Rekam Jejak East Ventures selama 10 Tahun
Merdeka.com - East Ventures, sebuah perusahaan modal ventura tahap awal terkemuka yang berbasis di Indonesia, hari ini merayakan 10 tahun kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan startup di kawasan Asia.
Dalam acara itu, East Ventures berbagi informasi mengenai pencapaian perusahaan selama satu dekade, terutama mengenai dampak signifikan yang diciptakan oleh perusahaan bagi para pengusaha dan ekosistem startup.
Hingga saat ini, East Ventures telah mendukung lebih dari 300 pendiri startup dan membantu mengembangkan lebih dari 160 startup termasuk dua startup unicorn Indonesia, dengan pendanaan lanjutan sekitar USD4 miliar.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Kenapa Endeavor Indonesia penting? Dengan pencapaian sepanjang tahun 2024 ini, Endeavor Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai katalisator ekosistem kewirausahaan di Indonesia dan dunia hingga memberikan dampak nyata bagi pengembangan ekonomi dan inovasi di tanah air,' terang dia.
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
-
Mengapa TINC Telkomsel Ventures penting bagi ekosistem digital Indonesia? Ajang ini juga merupakan bagian dari upaya mendorong kolaborasi startup dan korporasi dalam ekosistem digital yang sejalan dengan misi Telkomsel Ventures, serta selaras dengan semangat Telkomsel untuk menggerakkan inovasi dalam ekosistem digital Indonesia.
"Berbagai pencapaian yang dengan senang hati kami sampaikan pada hari ini tidak akan mungkin tercapai tanpa dukungan luar biasa yang diberikan oleh para investor kami, yaitu mereka yang memiliki visi yang sama untuk menumbuhkan ekosistem bisnis yang kuat dan berkelanjutan di Asia, yang menciptakan dampak positif untuk masyarakat yang lebih baik," ujar Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner, East Ventures, dalam keterangan persnya, Selasa (8/10).
"Seiring kami melangkah maju ke dekade berikutnya, kami senang melihat bagaimana kami dapat bekerja lebih dekat dengan para pemangku kepentingan termasuk investor, wirausahawan dan startup untuk memberikan yang terbaik dari bisnis Indonesia dan membantu dalam meningkatkan dampak positif pada tingkat regional," tambah Willson.
Didirikan di Indonesia pada tahun 2009 oleh Willson Cuaca, Batara Eto, dan Taiga Matsuyama, East Ventures telah memasuki dunia startup Indonesia sejak awal berdiri.
Secara keseluruhan, data internal East Ventures menunjukkan bahwa portofolio perusahaan telah berkontribusi hingga 45 persen dari total ekonomi internet di Indonesia yang dinyatakan dalam laporan e-Conomy SEA 2019, yaitu sebesar USD40 miliar.
Lebih lanjut, data internal East Ventures menunjukkan bahwa perusahaan turut berkontribusi besar pada sektor online travel Indonesia, dengan portofolio perusahaan memegang mayoritas GMV sebesar USD10 miliar seperti yang disebutkan dalam laporan e-Conomy SEA 2019.
Laporan e-Conomy SEA 2019 turut menunjukkan bahwa total investasi untuk startup unicorn di Asia Tenggara adalah USD24 miliar, dengan data internal East Ventures menunjukkan bahwa 50 persen investasi tersebut masuk ke portofolio East Ventures.
Dengan mendukung 13 calon unicorn saat ini, East Ventures mempercepat upayanya untuk menumbuhkan ekosistem teknologi Asia yang berfokus pada Indonesia. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerjasama ini bertujuan untuk membuka koridor investasi antara Korea dan Asia Tenggara
Baca SelengkapnyaTantangan global masih menjadi momok untuk bisa ditaklukan startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski Indonesia masih punya potensi besar, namun harus diakui dari sisi pendanaan yang digelontorkan investor tak seperti tahun 2021.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Ventures komitmen untuk berinvestasi di tiga jenis startup ini.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca SelengkapnyaFSIA yang mengangkat tema Fast Forward to Future Food
Baca SelengkapnyaKesuksesan kolaborasi ini mendorong pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan rangkaian program berbasis aktivasi offline untuk menjangkau audiens mahasiswa.
Baca SelengkapnyaTujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca SelengkapnyaSaat musim tech winter menerpa dunia termasuk Indonesia, Telkomsel masih komitmen lewat NextDev.
Baca SelengkapnyaLangkah ini sejalan dengan upaya BNI untuk memperkuat posisinya di industri jasa keuangan lewat transformasi digital.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Forbes.com, 13 negara dan beberapa wilayah masuk dalam katagori tersebut.
Baca Selengkapnya