebanyak sembilan startup telah dibimbing di kawah candradimuka akselerator asal negeri Paman Sam. Kesembilan startup itu berbasis mobile dan financial technology (Fintech).
Menurut President Director PNP, Wesley Harjono, startup yang dibina oleh PNP Indonesia ini memang sengaja memfokuskan di sisi mobile solution dan Fintech. Hal itu lantaran tren yang saat ini tengah menjamur.
“Tech boom itu kan pada awalnya website. Belakangan, mobile solution only yang berkembang. Misalnya saja Go-Jek. Jadi itu yang menjadi pertimbangan kami untuk fokus di mobile. Kemudian, kenapa Fintech? Fintech ini masih memiliki banyak kesempatan di industri ini,” ujarnya saat acara konferensi pers PNP Batch 1 Demo Day di Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Bagaimana TINC Telkomsel Ventures membantu startup berkembang? 'Ini adalah langkah kami untum membangun harmonisasi antara startup dan Telkomsel, karena dengan sinergi yang lebih kuat, startup bisa berkembang lebih baik dan mencapai pasar yang lebih luas,' tambahnya.
-
Di mana launching PSIS Semarang digelar? Acara yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang pada Sabtu malam (24/6) itu berlangsung meriah.
Kesembilan startup gelombang pertama hasil didikan PNP Indonesia antara lain Astronaut, Brankas, Bustiket, Dana Didik, Karta, KYCK, Otospector, Sayurbox, dan Wonderworx. Program tersebut, dilangsungkan selama 3 bulan mulai dari mentorship, pendanaan sampai dengan kesempatan bertemu dengan perusahaan dan pembuat kebijakan.
“Untuk pendanaan, masing-masing startup mendapatkan USD 50 ribu. Kita bantu juga dari sisi co-working space, membuka jaringan, hingga kerja sama dengan regulator. OJK misalnya. Jangan sampai startup Fintech ini bertentangan dengan aturan,” katanya.
Dilanjutkannya, di batch 1 ini, sebelumnya terdapat 400 startup melamar. Namun, setelah proses penyaringan melihat dari sisi kematangan startup itu sendiri, akhirnya dipilih kesembilan startup tersebut. Program ini pun akan terus berkelanjutan di mana pendaftaran di batch ke-2 sudah dibuka dan akhir November akan dimulai.
“Target minimal di batch ke-2 itu 10 startup. Jadi nanti bisa lebih bagus lagi,” jelasnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN membentuk Komunitas Startup Energi dan Beyond kWh. Komunitas itu akan menjadi platform yang menghubungkan PLN dengan para startup.
Baca SelengkapnyaTujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, kolaborasi ini bertujuan menciptakan ekosistem bisnis energi yang inovatif dan ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaSaat musim tech winter menerpa dunia termasuk Indonesia, Telkomsel masih komitmen lewat NextDev.
Baca SelengkapnyaProgram akselerator ini akan berfokus untuk menjaring startup dengan model bisnis Direct-to-Consumer (D2C) terutama bidang retail dan kecantikan (beauty).
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut menyaksikan secara langsung presentasi dari para tim peserta.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaBentuk pendanaan yang diberikan merupakan bukti keterlibatan pemerintah dalam menyokong industri teknologi Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca SelengkapnyaFSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food
Baca Selengkapnya