Pria ini berburu 'harta karun' pakai Google Earth!

Merdeka.com - Seorang pria asal Inggris membuktikan bila semua hal bisa dilakukan dengan internet. Salah satunya berburu harta karun.

Bagi sebagian orang benda-benda prasejarah adalah harta karun istimewa yang terus diburu keberadaannya. Begitu pula yang dilakukan oleh Howard Jones, seorang mantan marinir Inggris yang mencari lokasi-lokasi harta karun dengan menggunakan Google Earth.

Ya, berbekalkan situs peta online tersebut, Jones berhasil menemukan sebuah lokasi harta karun di daerah South Ham, Inggris. Walaupun belum bisa menemukan harta berharga, usaha yang dilakukan oleh Jones membuahkan hasil yang positif. Pria tersebut berhasil menemukan beberapa pecahan logam dan gerabah dari zaman perunggu atau sekitar 5000 tahun yang lalu.

Uniknya, Jones sebelumnya tidak pernah datang ke lokasi penemuan dan mengadakan riset layaknya ahli arkeologi. Yang dia lakukan hanya memperkirakan lokasi-lokasi yang kemungkinan menjadi tempat pemukiman manusia purba dengan mengamati gambar-gambar satelit di Google Earth.

Indikator yang dipakai untuk menemukan lokasi peradaban kuno atau harta karun adalah ketersediaan air dan sumber makanan. Dia membayangkan dirinya adalah seorang manusia kuno yang tengah mencari tempat untuk hidup.

Benar saja, Jones langsung menuju lokasi penemuan dan meminta izin pemilik tanah untuk melakukan penelitian lanjutan menggunakan mesin pemindai logam atau metal detector. Selain benda-benda berusia 5000 tahun, Jones juga berhasil mendapatkan benda-benda dari zaman Romawi di Inggris dari masa 1500-2000 tahun silam, Daily Mail (22/10).

Penemuan Jones tersebut lalu diinformasikan pada seorang arkeolog bernama Bill Horner. Keduanya lalu membawa peralatan pemindai tanah yang lebih canggih lagi, yakni peralatan radar. Tidak disangka, mereka berhasil menemukan dua buah bangunan yang terkubur di dalam tanah. Bangunan-bangunan tersebut dipercaya sebagai bangunan pertanian dari zaman perunggu atau zaman besi.

Jones dan Horner rencananya akan melakukan penelitian lanjutan dalam skala besar mulai bulan Februari tahun depan. Saat ini mereka mungkin hanya menemukan benda-benda tak bernilai, namun bukan tidak mungkin tahun depan mereka berhasil mendapatkan harta karun sungguhan.