Qlue Dapat Suntikan Investasi dari MDI dan GDP Ventures
Merdeka.com - Qlue kembali memantapkan langkahnya dengan mendapatkan suntikan dana segar dari Venture Capital (VC) milik Telkom melalui MDI Ventures, dimana pendanaan ini dipimpin oleh Global Digital Prima (GDP) Venture. Dana ini nantinya akan digunakan untuk merekrut para ahli di bidang teknologi dan bisnis untuk mengembangkan produk Artificial Intelligence (AI) dan The Internet of Things (IoT).
Rama Raditya, Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Qlue mengatakan, misi Qlue sejak awal adalah untuk mengakselerasi perubahan positif di dunia, dan ingin bersinergi sebanyak-banyaknya dengan mitra usaha yang memiliki kesamaan misi.
"Telkom akan banyak membantu kami untuk memperkuat skalabilitas di dalam pemerintahan dan BUMN agar solusi kami bisa memberikan dampak positif bagi transformasi digital di Indonesia sesuai arahan pemerintah menuju Industri 4.0. Sedangkan GDP Venture, sudah sejak lama membantu kami dalam membangun bisnis Qlue agar lebih maju dan berkelanjutan. Kami sangat terhormat dan bersyukur dapat menjalin kerja sama dengan MDI Ventures, GDP Venture dan Prasetia dalam perjalanan kami memberikan kemajuan bagi Indonesia," jelasnya dalam keterangan pers, Senin (11/2).
-
Apa yang dilakukan teknologi AI? Mengutip DailyMail, Jumat (6/9), dokumen ini menunjukkan bahwa perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon mungkin menggunakan teknologi ini untuk menargetkan iklan kepada konsumen. Menurut presentasi yang bocor ini, perangkat lunak tersebut mampu menangkap data niat konsumen secara real-time dan mencocokkannya dengan data perilaku untuk membuat iklan yang lebih relevan.
-
Bagaimana cara AI di iOS dan Android diterapkan? Android memungkinkan tingkat kustomisasi yang lebih tinggi, termasuk pengaturan widget dan tampilan antarmuka. Sebaliknya, iOS menawarkan pengalaman yang lebih konsisten dengan opsi kustomisasi yang lebih terbatas.
-
Apa yang membuat bisnis teknologi dan layanan AI sangat potensial? Seiring dengan semakin banyaknya bisnis yang menjalani transformasi digital, mereka membutuhkan keahlian teknologi agar tetap kompetitif. Ledakan AI juga menciptakan peluang baru, mulai dari mengotomatisasi tugas-tugas rutin hingga merevolusi layanan pelanggan dan analisis data. Bagi para pengusaha yang memiliki pola pikir paham teknologi, sekaranglah saatnya untuk memanfaatkan tren ini.
-
Siapa yang membutuhkan pekerja AI? “Ada permintaan yang luar biasa terhadap orang-orang yang kreatif, berwirausaha yang cepat mengadopsi teknologi baru dan mencari cara untuk memanfaatkannya,“ kata Julia, dilansir Kamis (24/8).
-
Siapa yang mengembangkan AI ini? Para peneliti di Denmark menggunakan data dari jutaan individu untuk membangun model yang dapat memprediksi berbagai peristiwa kehidupan, mulai dari kesehatan hingga kehidupan sosial.
-
Kenapa AI dikembangkan? Retantyo menjelaskan bahwa AI merupakan salah satu cabang ilmu yang baru dikembangkan pada pertengahan abad ke-20, yaitu saat Perang Dunia II dan menjadi terobosan baru dalam ilmu komputer.
Dilanjutkannya, harapan dari pendanaan ini adalah Qlue dapat meningkatkan layanan solusi smart city yang ditawarkannya. Suntikan dana ini juga menutup ronde pendanaan Series A yang sudah dimulai Qlue sejak tahun 2017. Tidak diberitahukan berapa dana yang disuntik ke dalam Qlue namun suntikan dana dari Telkom tersebut diharapkan akan memberikan sisi strategis sinergi di dalam pemerintahan dan BUMN Indonesia.
Sejak 2016, Qlue telah menawarkan solusi kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar warga. Warga kota menjadi semakin mudah untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada pemerintah dengan menggunakan aplikasi smartphone.
Sepanjang 2018, sebanyak 102.594 laporan disampaikan oleh warga DKI Jakarta melalui aplikasi Qlue dengan lebih dari 82 persen telah ditindak lanjuti oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Qlue juga mengklaim berperan dalam meningkatkan kepercayaan warga DKI Jakarta terhadap pemerintahnya sebanyak 47 persen dan meningkatkan performa pemerintah sebesar 61,4 persen. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut Microsoft dapat insentif seperti di negara lainnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaBerikut rincian Rp 27 Triliun yang diinvestasikan Microsoft ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaApple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, CEO Microsoft mengungkapkan kesiapannya untuk berinvestasi besar di Indonesia selama empat tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca SelengkapnyaNilai pasar internet of things (IoT) terlihat tumbuh dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaZTE Corporation melakukan penandatanganan MoU sebagai bentuk kerja sama bangun ekosistem digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGoogle sudah menyebarkan 1,5 juta laptop Chromebook di sekolah seluruh dan PTN di seluruh Indonesia. Yg belum ada adalah Google Reference University
Baca SelengkapnyaFigure AI, sebuah startup yang fokus pada pengembangan robot humanoid berhasil mendapatkan dukungan finansial.
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, berikut ini alasan pentingnya menjaga pertumbuhan startup!
Baca SelengkapnyaBentuk pendanaan yang diberikan merupakan bukti keterlibatan pemerintah dalam menyokong industri teknologi Tanah Air.
Baca Selengkapnya