Ratusan data pengguna bocor, Spotify bantah kena hack
Merdeka.com - Tanggal 23 April lalu, beberapa media internasional melaporkan dugaan peretasan yang terjadi pada layanan streaming musik Spotify. Akan tetapi, Spotify lewat pernyataan resminya membantah hal itu.
Minggu lalu, tepatnya di situs berbagi teks 'Pastebin' ditemukan data personal pengguna yang diyakini dari Spotify. Data yang jumlahnya ratusan itu terdiri dari alamat email, password, jenis akun (apakah premium atau free), negara registrasi akun, dan tanggal pembaruhan akun. Seperti yang dilansir oleh Techworm, data ini milik pengguna global, tidak tertuju khusus satu negara tertentu.
Di sisi lain, Spotify membantah adanya aksi peretasan terhadap situsnya. Namun pihaknya masih mencari tahu apabila semua data itu adalah asli.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Bagaimana hacker memberikan kunci deskripsi data? Singkat cerita, lanjut Alfons, pelaku peretas akhirnya memberikan secara cuma-cuma kunci deskripsi itu.
-
Data apa yang dicuri hacker dari Disney? Menurut postingan blog Nullbulge, kelompok tersebut menyita 1,1 terabyte data dari Disney's Slack, atau setiap pesan dan file yang dibagikan di hampir 10.000 saluran Slack, yang mencakup gambar, kode, login, tautan ke halaman web internal, informasi jumlah pengunjung, dan pendapatan.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
"Spotify tidak teretas dan catatan pengguna kami aman. Kami telah memonitor Pastebin dan situs lain secara teratur. Ketika kami menemukan data Spotify, kami pertama akan memastikan bila data itu benar, dan bila benar, kami akan memberitahu pengguna untuk segera mengganti password mereka," ujar Spotify.
Terlepas dari bantahan Spotify itu, ternyata ada beberapa laporan dari pengguna yang merasa akun mereka kena hack. Ada beberapa yang mengaku tiba-tiba akun mereka menyimpan lagu yang tidak pernah didengarkan, lainnya mengaku tiba-tiba dipaksa logout karena ada yang mengganti akun email untuk Spotify. Ironisnya, para korban ini menyatakan bila Spotify lambat dalam memberitahu adanya peretasan.
Perlu diketahui bila bocoran data pengguna ini kemungkinan tidak hanya berasal dari Spotify saja, tetapi layanan musik lain. Untuk kasus Spotify sendiri, ada kemungkinan bocoran data itu didapat dari aksi peretasan Spotify yang terjadi jauh sebelum kasus minggu lalu tersebut.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaTelkom kembali buka suara soal dugaan kebocoran data 36 juta pelanggan yang dilakukan Bjorka.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan membantah tejadi kebocoran data seperti beredar lewat akun media sosial X @FalconFeedsio.
Baca SelengkapnyaPT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) diduga menjadi korban kebocoran data yang pertama kali di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengaku sudah menganalisis data NPWP yang diduga bocor.
Baca SelengkapnyaKominfo dan BSSN dituding lalai terkait hal ini. Berikut selengkapnya
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaKementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaIa mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaKebocoran data di Indonesia terus terjadi. Data yang bocor kemudian dijual di pasar tertentu dengan biata tinggi.
Baca Selengkapnya