Radiasi dari smartphone tak sebabkan kanker, benarkah?
Merdeka.com - Tentu Anda cukup sering mendengar bahwa radiasi smartphone berbahaya. Radiasi tersebut dimitoskan memiliki dampak mulai dari kemandulan hingga kanker.
Terjadinya ketakutan ini memang tak bisa dihindari. Hal ini tentu dikarenakan kebanyakan dari kita tak memahami cara kerja radiasi, dan smartphone berada di dekat organ-organ vital kita.
Penjelasan mudahnya sebenarnya sederhana: radiasi ponsel tak berbahaya. Radiasi yang dipancarkan sebuah ponsel pintar tentu tak semasif pabrik nuklir. Di pabrik nuklir, radiasi dikenal sebagai ionisasi yang mampu merusak DNA kita. Hal ini telah dikonfirmasi bisa menyebabkan kanker.
-
Bagaimana radiasi bluetooth dapat mempengaruhi risiko kanker? Ada dua jenis radiasi, yaitu non-ionizing dan ionizing. Radiasi non-ionizing memiliki energi yang cukup untuk memindahkan atom, tetapi tidak mampu melepaskan elektron dari atom tersebut. Di sisi lain, radiasi ionizing memiliki kemampuan untuk melakukan kedua hal tersebut.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Siapa yang menyatakan kekhawatiran tentang radiasi bluetooth dan kanker? Menurut laporan dari Health pada Kamis (31/10/2024), sekelompok ilmuwan pada tahun 2015 menandatangani sebuah petisi yang mengungkapkan 'kekhawatiran serius' mengenai potensi risiko kesehatan yang berhubungan dengan non-ionizing electromagnetic field (EMF) technology, termasuk risiko kanker.
-
Kenapa penggunaan smartphone berlebihan bisa menyebabkan CTS? Seiring meningkatnya penggunaan smartphone, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa perangkat ini mungkin menjadi faktor risiko perkembangan CTS.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
Sementara ponsel, pemancaran energi radiasinya jauh lebih rendah, bahkan lebih rendah dari cahaya yang terlihat. radiasi smartphone sendiri juga tidak dianggap berion.
Jika mengacu pada hal ini, tentu smartphone bukan sumber penyakit kanker. Namun jika pertanyaannya diubah menjadi, apakah ada dampak jangka panjang dari radiasi smartphone ini? Para ilmuwan masih belum bisa menjawabnya.
Melansir The Verge, seorang ilmuwan yang juga dekan dari Colorado School of Public Health dan pernah memimpin proyek WHO dalam penelitian bahaya radiasi ponsel, Jonathan Samet, menyebut bahwa radiasi ponsel "mungkin bersifat karsinogenik," dan hal ini jadi kesimpulan proyek WHO tersebut. Ia juga masih berpegang teguh pada anggapan bahwa sepertinya masih ada indikasi risiko yang bisa disebabkan radiasi smartphone.
Jadi, untuk saat ini, meski belum pasti, radiasi smartphone dianggap aman. harusnya masih banyak yang perlu dikhawatirkan seperti sinyal telekomunikasi, sinyal Wifi, dan berbagai frekuensi radio lainnya yang memancarkan radiasi. Namun ilmuwan memang tak meletakkannya jadi lebih berbahaya ketimbang merokok ataupun memakan daging merah.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama ini, penggunaan smartphone kerap dianggap bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian terbaru WHO ungkap dampaknya terhadap otak.
Baca Selengkapnyaenelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Baca SelengkapnyaTidur dekat dengan ponsel merupakan kebiasaan yang berdampak buruk dan perlu dihindari.
Baca SelengkapnyaDalam menyimpan smartphone atau ponsel, terdapat sejumlah tempat yang sebaiknya dihindari.
Baca SelengkapnyaTempat kita menyimpan ponsel bisa sangat memengaruhi berbagai hal dalam kesehatan kita terutama terkait kesuburan pria.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim kacamata hitam menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit
Baca SelengkapnyaPenggunaan smartphone secara berlebihan bisa menimbulkan sinrom lorong karpal yang menyakitkan.
Baca SelengkapnyaKandungan utama yang terdapat produk tembakau alternatif adalah nikotin, yang selama ini dipersepsikan secara keliru sebagai biang keladi penyebab kanker.
Baca SelengkapnyaMasih banyak mitos kanker beredar di masyarakat yang belum terbukti kebenarannya, namun dipercaya
Baca SelengkapnyaPenggunaan rokok elektrik terus meningkat di berbagai belahan dunia, memunculkan pertanyaan akan keamanaannya.
Baca SelengkapnyaBenarkan vape lebih aman dari rokok konvensional? Simak penjelasannya:
Baca SelengkapnyaPenggunaan tabir surya atau sunscreen adalah salah satu langkah penting untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan mencegah kanker kulit.
Baca Selengkapnya