Riset iCIO Community: Transformasi Digital Buat Perusahaan Semakin Siap Hadapi Krisis
Merdeka.com - Langkah menuju digitalisasi yang telah dilakukan perusahaan dan organisasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terbukti membuat mereka menjadi lebih kebal terhadap krisis.
Berdasarkan riset dari iCIO Community, sebanyak 76% CIO mengungkapkan dampak negatif dari wabah Covid-19 dirasakan langsung oleh perusahaan, terutama dari menurunnya daya beli pelanggan, namun 68 persen CIO (chief information officer) optimis kinerja perusahaan dapat dipertahankan.
"Disrupsi telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari dunia bisnis saat ini. Perusahaan harus mempersiapkan diri agar tetap bisa relevan dan adaptif dengan ketidakpastian di masa depan. CIO dituntut untuk berperan lebih dalam upaya perusahaan tidak saja dalam melakukan digitalisasi proses bisnis melainkan juga mengoptimalkan model bisnis melalui penerapan TIK," kata Abidin Riyadi Abie, Koordinator Divisi Riset, iCIO Community dalam keterangan persnya, Selasa (23/2).
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Bagaimana Kemenkominfo menghilangkan kesenjangan digital? 'Saya kira semua berkomitmen menghilangkan yang namanya digital devide sehingga tidak ada yang tertinggal, no one left behind,' tandasnya.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Penerapan TIK menjadi satu-satunya cara bagi perusahaan untuk memfasilitasi karyawan bekerja dari rumah dan memudahkan kolaborasi diantara mereka secara virtual. Namun perubahan cara kerja yang terjadi secara 'tiba-tiba' itu tidak serta-merta bisa diikuti.
Tingkat kesiapan beradaptasi dengan cara kerja yang baru tidak dipengaruhi oleh latar belakang industri, melainkan oleh sejauh apa transformasi digital telah dilakukan oleh perusahaan-peusahaan tersebut.
Sekitar 42% CIO kolaborasi menjadi lebih sulit dilakukan karena terbiasa melalui interaksi secara fisik. Ini diungkapkan oleh CIO dari industri layanan jasa keuangan, manufaktur, hingga farmasi.
Sebanyak 30% CIO yang diantaranya berasal dari industri telekomunikasi, otomotif dan manufaktur mengaku kolaborasi di perusahaannya menjadi lebih baik berkat teknologi, dan 28% mengaku kolaborasi tetap bisa dipertahankan, offline maupun online tidak menjadi kendala berarti.
Sementara itu terkait dengan produktivitas karyawan, justru sebaliknya, 56% CIO menyebut perubahan cara kerja tersebut tidak berdampak pada produktivitas, 'hanya' 26% CIO yang menyebutkan penurunan produktivitas karyawan selama pandemi.
Hal ini diungkapkan CIO yang berasal dari industri layanan, keuangan, manufaktur, logistik, dan ritel. Sedangkan 12% CIO mengungkapkan produktivitas justru meningkat ketika karyawan diwajibkan bekerja dari rumah. Hal ini dirasakan oleh sebagian CIO dari industri logistik, manufaktur dan layanan jasa keuangan. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan kolaborasi yang solid, sektor keuangan dapat mengatasi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaIndonesia Re melihat perlu adanya transformasi pengelolaan aset terutama dalam hal digitalisasi data dan knowledge management.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi digital semakin mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melakukan transformasi dalam operasional bisnis mereka.
Baca SelengkapnyaSetiap kementerian cenderung fokus pada target masing-masing tanpa mengutamakan kolaborasi.
Baca SelengkapnyaTak ada yang kebal terhadap kebocoran, karena mengetahui kekuatan informasi sebuah negara adalah sesuatu yang penting di era sekarang.
Baca SelengkapnyaTransformasi tersebut di antaranya pada kebijakan teknik operasional dan bisnis, pengembangan talent-talent muda, meningkatkan program engagement karyawan dll.
Baca SelengkapnyaSikap adaptif dalam menghadapi persaingan bisnis dengan berinovasi dan antusias dalam menggerakkan atau menghadapi perubahan.
Baca SelengkapnyaFokus Indonesia Re tidak hanya pada aspek finansial tetapi juga pada inovasi produk dan peningkatan kualitas layanan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data pada Sistem Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga 16 Juli 2024, tercatat 40.210 atau sekitar 10,52 persen
Baca Selengkapnya