Riset HonestDocs Soal Pentingnya Pendidikan Seksual di Usia Dini
Merdeka.com - Selama ini, diskusi mengenai topik seks di kalangan masyarakat umum sering dianggap sebagai hal yang tabu. Masyarakat menganggap bahwa topik seks harus dihindari karena merupakan masalah personal rumah tangga masing-masing.
Padahal, kurangnya edukasi tentang seks dan hubungan intim menjadi salah satu penyebab dari tingginya angka penyakit menular seksual, kasus kehamilan di luar nikah, hingga efek psikologis lainnya.
HonestDocs, sebuah platform informasi kesehatan, melakukan penelitian nasional yang melibatkan total 6.877 responden dari berbagai usia dan jenis kelamin.
-
Siapa saja yang menjadi peserta dalam penelitian ini? Partisipan dalam studi ini adalah 115.726 orang dari studi Health Examinees (HEXA), yang bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi masalah kesehatan jangka panjang pada orang dewasa Korea di atas usia 40 tahun.
-
Siapa yang melakukan survei tentang kebangkitan digital? Mengutip laporan IFLScience, Minggu (7/1), Masaki Iwasaki, asisten profesor dari Fakultas Hukum Universitas Nasional Seoul, ingin mengetahui lebih banyak tentang sikap masyarakat terhadap kloning digital.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
Responden penelitian terdiri dari proporsi responden wanita sebesar 54 persen dan pria sebesar 46 persen, dan dominasi usia di antara 18-34 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola perilaku seksual masyarakat Indonesia.
Hasilnya, riset HonestDocs menemukan bahwa 74 persen responden berusia 12-17 tahun menyatakan tidak aktif secara seksual, sementara 21 persen diantaranya mengaku melakukan seks setiap hari. Jika dibandingkan, persentase anak remaja yang melakukan seks setiap hari lebih tinggi dibandingkan responden lain dari kelompok umur yang lebih dewasa (18-54 tahun).
"Temuan ini cukup mengkhawatirkan, terutama karena seks yang dilakukan pada usia muda dan kurang bertanggung jawab dapat meningkatkan risiko kanker serviks, HIV/AIDS, atau penyakit menular seksual lainnya. Remaja yang sering melakukan seks tanpa proteksi juga meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan," kata tim medis HonestDocs dalam keterangan persnya, Jumat (19/7).
Kemudian, data dari HonestDocs menunjukkan bahwa frekuensi aktivitas seksual wanita meningkat ketika memasuki masa menopause (55-65 tahun ke atas), dimana 44 persen responden mengaku melakukan seks setiap hari. Menurut tim medis HonestDocs, meningkatnya aktivitas seksual didorong karena wanita sudah tidak lagi merasa khawatir akan terjadinya kehamilan.
Selain itu juga, berdasarkan survey dari HonestDocs, masyarakat Indonesia yang paling sering melakukan hubungan intim, baik setiap hari maupun 2-3 kali seminggu, berada pada tiga provinsi, yaitu Sulawesi Tenggara (60 persen), Papua (50 persen), dan Bali (46 persen). Sebaliknya, Sumatera Barat, Papua Barat, dan NTT, menjadi tiga provinsi dengan rata-rata 23 persen responden kurang aktif berhubungan seksual.
Sebagai portal kesehatan terpercaya yang telah memiliki lebih dari 20 juta pengguna aktif setiap bulan, HonestDocs bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan informasi, produk, dan layanan yang mudah diakses oleh semua orang.
Adanya stigma tabu membuat pasien dengan penyakit menular seksual kerap enggan memeriksakan diri atau mendapatkan pengobatan. Oleh karena itu, HonestDocs menyediakan platform percakapan online untuk tanya-jawab dengan dokter, sehingga pasien tidak perlu malu akan stigma negatif masyarakat.
"Banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke fasilitas medis, terutama mereka yang tinggal di luar kota-kota besar. Kami di HonestDocs berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap masalah ini. Kami ingin memberikan edukasi kepada para pasien dengan konten-konten medis yang telah ditinjau oleh dokter, sehingga bisa memerangi konten hoaks yang sering beredar saat ini. Selain itu, kami juga menyediakan tanya jawab dengan dokter secara online, hingga layanan pengiriman obat-obatan untuk para pasien," jelas tim medis HonestDocs.
Dengan pemaparan riset tentang pola perilaku seksual masyarakat Indonesia, HonestDocs berharap bahwa stigma tabu di masyarakat dapat pelan-pelan dihilangkan. Pendidikan seksual dari usia dini adalah kunci penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan reproduksi masyarakat Indonesia. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaPengajaran pendidikan seksual pada anak memerlukan pemahaman yang tepat dan menyeluruh dari orangtua.
Baca SelengkapnyaPeran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.
Baca SelengkapnyaAnak perlu diajarkan terkait sex education sejak dini untuk mengetahui batas tentang dirinya yang boleh dan tidak boleh disentuh orang
Baca SelengkapnyaPendidikan seks pada anak penting dilakukan oleh orang tua dengan tepat sesuai tahapan usia mereka.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan tujuh kiat bagi orang tua dalam rangka mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak di lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaEdukasi seksual merupakan hal yang penting untuk diberikan oleh orangtua pada anak remaja mereka.
Baca SelengkapnyaPemberian kondom bagi remaja dijelaskan oleh pemerintah hanya khusus diberikan pada pasangan yang sudah menikah.
Baca SelengkapnyaPencegahan pernikahan dini dan pemahaman kesehatan reproduksi merupakan isu penting bagi remaja yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaDalam beleid itu, diatur tentang kesehatan reproduksi sejak dini.Termasuk, reproduksi bagi para bayi dan anak-anak yang belum beranjak usia sekolah
Baca SelengkapnyaHanny menjabarkan, hubungan seksual sesama jenis atau sering berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko penularan virus tersebut.
Baca Selengkapnya