Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Qlue: 83,1 persen pelanggaran atribut kampanye saat Pilkada serentak

Qlue: 83,1 persen pelanggaran atribut kampanye saat Pilkada serentak Palaporan pelanggaran Pikada di Qlue. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Aplikasi Qlue dan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) melakukan pemantauan pelaksanaan Pilkada serentak di beberapa wilayah Indonesia. Model pengawasannya yakni berdasarkan laporan dari masyarakat menggunakan aplikasi Qlue. Proses pemantauan itu dilakukan sejak tanggal 1 Desember 2016 hingga 16 Februari 2017. Dari proses tersebut, didapati sebanyak 803 aduan yang dilaporkan masyarakat melalui aplikasi tersebut.

Dari ratusan aduan itu, didominasi pelanggaran atribut kampanye sebanyak 83,1 persen. Disusul 8,9 persen terkait laporan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan 4,4 persen soal surat suara. Sisanya, 3,6 persen terkati Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Dengan adanya data ini, kami berharap Pilkada serentak berikutnya dapat berjalan dengan lebih baik yang tentunya ditandai dengan semakin menurunnya jumlah laporan masyarakat," tutur Chief Marketing Officer (CMO) Qlue, Ivan Tigana kepada awak media saat jumpa pers di kantor MASTEL, Jakarta, Jumat (17/2).

Orang lain juga bertanya?

Menariknya, meskipun niat dari pemantauan ini adalah untuk mengawasi beberapa wilayah Indonesia yang melakukan Pilkada, namun pada kenyataannya laporan yang masuk 99 persen berasal dari DKI Jakarta. Hanya 1 persen di luar provinsi tersebut. Itu pun masih daerah seputaran DKI Jakarta seperti Bekasi, Depok, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan. Praktis, daerah-daerah lain yang melakukan pesta demokrasi belum bisa diketahui.

Menurut Teguh Prasetya, Ketua Bidang Kebijakan Strategis MASTEL, hal ini lantaran Qlue masih dikenal oleh publik di kota-kota sekitar DKI Jakarta. Sehingga laporan pengaduan yang masuk akan lebih banyak dari kota-kota itu.

"Masyarakat DKI Jakarta udah tahu Qlue. Selain itu, sosialisasi Pilkada DKI kalau kita lihat dibandingkan dengan daerah lain paling heboh. Teman-teman kita sendiri juga kalau di media sosial yang dikomentari soal Pilkada DKI Jakarta. Apalagi terkait masalah yang sebelumnya misalnya shalat Jumat bersama dan lain sebagainya. Ini jadi trigger kenapa DKI paling heboh," jelasnya.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Daftar Lembaga Survei Gelar Quick Count Pilkada 2024
Ini Daftar Lembaga Survei Gelar Quick Count Pilkada 2024

Lembaga survei ini, akan mulai menayangkan quick count lewat website maupun channel live streaming mereka

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Ungkap Mayoritas Masyarakat Percaya Polri Akan Bersikap Netral Dalam Pelaksanaan Pemilu
Hasil Survei Ungkap Mayoritas Masyarakat Percaya Polri Akan Bersikap Netral Dalam Pelaksanaan Pemilu

Survei dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia.

Baca Selengkapnya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran

Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.

Baca Selengkapnya
Data KPU: Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Sebesar 71 Persen
Data KPU: Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Sebesar 71 Persen

Ia menyatakan bersyukur dan berterima kasih karena sebagian besar pelaksanaan pilkada berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Petakan TPS Rawan Kecurangan di Seluruh  Indonesia
Bawaslu Petakan TPS Rawan Kecurangan di Seluruh Indonesia

Bawaslu memetakan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) guna mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Tindak 63 Kasus Pelanggaran Pidana Pemilu
Bawaslu Tindak 63 Kasus Pelanggaran Pidana Pemilu

Hal ini dikarenakan penanganan kasus ini mencerminkan upaya untuk mempertahankan integritas Pemilu

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Kawal Pemilu 2024 dengan Aplikasi Warga Jaga Suara
Muncul Gerakan Kawal Pemilu 2024 dengan Aplikasi Warga Jaga Suara

Muncul Gerakan Kawal Pemilu 2024 dengan Aplikasi "Warga Jaga Suara"

Baca Selengkapnya
Jokowi: Jangan Teriak-Teriak Curang, Kalau Ada Bukti Langsung Bawa ke Bawaslu dan MK
Jokowi: Jangan Teriak-Teriak Curang, Kalau Ada Bukti Langsung Bawa ke Bawaslu dan MK

Jokowi berujar, jika betul ada kecurangan maka bisa melaporkan ke Bawaslu atau nantinya bisa menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Polisi Tangani 21 Kasus Pidana Pemilu Se-Indonesia, 6 di Antaranya Politik Uang
Polisi Tangani 21 Kasus Pidana Pemilu Se-Indonesia, 6 di Antaranya Politik Uang

Sebanyak 21 dugaan tindak pidana Pemilu di seluruh Indonesia dilimpahkan ke Polri. Kasus itu merupakan bagian dari 114 laporan yang diterima Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Kepedulian Masyarakat terhadap Proses Pemilu Tinggi, Aduan ke DKPP Meningkat
Kepedulian Masyarakat terhadap Proses Pemilu Tinggi, Aduan ke DKPP Meningkat

Hal ini juga berpotensi membuat masyarakat menghakimi orang-orang atau yang belum tentu bersalah.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Bawaslu soal Turunnya Partisipasi Warga di Pilkada Jakarta, Bukan Kurang Sosialisasi
Blak-blakan Bawaslu soal Turunnya Partisipasi Warga di Pilkada Jakarta, Bukan Kurang Sosialisasi

Dengan adanya penurunan partisipasi masyarakat pada Pilkada tersebut. Maka, perlu dilakukannya refleksi hingga evaluasi.

Baca Selengkapnya
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024

Kerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.

Baca Selengkapnya