[Review] LG G5 SE, paduan apik desain premium dan kinerja mumpuni

Merdeka.com - PT LG Electronics Indonesia berkomitmen memasarkan smartphone LG G5 SE ke Indonesia ketimbang flagship smartphone-nya, LG G5. Alasannya, dengan spesifikasi premium yang tak kalah dari G5, G5 SE menawarkan harga jual lebih murah hingga Rp 1,5 juta, yakni Rp 8 juta. Alasan lainnya, G5 SE made in Indonesia dengan diproduksi di pabrik Cikarang, Jawa Barat.

Hee Gyun Jang, Head of Mobile Communications Division LG Electronics Indonesia, mengatakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) smartphone 4G made in Indonesia ini mencapai 20 persen. Dengan konsep spesifikasi premium tapi harga lebih murah dari G5, penerus LG G4 ini juga dipasarkan ke beberapa negara lain, seperti Brasil, Rusia, India, dan Meksiko (BRIC).

"Ekonomo global belum pulih benar, karena itu LG ingin menawarkan produk yang memberikan intensi bagus ke pasar potensial seperti negara BRIC, yakni smartphone berkualitas dengan harga lebih terjangkau," kata Jang, dalam media briefing di Jakarta, baru-baru ini.

Maka jadilah LG G5 SE menjadi andalan LG Indonesia di pasar smartphone 4G segmen atas saat ini. Seperti apa kelebihan smartphone LG G5 SE ini, Merdeka.com akan mencoba menyajikannya buat Anda.

Desain

Penerus G4 ini memiliki desain terkesan premium, dengan bodi full metal yang memiliki 4 pilihan warna; putih, silver, emas, dan pink. Plus list krom melingkar mengelilingi bagian belakang bodi yang menambah kesan mewah.

Materi arc glass 3D yang melengkung menyempurnakan desain premium smartphone 4G versi Indonesia ini. Sudut-sudut bodi-nya melengkung rapih, sehingga cukup indah secara bentuk. Dengan layar display 5,3 inci dan kualitas quad high definition (QHD), 2560 x 1440, 554 ppi, membuat gambar dan warna yang tersaji di layar sangat cerah dan tidak melelahkan mata.

Secara umum bentuk dan desainnya berkelas, yang nyaman digenggam. Tak masalah digunakan cukup lama meski layarnya besar, 5,3 inci dan dimensinya lumayan besar; 149,4 mm x 73,9 mm x 7,7 mm.

Menariknya, G5 SE ini kaya fitur keamanan seperti pattern, password, sidik jari. Ya, yang unik adanya sensor sidik jari (finger print), yang mana sensornya berada di bodi belakang perangkat.

Prosesnya cukup mudah dan singkat. Setelah smartphone merekam salah satu sidik jari, maka Anda bisa langsung menggunakan sendor ini. Cukup tempelkan sidik jari yang sudah terekam itu, hitungan detik perangkat cerdas ini langsung menyala dan siap digunakan.

Performa

Menggunakan sistem operasi Android Marshmallow 6.0.1, smartphone ini mengusung prosesor Qualcomm Snapdragon 652 (MSM8976) 1,8 GHz octacore dengan kartu grafis Adreno 510. Penerus LG G4 ini cukup powerfull melayani aneka permintaan saya saat menggunakan aplikasi, social media, bermain game, menonton Youtube, dan browsing. Dipadu RAM 3 GB atau ROM 32 GB, semua aplikasi berjalan dengan lancar tanpa lag. Mulus.

Saya menggunakan aplikasi AnTuTu Benchmark v6.1.4 untuk menilai kinerja smartphone 4G made in Indonesia ini. Hasilnya, aplikasi tes smartphone ini memberikan nilai 63050 untuk G5 SE. Sedangkan LG G5 sendiri nilainya 128232. Menurut ranking aplikasi ini, perangkat pintar ini berada di posisi 25, lebih baik dari Xiaomi Mi S4 dan Meizu M3, tapi masih di bawah iPhone SE dengn nilai 80223 dan Samsung Galaxy S6 (83944).

Saya juga mengujinya dengan memainkan game dengan grafis tinggkat tinggi, Asphalt 8: Airborne. Indah sekali gambar-gambar mobil cepat yang tampil di layar dengan detail-detailnya. Seindah mobil aslinya. Kinerjanya? Game berjalan dengan lancar tanpa hang, jika dipakai dengan jangka waktu lama.

Panas di bodi belakang sangat minim alias wajar, jika Anda heavy gamer, sehingga tidak mengganggu keasyikan saya memacu super car di layar smartphone. Kinerja super ini berkat chipset Snapdragon 652, yang lebih tinggi dari versi 808 yang disematkan pada LG G4, tapi hanya sedikit di bawah Snapdragon 820 pada LG G5.

"Pada kinerja serupa, konsumsi power G5 SE lebih rendah hingga 28 persen dibandingkan G4," ujar Jang, Head of Mobile Communications Division LG Electronics Indonesia.

Kapasitas baterainya mencapai 2.800 mAh yang bisa dicopot dengan konsep modular. Untuk pemakaian normal, daya tahan baterai lebih dari 12 jam untuk sekali pengisian yang lumayan cepat mencapai 100 persen. Pemakaian normal yang saya maksud, membaca aplikasi berita, bermain game, membuka media sosial, menonton Youtube, dan melakukan browsing. Jadi cukup powerfull baterainya. (mdk/bbo)