Ratusan anak berlomba-lomba belajar membuat aplikasi
Merdeka.com - Axioo bersama Clevio Coder Camp, mendukung semangat technopreneurship anak-anak dengan mengadakan “Festival 200 Teknopreneur Cilik” pada hari Sabtu 20 Mei 2017 di Mal Ciputra Cibubur. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjadi inspirasi anak bangsa untuk menjadi teknopreneur sejak usia dini.
Sebanyak 200 anak siswa yang tergabung di Clevio Coder Camp berlomba menciptakan dan mempresentasikan games & aplikasi hasil karya mereka sendiri. Games dan aplikasi hasil karya peserta dijual di axiooworld.id.
“Axioo sebagai merk gadget Indonesia yang mengedepankan kepemimpinan dalam penerapan teknologi informasi & komunikasi, melihat pentingnya memberikan perhatian yang cukup kepada generasi penerus bangsa sejak dini. Agar kelak anak-anak bangsa tidak hanya menjadi penikmat teknologi semata tetapi juga menciptakan mental anak yang akan berinovasi dengan teknologi demi kebaikan bersama,” ujar Michael Sugiarto, Direktur Marketing Axioo dalam keterangan resminya, Senin (22/5).
-
Siapa yang ikut Axioo Class Program? Axioo mengajak beragam perusahaan teknologi yang menjadi partnernya untuk bersama-sama membantu lulusan siswa SMK Pertiwi Kuningan agar sesuai dengan kebutuhan industri.
-
Apa saja ide lomba 17 Agustus untuk anak-anak? Ide lomba 17 Agustus yang pertama adalah untuk anak-anak. Lomba ini biasanya didominasi dengan lomba-lomba di lingkungan sekolah. Terutama lomba yang dibuat khusus untuk mengasah pikiran. Berikut ini adalah 30 ide lomba 17 Agustus untuk anak-anak dari TK sampai SD.
-
Apa tujuan Axioo Class Program? SMK di Kabupaten Kuningan ini merupakan pioneer dari rencana mulia Axioo Class Program untuk membekali sumber daya manusia lulusan sekolah kejuruan.
-
Siapa yang mengikuti kelas di Festival Anak Yatim? Dari 1445 anak tersebut dibagi di seluruh kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi. 300 anak lainnya dihadirkan di Pendopo. Mereka dengan penuh keceriaan menyalurkan minat dan bakatnya dalam berbagai bidang.
-
Bagaimana lomba 17 Agustus meningkatkan motorik anak? Kegiatan lomba Agustus-an yang bervariasi dapat merangsang kecerdasan serta motorik anak. Contohnya, lomba memasukkan pensil ke dalam botol, balapan bakiak, hingga membawa kelereng dengan sendok. Aktivitas-aktivitas ini memerlukan koordinasi antara mata, tangan, dan kaki, yang dapat membantu anak dalam mengembangkan kemampuan kognitif mereka secara signifikan.
-
Apa yang dilakukan di Festival Anak Yatim? Mereka diajak bermain aneka permainan anak dan menikmati makanan dan minuman yang telah disediakan di lokasi.
200 coder cilik didamping orang tua mereka diberikan waktu selama 5 menit untuk menciptakan games atau aplikasi. Kemudian coder-coder cilik tersebut akan mempresentasikan dan mendemonstrasikan aplikasi karya cipta mereka dihadapan para juri. Untuk aplikasi yang mendapat nilai maksimal akan mendapat hadiah dan penghargaan dari Axioo dan Clevio Coder Camp. Seluruh karya cipta juga dipamerkan di area pameran yang tersedia.
Selain membuat, presentasi dan pameran aplikasi dan games para coder cilik, kegiatan juga diramaikan dengan seminar mengenai Digital Parenting dan pertunjukan siswa-siswa dari berbagai sekolah dari wilayah Jabodetabek, serta berbagai permainan games seru.
Pembuatan aplikasi dan games oleh para coder cilik menggunakan produk Axioo Windroid yang merupakan tablet satu-satunya di Indonesia yang dibekali dua sistem operasi sekaligus, yakni Windows dan Android.
“Kami ingin menunjukkan Windroid merupakan pilihan tepat untuk berbagai kebutuhan baik untuk pekerjaan kantor maupun untuk hiburan dan multimedia,” jelas Michael.
Clevio Coder Camp adalah badan pendidikan komputer untuk keluarga atau kursus programming edugames. Clevio memberdayakan anak-anak dengan keahlian pemrograman komputer, karakter dan building. Bukan anak saja, Clevio Coder Camp juga berusaha untuk memberdayakan pihak orangtua menjadi Teknopreneur.
“Melalui kegiatan ini kami ingin membentuk generasi Technopreneur (Techno + Entrepreneur) yakni wirausahawan yang mumpuni dalam teknologi, kreatif, inovatif, dinamis, berani beda dan mengeksplorasi hal baru, dan sangat bersemangat dalam kerja mereka. Dengan dukungan masyarakat, semoga anak-anak bangsa akan semakin bersemangat untuk terus berkarya dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia,” ujar Aranggi Soemardjan, Pendiri Clevio Coder Camp.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaSelain punya wadah untuk memamerkan produk, para siswa juga bertemu dengan para pelaku seni dan usaha di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenghadapi era digital yang semakin canggih, memahami teknologi menjadi dari bagian kehidupan sehari-hari
Baca SelengkapnyaMereka mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga Uno dan Sandination atas inisiatif in.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 siswa dari total 76 siswa YPAC terpilih untuk mengikuti kegiatan belajar menggunakan aplikasi digital.
Baca SelengkapnyaProgram inkubasi digital anak-anak muda Banyuwangi yang rutin digelar sejak 2021 "Jagoan Digital Banyuwangi" kembali digelar.
Baca SelengkapnyaAcara ini mengintegrasikan kolaborasi antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan level acara.
Baca SelengkapnyaKompetisi ini memberikan ruang bagi para peserta muda untuk menampilkan potensi mereka di berbagai bidang seni dan keterampilan.
Baca SelengkapnyaMelalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaProgram "Jagoan Tani" yang rutin digelar Pemkab Banyuwangi terus mendapatkan animo yang baik dari generasi muda Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut menyaksikan secara langsung presentasi dari para tim peserta.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018, kemampuan matematika siswa Indonesia berada di peringkat 75 dari 81 negara.
Baca Selengkapnya