Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polemik skandal Facebook, Indonesia masih adem ayem

Polemik skandal Facebook, Indonesia masih adem ayem Facebook. ©2015 shalomlife.com

Merdeka.com - Pakar Cybercrime Indonesia, Gildas Lumy turut berkomentar terkait skandal kebocoran data 50 juta lebih pengguna Facebook dalam kasus Cambridge Analytic.

Menurutnya, mau bagaimanapun Facebook harus bertanggung jawab terkait hal tersebut meskipun media sosial besutan Mark Zuckerberg itu berdalih adanya penyalahgunaan data.

"Ini sama seperti hotel, ada connecting door. Misalnya ini sama pihak hotel sengaja gak dikunci. Yang salah siapa? penghuni kamar? Ya nggak, pengelola hotel gak boleh lepas tangan. Nah, ini sama seperti Facebook," terangnya saat diskusi mengenai skandal Facebook di kantor PSI, Jakarta, Selasa (3/4), kemarin.

Di Indonesia sendiri, kejadian yang dialami Facebook cenderung adem ayem. Padahal, berdasarkan data terbaru dari Facebook, terdapat sebanyak 2,07 miliar pengguna aktif bulanan. Dari jumlah sebesar itu, 115 juta di antaranya berasal dari Indonesia.

Melihat data pengguna Indonesia yang sebanyak itu, DPR belum melakukan tindakan apa-apa terkait Facebook. Minimal memanggil perwakilan Facebook Indonesia untuk menegaskan keamanan data pengguna di Indonesia.

"Kalau pengin lebih jelas dulu soal keamanan data, mendingan Facebook Indonesia panggil dulu deh. Parlemen Singapura, Inggris, Amerika, semuanya langsung manggil Facebook saat terjadi hal itu," kata pakar industri digital sekaligus Bacaleg PSI, Daniel Tumiwa.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, mengatakan masih menimbang-nimbang untuk melakukan pemanggilan kepada Facebook. Sebab, banyak faktor yang menjadi pertimbangan.

Dikatakan Meutya, kemungkinan besar saat ini DPR tidak akan langsung memanggil Facebook Indonesia, tetapi meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk berkomunikasi dengan pihak Facebook Indonesia.

"Tentunya ini untuk mendapat penjelasan tentang ‘nasib’ data pengguna di Indonesia. Jika ditemukan ada yang janggal terhadap keamaan data pribadi bisa diberi teguran," jelas dia.

Jika benar Facebook melakukan penyalahgunaan data pengguna Indonesia, apakah perlu ditindak?

Gildas pun kembali menjelaskan terkait hal itu. Menurutnya, tergantung sejauh mana pemerintah akan menindak. Pemerintah juga pastinya akan menghitung langkah yang akan dilakukannya.

"Seandainya pemerintah mau menindak Facebook, kemudian Facebook tidak mau menerima sanksi itu, lalu pemerintah memblokir Facebook, yang marah Facebook atau masyarakat Indonesia? Ya, masyarakat. Dampaknya nanti mungkin ada gerakan membela Facebook. Nah itu yang namanya perang proxy, perang asimetris," terangnya.

Sejauh ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Facebook Indonesia. Namun hingga saat ini belum ada hasil atas koordinasi antara pemerintah dengan Facebook.

"Kami akan coba koordinasikan dengan Facebook sesegera mungkin mengenai hal ini,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara di sebuah kesempatan.

Namun, diakui Daniel, pihak Kemkominfo sendiri telah melakukan serangkaian upaya terkait itu.

"Kalau Kemkominfo sendiri, saya tahu persis mereka gak duduk diam. Mereka bergerak dan lari kenceng. Mudah-mudahan Kemkominfo nanti sudah bisa memaparkan temuannya," ungkapnya.

(mdk/ega)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia jadi Negara Kedua Terbanyak Pengguna TikTok di Dunia
Indonesia jadi Negara Kedua Terbanyak Pengguna TikTok di Dunia

Pengguna Tiktok di Indonesia masih tinggi meski fitur TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi pada Rabu (4/10) lalu.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Instagram dan Facebook 'Down' di Dunia, Termasuk Indonesia
Ternyata Ini Biang Kerok Instagram dan Facebook 'Down' di Dunia, Termasuk Indonesia

Instagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya
Pengguna Aktif TikTok Global Diprediksi Capai 955 Juta, di Indonesia Berapa?
Pengguna Aktif TikTok Global Diprediksi Capai 955 Juta, di Indonesia Berapa?

Saat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.

Baca Selengkapnya
Pengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Pengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya
Banyak Menelan Korban di Asia Tenggara, Isu Judi Online Belum jadi Pembahasan KTT ASEAN
Banyak Menelan Korban di Asia Tenggara, Isu Judi Online Belum jadi Pembahasan KTT ASEAN

Besarnya kasus perdagangan penipuan online di Asia Tenggara masih sulit diperkirakan. Namun setidaknya ada 120 ribu orang telah menjadi korban di Myanmar.

Baca Selengkapnya
Saham Meta Anjlok Akibat Facebook dan Instagram 'Down' Massal di Dunia
Saham Meta Anjlok Akibat Facebook dan Instagram 'Down' Massal di Dunia

Saham Meta Facebook ditutup anjlok hingga 1,6 persen pada Selasa (6/3) waktu setempat.

Baca Selengkapnya
Ternyata Rp200 Triliun Uang Indonesia 'Terbuang' untuk Judi Online
Ternyata Rp200 Triliun Uang Indonesia 'Terbuang' untuk Judi Online

Semua uang tersebut diserap bandar judi luar negeri untuk kepentingan bisnisnya, termasuk pencucian uang.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer

Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.

Baca Selengkapnya
2.700 Rekening dan 540 e-Wallet Terindikasi Judi Online
2.700 Rekening dan 540 e-Wallet Terindikasi Judi Online

Kasus judi online akan terus ditindak dengan maksimal, termasuk melalui patroli siber.

Baca Selengkapnya
Dirjen Dukcapil Bersyukur Data Penduduk Tidak Masuk Dalam PDSN yang Diserang Ransomware
Dirjen Dukcapil Bersyukur Data Penduduk Tidak Masuk Dalam PDSN yang Diserang Ransomware

Kemendagri terus melakukan pembenahan akan keamanan data untuk mengantisipasi maraknya kejahatan digital.

Baca Selengkapnya