Ratusan Juta Email Bocor, Milik Anda Aman?
Merdeka.com - Baru-baru ini ada ratusan juta email yang dilaporkan bocor dan telah diunggah di website peretasan.
Email yang bocor tersebut terdiri dari sekitar 773 juta (tepatnya 772.904.991) akun email unik dan lebih dari 21 juta kata sandi unik.
Peretasan pertama kali dilaporkan oleh Troy Hunt dari situs keamanan peretasan 'Have I Been Pwned', yang memungkinkan kamu memeriksa apakah akun email dan kata sandi kamu telah disusupi dan dari situs mana informasi kamu bocor.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa hacker yang menyerang Yahoo? Michael Calce merupakan hacker yang pernah menumbangkan berbagai situs web besar, seperti CNN, Dell, eBay, dan Fifa.com. Berawal dari pengetahuan yang dimilikinya untuk mengambil alih jaringan komputer universitas, Calce pun melakukan aksi-aksi yang lebih besar lagi. Ia juga bahkan pernah menyerang Yahoo, mesin pencari paling populer di saat itu, tahun 2000.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
Pengumpulan data secara keseluruhan, yang disebut "Collection #1," tampaknya tidak berasal dari sumber tertentu, tetapi lebih merupakan kumpulan dari 2.000 database yang bocor--mencakup kata sandi yang telah di-crack. Demikiam menurut Wired via Tekno Liputan6.com, Sabtu (19/1/2019).
Itu artinya lapisan pelindung atau disebut "hashes", sebuah kata sandi untuk mencegah kata sandi asli kamu yang tidak terlihat telah dipecahkan. Dan kata sandi tersebut telah digunakan di forum peretasan.
Namun, data dalam Collection #1 tidak disiapkan untuk dijual, seperti kebanyakan kebocoran data. Ini pertama kali diunggah di layanan cloud Mega sebelum akhirnya di-take down, kemudian di-posting di situs peretasan publik.
Collection # 1 adalah salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah, setelah peretasan Yahoo yang memengaruhi sebanyak 3 miliar pengguna.
Cara Periksa Akun Anda
Untuk memeriksa apakah data Anda terpengaruh atau tidak, Anda dapat menuju ke HaveIBeenPwned.com dan memasukkan alamat email. Setelah kamu menekan enter (jika data Anda terpengaruh), Anda dapat menggulir ke bawah dan melihat apakah data milik Anda termasuk dalam kebocoran Collection #1.
Dari sana, Anda dapat menuju ke tab "Kata Sandi" di bagian atas situs web Have I Been Pwned dan mengetikkan kata sandi yang Anda gunakan di berbagai situs.
Jika telah "terlihat", tentu ini saat yang tepat untuk mengubah kata sandi di situs tempat Anda menggunakannya, serta berhenti menggunakan kata sandi itu lagi.
Sumber: Liputan6.comReporter: Iskandar
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Bongkar Kasus Scam Email Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 M, Ada WNA Ikut Terlibat
Baca SelengkapnyaData milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.
Baca Selengkapnya"(Penyebab kebocoran) Nanti kami jelaskan setelah kami memanggil dirjen pajak hari Jumat," kata Menko Hadi
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini IMF belum menemukan bukti penyerang memperoleh akses ke sistem atau sumber daya lain di luar akun email yang dibobol.
Baca SelengkapnyaSalah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asal Singapura merugi Rp32 miliar. Lima tersangka ditangkap.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2020-2021 terjadi peningkatan aduan tindak pidana transaksi keuangan.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan email palsu mengganti posisi alfabet atau menambahkan satu huruf pada alamat email sehingga menyerupai aslinya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya