Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Praktisi apresiasi keputusan Kominfo soal merger XL-Axis

Praktisi apresiasi keputusan Kominfo soal merger XL-Axis Axis - XL. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Meskipun Menkominfo Tifatul Sembiring telah resmi menyetujui permohonan merger-akuisisi PT XL Axiata dan PT Axis Telekom Indonesia, namun perang opini seputar aksi korporasi tersebut ternyata masih berlanjut.

Keputusan Menkominfo tersebut dilanjutkan dengan menarik izin pita spektrum frekuensi radio sebesar 10 MHz di pita frekuensi 2,1 GHz (3G) di Blok 8 dan 12.

Pemerintah beralasan penarikan izin pita frekuensi di blok 8 dan 12 semata-semata karena pertimbangan penerimaan PNBP yang paling maksimal. Blok 8 adalah milik XL, adapun Blok 12 milik AXIS. Selanjutnya, Kominfo akan melakukan penataan ulang frekuensi pada pita 2100 MHz.

Orang lain juga bertanya?

Sejumlah pengamat dan praktisi telekomunikasi mengapresiasi langkah Kominfo menyetujui merger XL dan AXIS. Menurut mereka, hal tersebut menunjukan ada kesepahaman antara regulator dan operator telekomunikasi mengenai perlunya konsolidasi di industri telekomunikasi.

Direktur Eksekutif Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Eddy Thoyib mengapresiasi keputusan Kominfo yang mendukung konsolidasi di industri telekomunikasi. Pengambilan frekuensi 10 MHz di spektrum 2100 MHz juga merupakan keputusan yang sangat bijak dan fair dengan mempertimbangkan kebutuhan frekuensi setiap operator.

Bila dilihat dari peta kepemilikan frekuensi pasca merger, di spektrum 2100 MHz, XL-AXIS memiliki 15 MHz, sama dengan kepemilikan Telkomsel yang memiliki 15 MHz, dan lebih sedikit dari Indosat dengan 10 MHz.

Adapun di frekuensi 1800 MHz, dengan tambahan 15 MHz dari AXIS, XL kini memiliki 22,5 MHz. Jumlah juga sama dengan Telkomsel dengan 22,5 MHz, dan lebih sedikit dari Indosat dengan 20 MHz.

"Kita perlu mengapreasiasi keputusan pemerintah tersebut, yang tentu telah didasari dengan pertimbangan matang untuk keuntungan semua stakeholders. Dengan keputusan ini, saya rasa operator lain tidak dirugikan. Bahkan bila mau hitung-hitungan rugi, XL boleh dibilang rugi dengan membayar Rp 17 triliun, ada frekuensi AXIS yang dikembalikan ke pemerintah. Tapi sekali lagi, keputusan pemerintah sudah sangat tepat," kata Eddy, Senin (9/12).

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono sepakat dengan Eddy. Menurut Nonot, keputusan regulator telah mempertimbangkan kebutuhan frekuensi setiap operator.

"Dengan penambahan 15 Mhz frekuensi 1800 Mhz dari AXIS, maka jumlah frekuensi 2G (900 MHz dan 1800 MHz) XL seimbang dengan Telkomsel dan Indosat, masing masing 30 Mhz. Ini keputusan yang fair dan menguntungkan semua pihak," kata Nonot.

Menurut Nonot, dengan diakuisisinya AXIS oleh XL, akan membuat XL memiliki 5 blok frekuensi. Dimana 3 blok milik XL dan 2 blok lagi tambahan dari hasil akuisisi AXIS.

Sedangkan operator telekomunikasi lainnya, hanya memiliki tiga frekuensi. Itu sebabnya pemerintah mengambil dua blok frekuensi yang dikuasai XL. "Jadi kalau punya 5 blok kebanyakan, karena yang lainnya punya tiga. Belum lagi XL juga punya 15 frekuensi di 1800 Mhz," kata Nonot.

Presiden Direktur XL Axiata, Hasnul Suhaimi mengapresiasi persetujuan pemerintah soal merger dan pengembalian frekuensi XL-AXIS. “Kami menerima dengan senang hati keputusan pemerintah tersebut. Ini adalah keputusan terbaik bagi kami dan seluruh stakeholders,” kata Hasnul.

Ada pandangan bahwa XL dirugikan karena akan mengeluarkan dana sangat besar (sekitar Rp 17 T), namun pemerintah menarik kembali 10 MHz frekuensi 3G.

Manajemen XL, menurut Hasnul, merasa keputusan pemerintah fair karena 3G adalah teknologi masa depan yang lebih dibutuhkan masyarakat, hingga wajar kalau ditender ulang hingga bisa dimanfaatkan dengan lebih efisien oleh operator pemenang tender. (mdk/ega)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!

XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.

Baca Selengkapnya
Hilal Merger XL-Smartfren Kian Terlihat, tapi Masih Ada yang Mengganjal
Hilal Merger XL-Smartfren Kian Terlihat, tapi Masih Ada yang Mengganjal

Proses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.

Baca Selengkapnya
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Temui Titik Terang
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Temui Titik Terang

Setelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Kelanjutan Rencana Merger XL dan Smartfren?
Bagaimana Kelanjutan Rencana Merger XL dan Smartfren?

Berikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.

Baca Selengkapnya
XL Axiata Perluas Jaringan Fix Mobile Convergence di Sulawesi
XL Axiata Perluas Jaringan Fix Mobile Convergence di Sulawesi

Morowali menjadi kota/kabupaten ke 3 di Sulawesi Tengah yang telah terjangkau layanan konvergensi ini.

Baca Selengkapnya
Begini Respons XL Axiata soal Ramai Starlink
Begini Respons XL Axiata soal Ramai Starlink

Respons XL Axiata tak terduga saat ramai Starlink.

Baca Selengkapnya
Bareng Huawei, XL Axiata Perkuat Pengembangan Otomasi Jaringan
Bareng Huawei, XL Axiata Perkuat Pengembangan Otomasi Jaringan

Melalui kemitraan ini, XL Axiata telah berhasil mencapai AOMM Level 3.0.

Baca Selengkapnya
First Media Resmi Jadi Bagian dari XL Axiata
First Media Resmi Jadi Bagian dari XL Axiata

Bergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.

Baca Selengkapnya
Cari Sumber Pendapatan Baru, XL Axiata Makin Genjot Layanan Fiber Home
Cari Sumber Pendapatan Baru, XL Axiata Makin Genjot Layanan Fiber Home

Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.

Baca Selengkapnya
Cara XL Kantongi Cuan Rp 1,3 Triliun Disaat Daya Beli Masyarakat Turun
Cara XL Kantongi Cuan Rp 1,3 Triliun Disaat Daya Beli Masyarakat Turun

Pada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.

Baca Selengkapnya
Kominfo Mau Lelang 3 Frekuensi 5G Sekaligus, Dirjen SDPPI: Itu Usulan Operator Seluler
Kominfo Mau Lelang 3 Frekuensi 5G Sekaligus, Dirjen SDPPI: Itu Usulan Operator Seluler

Kominfo mendapatkan masukan dari operator seluler agar langsung melelang 3 frekuensi 5G sekaligus.

Baca Selengkapnya
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler

Tak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.

Baca Selengkapnya