Polusi jadi kunci untuk temukan alien
Merdeka.com - Tidak ada yang pernah menyangka bila polusi akhirnya bisa digunakan oleh manusia untuk mengungkap rahasia yang terjadi di alam semesta. Lewat observasi terhadap atmosfer yang terkena polusi, para peneliti temukan cara baru untuk menemukan kehidupan asing.
Sebuah penelitian baru yang tengah dilakukan oleh lembaga milik Universitas Harvard, Amerika Serikat, tengah berusaha melakukan identifikasi terhadap planet-planet yang diduga memiliki kehidupan di dalamnya. Untuk memuluskan proyek ini, mereka akan menggunakan teleskop luar angkasa James Webb yang segera diluncurkan ke orbit Bumi.
Mereka beranggapan bila sebuah koloni makhluk hidup dengan tingkat kecerdasan mirip manusia kemungkinan besar akan menghasilkan polusi seperti yang terjadi di Bumi saat ini. Karenanya, planet-planet yang diduga dihuni oleh alien akan memiliki kadar gas polutan macam CFC (zat sisa pendingin ruangan).
-
Apa yang menyebabkan polusi di luar angkasa? Studi terbaru NASA melaporkan bahwa sampah luar angkasa bukan hanya membahayakan kerja satelit atau teleskop luar angkasa, tetapi juga mencemari Bumi.
-
Di mana polusi udara tinggi? Laman IQAir yang diperbarui menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta berada dalam kategori sedang.
-
Di mana polusi udara bisa ditemukan? Polusi udara dapat berasal dari berbagai sumber, seperti asap kendaraan, pabrik, rokok, pembakaran sampah, dan kebakaran hutan.
-
Apa bau luar angkasa? Ketika astronot kembali dari spacewalk atau di luar stasiun luar angkasa, mereka sering menggambarkan aroma tak terduga yang mirip daging panggang dan bubuk mesiu yang terpakai.
-
Dimana saja polusi udara terjadi? Fenomena polusi udara telah menjadi ancaman serius bagi kualitas udara di berbagai belahan dunia.
-
Dimana polutan udara bisa mengendap? Selain itu, sistem tekanan udara yang didorong oleh cuaca panas bisa membuat polutan dari pembangkit listrik batu bara atau mobil mengendap di atas kota, bukan terbawa angin.
Dengan peradaban yang maju, para alien secara tidak langsung 'mengotori' atmosfer planet mereka dengan gas-gas rumah kaca agar planet tidak terlalu dingin untuk ditempati. Bahkan sisa-sisa gas polusi bisa digunakan untuk meneliti bekas-bekas peradaban yang telah punah.
Lewat observasi secara detail terhadap atmosfer, para antariksawan berharap bisa menemukan gas-gas lain seperti oksigen dan metan yang hanya terdapat di planet yang di dalamnya terdapat kehidupan.
Namun tim peneliti itu harus bergerak cepat guna menemukan gas-gas polutan di atmosfer planet alien dengan menggunakan teleskop James Webb. Sebab beberapa gas polutan diketahui hanya bisa bertahan selama 10 tahun saja di atmosfer Bumi, meskipun tak sedikit yang bisa bertahan hingga 50.000 tahun. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini jika alien memiliki teleskop yang sama canggihnya dengan James Webb.
Baca SelengkapnyaFakta alien masih menjadi perdebatan, namun terdapat beberapa temuan ilmiah yang menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaSatelit yang terbakar menjadi polusi di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di seluruh dunia semakin optimis dalam mencari tanda-tanda kehidupan di planet yang berada di luar tata surya kita.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan meyakini hal itu setelah melakukan serangkaian penelitian.
Baca SelengkapnyaBerikut proyeksi ilmuwan terhadap akurasi AI di masa depan.
Baca SelengkapnyaMengapa Peradaban Alien Hingga Kini Tidak Ditemukan? Ilmuwan Temukan Jawabannya di Laut dan Lempeng Bumi
Baca SelengkapnyaAda warna yang identik pada alien menurut para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaPengembangan teknologi kecerdasan buatan atau AI oleh para peneliti mengalami kemajuan pesat selama beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaUdara tidak hanya tercemar oleh asap, tapi juga mikroplastik.
Baca SelengkapnyaMars memiliki potensi besar sebagai tempat awal mula kehidupan.
Baca SelengkapnyaVenus adalah salah satu tempat paling keras dan panas di tata surya kita.
Baca Selengkapnya