Popularitas smartwatch kini kalahkan mewahnya arloji Swiss
Merdeka.com - Banyak sekali hal yang perlahan mulai hilang tergerus teknologi. Bahkan sesuatu yang legendaris pun tak selalu bisa bertahan.
Salah satu contohnya adalah arloji dari Swiss yang sangat terkenal. Dilansir dari Cnet (18/2), kini mereka punya saingan baru yang lebih populer, yakni smartwatch.
Menurut sebuah lembaga riset pasar bernama Strategy Analytics, di tiga bulan terakhir 2015, jumlah pengiriman secara global dari smartwatch mengalahkan jumlah pengiriman dari arloji Swiss. Ini menandakan pertama kalinya sebuah aksesoris canggih mengalahkan mewah dan legendarisnya sebuah arloji Swiss. Menurut lembaga itu juga, Apple adalah perusahaan yang mendominasi pasar smartwatch saat ini, sekaligus yang membawa aksesoris canggih pada arus tren.
-
Kenapa smartwatch populer untuk pria? Pada saat ini, smartwatch telah menjadi pilihan jam tangan yang populer, terutama bagi pria, karena fitur-fiturnya yang canggih dan praktis.
-
Bagaimana cara memilih smartwatch murah? Meskipun begitu, dengan banyaknya merek smartwatch yang tersedia di pasaran dengan harga yang terjangkau, mungkin kamu akan merasa bingung. Oleh karena itu, ayo simak artikel berikut tentang cara memilih smartwatch murah untuk pria agar kamu bisa memilih produk yang sesuai dengan kebutuhanmu.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Apa saja fitur smartwatch yang bermanfaat? Pilihlah smartwatch yang memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhanmu. Fitur Mode Sport Sport mode pada smartwatch membantu melacak aktivitas olahraga seperti lari, bersepeda, dan melompat tali. Pilih smartwatch dengan beragam fitur olahraga jika kamu hobi berolahraga.
-
Siapa yang cocok menggunakan smartwatch Bozlun? Smartwatch Bozlun ini sangat cocok untuk pengguna iPhone karena kompatibel dengan iOS.
Ketika peminat smartwatch sedang tinggi-tingginya, justru peminat arloji Swiss makin menurun. Hal ini dikarenakan produsen arloji Swiss enggan untuk merangkul teknologi sebagai bagian dari produknya. Masyarakat pun lebih memilih arloji yang dapat melakukan panggilan, membalas email, bahkan memeriksa tekanan darah, ketimbang arloji yang hanya sekedar terlihat mewah.
Angka menyusutnya pengiriman smartwatch sebenarnya tidak seberapa signifikan, yakni di angka 5 persen. Namun di waktu yang sama, angka pengiriman smartwatch naik 316 persen. Hal ini menandakan lambatnya reaksi para produsen arloji Swiss terhadap dikembangkannya smartwatch.
Jalur yang berbeda diambil oleh perusahaan arloji legendaris, Tag Heuer. Pada November lalu, produsen asal Swiss tersebut merilis Connected Watch, sebuah smartwatch mewah yang menggunakan sistem Android Wear. Meski demikian, Connected Watch hanya tercatat digunakan oleh 1 persen pengguna smartwatch secara global. Sangat jauh dibanding Apple yang digunakan 63 persen, serta Samsung yang digunakan 16 persen.
Meski tak bisa dipungkiri bahwa smartwatch adalah produk papan atas dari teknologi aksesoris, bagaimanapun fitur dari sebuah smartwatch tidak akan sebaik gadget biasa. Masyarakat ternyata membeli smartwatch karena sisi estetika dan fashion, bukan teknologi. Tak cukup dengan fashion dan estetika, masyarakat juga menginginkan sedikit kecanggihan dibalik keindahan tersebut.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren ini disebabkan kemerosotan ekonomi di China yang mengurangi jumlah konsumen kelas menengah.
Baca SelengkapnyaLebih dari setengah juta wisatawan dari daratan China mengunjungi Jepang.
Baca SelengkapnyaBanyak pelari hanya mengandalkan energi atau stamina untuk mengukur intensitas latihan mereka.
Baca SelengkapnyaFaktor ini hanyalah sebagian kecil dari instrumen lain penyebab kualitas sperma pria menurun.
Baca SelengkapnyaRekomendasi merek smartwatch terbaik dengan harga terjangkau dan kualitas unggulan.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaSamsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan terbaru, Apple kini mengklasifikasikan iPhone Xs Max dan iPhone 6s Plus sebagai perangkat yang termasuk dalam kategori jadul.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg tampil dengan jam tangan Patek Philippe bernilai Rp1,18 miliar dalam foto terbarunya bersama Priscilla Chan.
Baca SelengkapnyaPenjualan Apple di China tak begitu menggembirakan sehingga terdampak pada harga saham.
Baca SelengkapnyaTren yang sedang berkembang daripada beli iPhone baru mending bekas.
Baca Selengkapnya