Puntung rokok pun bisa diubah jadi baterai super
Merdeka.com - Nampaknya rokok tidak selamanya membawa pengaruh buruk bagi lingkungan. Penelitian terbaru menunjukkan bila puntung rokok bisa diolah kembali menjadi bahan baterai masa depan.
Tak bisa dipungkiri bila sampah sisa rokok yang dibuang sembarangan berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebuah tim peneliti asal Korea Selatan berniat mendaur ulang sampah filter rokok menjadi material yang dapat dimanfaatkan di alat-alat elektronik.
Filter rokok sisa akan diproses ulang menjadi lapisan pelindung dari elektroda yang terdapat pada 'supercapasitor' atau kapasitor super. Komponen tersebut diklaim mampu menyimpan energi listrik dalam jumlah besar dan diprediksi menggantikan baterai di masa depan
-
Bagaimana Pertamina menangkap peluang penyimpanan karbon? Demi menangkap peluang tersebut, saat ini Pertamina telah memiliki delapan lokasi CCS/CCUS yang pengembangannya dikolaborasikan bersama mitra strategis lainnya.
-
Bagaimana lamun menyerap karbon? Sebagian dari CO2 yang diserap oleh lamun digunakan sebagai energi, sementara sisanya disimpan dalam bentuk biomassa di bagian tubuhnya seperti daun, bunga, buah, serta akar dan rimpang.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk jadi pemain utama penyimpanan karbon? Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
-
Apa itu bursa karbon? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.
-
Apa yang diklaim terkandung di filter rokok? Beredar di media sosial, yang mengeklaim filter rokok mengandung darah babi. Sehingga narasi beredar rokok dinyatakan haram.
-
Bagaimana karbon monoksida dalam rokok merusak tubuh? Karbon monoksida mengikat pada hemoglobin dalam darah, mengurangi jumlah oksigen yang dapat dibawa ke sel-sel tubuh.
Penelitian tersebut menemukan bahan serat yang digunakan untuk membuat filter pada rokok dapat diubah menjadi material sejenis karbon khusus lewat proses yang disebut 'pyrolysis'. Lapisan karbon yang dihasilkan memiliki pori-pori yang lebih kecil sehingga dapat meningkatkan kemampuan menyimpan energi supercapasitor.
Para peneliti bahkan menyatakan bila lapisan pelindung dari bekas puntung rokok menyaingi kualitas lapisan serupa yang terbuat dari karbon biasa yang banyak digunakan saat ini, Daily Mail (06/08).
Profesor Jongheop Yi selaku wakil pimpinan tim penelitian, mengungkapkan cara baru yang lebih ramah lingkungan ini kelak dapat diterapkan dalam produksi komputer, kendaraan listrik, hingga kincir angin yang digunakan untuk menyimpan listrik dalam jumlah masif.
Jika hasil penelitian ini bisa diterapkan dalam skala besar, dampak negatif yang dihasilkan oleh rokok bisa berkurang drastis. Hingga saat ini saja diperkirakan terdapat puntung rokok dengan berat total mencapai 766.571 ton. Jumlah ini menyamai berat dari 380 bianglala raksasa asal London, London Eye.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmuwan pun tak menyadari apa yang dilakukannya ini berhasil.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan LRUK merupakan wujud kolaborasi antara PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Singkawang bersama Bank Indonesia Provinsi Kalbar.
Baca SelengkapnyaBaterai ini diciptakan perusahaan start up, Betavolt.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan produk tembakau alternatif juga dapat menjadi salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi merokok.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.
Baca SelengkapnyaIlmuwan China mengembangkan baterai ringan yang bisa diisi ulang untuk eksplorasi Mars.
Baca SelengkapnyaPermintaan baterai lithium ion diperkirakan akan meningkat lantaran meroketnya kebutuhan akan kendaraan listrik dan penyimpanan energi.
Baca SelengkapnyaBahan bakar yang dihasilkan oleh Muryani dari limbah plastik itu dinamakan BBM Plast.
Baca SelengkapnyaIlmuwan ini berhasil membuat terobosan baterai sekali ngecas bisa 1000 km.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga akan memenuhi kebutuhan Green Petroleum Coke PT Indonesia BTR New Energi Material yang mencapai 100.000 Metrik Ton (MT) per tahun.
Baca SelengkapnyaPLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca SelengkapnyaUang Rupiah tidak layak edar itu dibakar bersama batu bara di PLTU Bolok.
Baca Selengkapnya