Respons Warganet Saat TV Analog Dimatikan
Merdeka.com - Sehubungan dengan hitung mundur penghentian siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) pada Rabu malam, topik tersebut menjadi trending hingga Kamis sore, kemarin (3/11).
Di platform tersebut, postingan tentang peralihan dari TV analog ke TV digital ramai jadi sorotan warganet. Belum lagi, banyak yang memposting video penghitungan mundur penghentian siaran TV analog dengan tampilan TV yang berubah menjadi layar semut.
Salah satunya ialah postingan video milik akun @Heryndi di kolom komentar sebuah bot menfess yang mendapat 2,3 ribu likes. "Detik-detik terakhir pake TV analog sebelum nonton semut," tulisnya dalam komentar tersebut pada Rabu (3/11).
-
Kapan migrasi TV analog ke digital dimulai? Program ASO atau TV Digital dimulai sejak 30 April 2022. Tepat pukul 24.00, layanan TV analog dari 3 wilayah siaran yang terdiri atas 6 kabupaten dan 2 kota dipadamkan. Berganti dengan TV digital.
-
Kenapa migrasi TV analog ke digital dilakukan? TV analog dinilai tidak efisien karena memakai banyak spektrum frekuensi 700 MHz. Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam terbatas sehingga penggunaannya harus dimaksimalkan.
-
Dimana migrasi TV analog ke digital dilakukan? Data per September 2023, program ASO telah diselesaikan di 112 wilayah siaran yang meliputi 314 kabupaten/kota di Indonesia.
-
Bagaimana cara migrasi ke TV digital? Sahid hanya membeli STB dengan tambahan kabel HDMI. Antena dan TV masih memakai yang lama. Kabel antena yang biasanya dicolok ke televisi kini dipindahkan ke STB. Sementara kabel HDMI dimasukkan ke dalam soket yang tersedia di perangkat TV-nya.
-
Apa itu TV digital? Apa yang dirasakan Sahid dan banyak penikmat tayangan televisi saat ini merupakan buah dari program ASO. Masyarakat kini bisa menonton film, sinetron, berita, sampai tayangan pendidikan dengan gambar dan suara jauh lebih jernih.
-
Kenapa PLN bertransformasi digital? PLN menata proses bisnis lewat digitalisasi dari yang semula berserak, terfragmentasi, menjadi terkonsolidasi dan terintegrasi. Dari yang serba manual menjadi terdigitalisasi,“ ucap Darmawan.
Selain itu, terdapat sejumlah warganet yang mengungkapkan perasaannya, ada yang merasa terharu bahkan merinding melihat detik-detik TV analog dimatikan.
"Kok gue merinding ya lihat detik-detik TV analog hilang," kata akun @rizkiku74423256."Ya Allah, kok terharu ya, rasanya kayak pergantian tahun dari 1999 ke 2000. Waktu itu benar-benar kayak masuk dunia baru, suasana tahun barunya pun beda banget sm tahun-tahun sebelumnya hehe," ujar akun @RGB240128128.
Sementara itu, tak sedikit pula yang mengkhawatirkan kemampuan penduduk desa dan rakyat kecil dalam beralih ke TV digital.
"Gue mah kepikiran orang desa yang cuma punya TV analog, bayangin hiburannya cuma TV itu. Boro-boro mau beli STB-STB, tau aja nggak. Semoga itu cuma keresahan gue doang, di kenyataaannya gak ada," tulis @nwrhdytlh yang disukai oleh 3,9 ribu akun lainnya.
Postingan tersebut pun dibalas oleh akun lain yang mengatakan bahwa masyarakat di desanya sudah lebih dulu membeli perangkat Set Top Box (STB) sejak lama.
"Setahuku untuk keluarga yang dapet PKH dibagi STB gratis kak di kampung sini. Terus orang-orang yang lebih pelosok dari rumahku nih malah udah pada beli dari pas awal ada iklan di TV. Jadi ada sales masuk kampung-kampung nawarin STB plus masangnya," kata @HanifiaAnita.
Terkait STB gratis, pemerintah memang memiliki program bagi-bagi STB gratis kepada masyarakat yang tergolong Rumah Tangga Miskin Ekstrim (RTM). Syaratnya adalah RTM yang nama dan alamatnya tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, serta sudah diverifikasi dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, lalu verifikasi dan validasi juga oleh pemerintah kabupaten dan kota.
Reporter Magang: Dinda Khansa Berlian
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grup SCM/EMTEK Kembali mendistribusikan STB terkait dengan penghentian siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO).
Baca SelengkapnyaMembangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.
Baca SelengkapnyaTransformasi media konvensional ke digital jadi tantangan bagi dunia televisi.
Baca SelengkapnyaHadirnya TV digital di Indonesia memiliki banyak manfaat, baik dari segi teknologi maupun ekonomi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPola setiap generasi dalam mengonsumsi jenis siaran favorit berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaVCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDalam pemaparannya, Sutanto mengatakan, jumlah masyarakat yang menonton televisi saat ini mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah melakukan upaya mengumumkan peringatan dini bencana kepada masyarakat melalui televisi. Namun ada syarat yang harus dilakukannya.
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, revisi UU Penyiaran merupakan sebuah kewajiban
Baca Selengkapnya