Popularitas Nokia di Indonesia semakin menurun
Merdeka.com - Berdasarkan analisis online yang diperlihatkan situs analytic, StatCounter, walaupun masih menduduki peringkat puncak sebagai vendor mobile populer di Indonesia, namun Nokia sudah mulai 'merunduk.'
Memang tidak dapat dipungkiri, sampai sekarang banyak pengguna mobile di Indonesia yang masih menggunakan produk-produk dari Nokia. Hal tersebut dikarenakan Nokia berhasil menjadi vendor paling populer dalam beberapa tahun lalu di dunia khususnya di Indonesia.
Dengan popularitas tersebut, seakan-akan, produk dengan brand bernama Nokia menjadi satu perangkat yang dimiliki 'sejuta umat.'
-
Apa yang menjadi tren di pasar HP di Indonesia? 'Peningkatan ini terutama terlihat dari segmen harga HP kurang dari Rp 3 jutaan,'
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Kenapa HP Nokia 1110 laris? Nokial 1110 laris terjual sepanjang masa 248 juta unit. HP ini lekat dengan masyarakat dunia di rentang tahun 2005 hingga 2010.
-
Bagaimana penjualan Nokia 1100? Nokia 1100 HP yang dibuat Nokia ini terjual 250 juta unit sepanjang masa. Nokia 1100 punya eksistensi sejak 2003 sampai dengan 2009.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Mengapa HMD Global menghapus smartphone Nokia dari situs web nya? Dalam langkah yang menandai berakhirnya era Nokia, HMD telah menghapus semua smartphone Nokia dari situs webnya di seluruh wilayah Eropa, menurut laporan dari Winfuture.
Namun, ketika, Android mulai bersinar, banyak pengguna mobile di Indonesia mulai beralih menggunakan perangkat-perangkat mobile yang didesain dengan menggunakan teknologi layar sentuh atau touchscreen.
Walaupun masih belum dapat menandingi persentase dari Nokia, namun perangkat-perangkat berbasis Android khususnya yang diproduksi oleh Samsung tetap menunjukkan grafik yang terus menanjak.
Uniknya, tetap berdasarkan StatCounter, grafik Nokia menunjukkan penurunan drastis tercatat dari Agustus 2012 sampai Agustus 2013 ini.
Dari Agustus 2012 sampai Agustus 2013 ini, 10 vendor terpopuler di Indonesia tercatat adalah Nokia di posisi puncak dengan persentase sebesar 41,01 persen.
Posisi kedua diduduki oleh berbagai vendor (23,8 persen), ketiga adalah Samsung (19,72 persen). Posisi keempat masih dikuasai oleh RIM atau BlackBerry (nama sekarang) dengan persentase sebesar 5,17 persen), Sony Ericsson atau Sony (nama sekarang) miliki persentase sebesar 4,14 persen dan Apple menduduki peringkat di bawahnya (2,7 persen).
(mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merosotnya penjualan mobil di Indonesia punya banyak faktor mendasar, seperti karena penurunan daya beli dan ketertarikan pembeli.
Baca SelengkapnyaPenjualan motor Indonesia turun 7,8% di September 2024 dengan skuter matik mendominasi pasar. Ekspor juga menunjukkan penurunan serupa.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.
Baca SelengkapnyaApa Mobil Listrik Terlaris di Indonesia saat Ini? Cek Daftarnya
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaApa Mobil Listrik Terlaris di Indonesia saat Ini? Cek Daftarnya
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil yang mengalami penurunan mendorong sejumlah brand memberikan diskon yang cukup besar pada beberapa modelnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPenjualan wholesales atau penjualan dari pabrikan ke diler selama tujuh bulan pertama tahun 2024 tercatat hanya mencapai 52 unit
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaDPR usulkan agar iPhone dkk diblokir, lantaran Apple minta syarat agar mereka mau berinvestasi.
Baca SelengkapnyaHasil ini merupakan kajian dari lembaga riset teknologi Counterpoint yang dilakukan pada Q3 2023
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca Selengkapnya