Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polri: Kita tidak kejar dulu para hacker yang serang Australia

Polri: Kita tidak kejar dulu para hacker yang serang Australia Anonymous © 2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekitar 100 lebih website dari Australia rontok oleh serangan hacker gabungan dari Indonesia. Namun, pihak kepolisian Indonesia masih belum memutuskan untuk melakukan penyelidikan.

Memang sempat ada rumor yang mengatakan bahwa pihak Australia akan mengajukan gugatan akan serangan tersebut kepada pihak yang berwajib. Namun, sampai sekarang ini gugatan itu masih belum muncul.

Dikutip dari Asia One (13/11), dikarenakan masih belum adanya komplain dan gugatan baik dari pemilik website dalam kategori umum atau juga dari pihak pemerintah Australia sendiri, maka pihak kepolisian Indonesia juga belum melakukan tindakan penyelidikan atas serangan tersebut.

Orang lain juga bertanya?

Kepala divisi Teknologi Informasi dan Cyber Crime Polri, Kombes Rachmad Wibowo mengatakan, "Penyelidikan dilakukan jika pemilik website mengajukan laporan ke kita (Polri). Kita tidak mengejar kasus ini karena belum ada yang melaporkan apa-apa."

Bahkan menurutnya, walaupun sudah banyak yang mengatakan serangan-serangan tersebut dilakukan oleh para hacker dari Indonesia namun mereka belum menerima konfirmasi bahwa para peretas Tanah Air-lah yang bertanggung jawab atas aksi itu.

Tensi antar-kedua negara menjadi memanas terlebih di ranah cyber karena aksi mata-mata yang dilakukan badan khusus milik pemerintah Australia ke Indonesia.

Dikarenakan aksi penyadapan ini, sontak saja membuat para peretas Tanah Air geram dan melakukan peretasan terhadap lebih dari 100 website mulai mengganti tampilan halaman depan situs dengan gambar yang bertuliskan, "Hentikan kegiatan memata-matai Indonesia," sampai dengan melakukan serangan Distributed denial of service (DDoS).

(mdk/das)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polri soal Peretasan PDN: Butuh Kajian, Australia Bertahun-tahun Baru Beres
Polri soal Peretasan PDN: Butuh Kajian, Australia Bertahun-tahun Baru Beres

Polri tidak menyerah begitu saja dengan kasus peretasan PDN.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kabareskrim Blak-blakan Penangkapan Hacker Penyerang PDN
VIDEO: Kabareskrim Blak-blakan Penangkapan Hacker Penyerang PDN "Australia Butuh Bertahun-tahun"

Polri menyatakan masih mengkaji penanganan kasus peretasan atau hacking terhadap PDN yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Praperadilan Firli Bahuri Ditolak, Polisi Masih Pikir-Pikir untuk Menahan
Praperadilan Firli Bahuri Ditolak, Polisi Masih Pikir-Pikir untuk Menahan

Ade Safri juga enggan memberikan komentar lebih lanjut soal kemungkinan penahanan terhadap Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Praperadilan LP3HI Ditolak, PN Jaksel Pastikan Kejagung Belum Hentikan Penyidikan Dito Ariotedjo
Praperadilan LP3HI Ditolak, PN Jaksel Pastikan Kejagung Belum Hentikan Penyidikan Dito Ariotedjo

Hakim PN Jaksel menilai hingga saat ini belum ada penghentian penyidikan Dito terkait kasus terkait BTS 4G Kominfo.

Baca Selengkapnya
Penerapan Sanksi Hukum di Ranah Siber Dianggap Belum Maksimal
Penerapan Sanksi Hukum di Ranah Siber Dianggap Belum Maksimal

Maraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.

Baca Selengkapnya
Viral Data Pelanggan Diretas Hacker, Ini Tanggapan KAI
Viral Data Pelanggan Diretas Hacker, Ini Tanggapan KAI

Ramai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.

Baca Selengkapnya