Ribuan orang dukung petisi tolak penutupan Google Reader
Merdeka.com - Berita seputar rencana penutupan Google Reader ternyata langsung direspon oleh banyak pengguna internet khususnya bagi mereka yang selama ini mengandalkan layanan tersebut.
Google akan menutup satu produk terkenal mereka yaitu Google Reader per tanggal 1 Juli mendatang. Dari wacana penutupan tersebut, ternyata banyak pihak yang kecewa dan mempertanyakan alasan kenapa Google akan melakukannya.
Tidak hanya berkeluh kesah di forum, blog pribadi atau menuliskannya melalui kolom situs yang mengulas berita senada, sebuah petisi online dibuat untuk mempertahankan pengoperasian Google Reader.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Siapa yang diminta Google untuk mengadopsi API baru? Perusahaan teknologi ini juga telah berkomunikasi dengan para pengembang, meminta mereka untuk mengadopsi API Android Photo Picker yang baru—sebuah fitur yang diperkenalkan di Android 13 untuk melindungi privasi pengguna.
-
Kenapa harus hapus akun Google? Menghapus akun Google akan menghilangkan akses ke layanan dan data yang terkait, seperti email, kontak, dan dokumen. Pastikan untuk mem-backup data penting sebelum melakukan langkah ini untuk menjaga keamanan informasi Anda.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa Google menyatakan soal berhenti di Indonesia? Melansir dari Antara, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas dari aksi boikot yang dilakukan.
-
Kenapa Google dibuat? Dengan visi untuk mengatur informasi dunia dan menjadikannya mudah diakses oleh semua orang, mereka telah mengubah wajah internet secara signifikan.
Petisi yang dibuat oleh seorang bernama Daniel Lewis hari ini tersebut sampai sekarang sudah mendapatkan 7,528 pendukung atau kurang 2,472 lagi.
Dalam pernyataannya, Lewis mengatakan bahwa tidak hanya dia saja yang telah menggunakan Google Reader selama bertahun-tahun, banyak orang lain yang juga melakukannya.
Dengan hadirnya Google Reader, banyak manfaat yang didapat karena mereka tidak lagi harus berkeliling dan mencari berita melalui search engine melainkan cukup mengetahuinya dengan menggunakan layanan tersebut.
Apabila Anda termasuk orang yang tidak setuju akan rencana penutupan Google Reader ini dan ingin mendukung petisi online buatan Lewis tersebut, Anda dapat memberikan dukungan melalui situs resmi Change.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intimidasi yang didapat berupa kiriman pesan melalui aplikasi WhatsApp
Baca SelengkapnyaAda tiga poin tuntutan organisasi pers pada aksi unjuk rasa ini.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaRombongan massa aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada mulai berdatangan ke Gedung MK.
Baca SelengkapnyaPolemik RUU Penyiaran terus bergulir, ragam penolakan masih terus berdatangan
Baca SelengkapnyaDi media sosial X ramai warganet agar mengawal keputusan MK.
Baca SelengkapnyaAlumni Unas mendesak agar lembaga negara netral dalam pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPresiden PKS Ahmad Syaikhu merespons ramainya civitas akademika dari sejumlah perguruan tinggi yang membuat petisi menyelamatkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca Selengkapnya