Robot bakal gantikan tentara AS di 2015
Merdeka.com - Amerika Serikat berencana akan menggantikan personel angkatan daratnya dengan robot pintar mulai 2015 mendatang.
Hal ini diungkapkan Jenderal Robert Cone, kepala Pelatihan dan Doktrin Komando Angkatan Darat Amerika Serikat, selama pidato yang diadakan pada tanggal 15 Januari, di Army Aviation Symposium, di Arlington, Virginia, seperti dilansir Softpedia (23/1).
Dalam kesempatan tersebut Cone mengatakan bahwa pihak militer Amerika Serikat berencana untuk mengganti beberapa personel tugas aktif dengan robot di tahun-tahun mendatang. Pejabat tersebut mengatakan bahwa Angkatan Darat AS perlu diubah menjadi lebih kecil, lebih mematikan, dan gesit.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Apa yang termasuk dalam teknologi militer? IPTEK dalam bidang militer berupa peralatan senjata dan transportasi yang dapat membantu keperluan fungsi kemiliteran suatu negara.
-
Siapa yang cemas dengan AS kalah teknologi? Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya disebut kalah dalam perlombaan pengembangan teknologi canggih dengan China.
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Siapa yang ingin menggantikan manusia dengan AI? Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, ahli komputer terkenal Yoshua Bengio menyatakan bahwa beberapa elit teknologi berkeinginan untuk menggantikan manusia dengan AI.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Untuk mengecilkan tim brigade tempur ini, rencananya akan dilakukan efisiensi dengan pengurangan dari 4.000 sampai 3.000 tentara atau dikurangi sebesar 25 persen dengan menggantikan beberapa personel tugas aktif dengan robot dan kendaraan perang tak berawak.
Robot perang ini sendiri dikabarkan dibuat dengan bobot ringan, dilindungi lapisan baja, dan dapat bergerak lincah, sehingga mengurangi nilai berat keseluruhan masing-masing brigade individu.
Berdasarkan lansiran tersebut, rencananya pada akhir tahun 2015, jumlah tentara yang bertugas di Angkatan Darat akan berkurang dari 540 ribu menjadi 490 ribu personel saja. Nantinya tiap tahun jumlah personel aktif akan dikurangi sebesar 70 ribu anggota tiap tahunnya hingga tahun 2019.
Robot dengan fungsi dan teknologi yang begitu maju dan mandiri saat ini diklaim dapat dengan mudah mengambil beban ekstra di medan pertempuran. "Keterlibatan robot perang ini tentu dapat menurunkan jumlah prajurit yang gugur di medan perang." ungkap Jenderal Robert Cone.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaTeknologi Artificial Intelligence (AI) semakin berkembang, ada dua pertanyaan besar. Membahayakan atau menguntungkan?
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Baca SelengkapnyaTeknologi diklaim mantan engineer Google dapat memperlama hidup manusia.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerjaan manusia yang harus digantikan dengan teknologi, termasuk PNS
Baca SelengkapnyaNantinya, Angkatan Siber ini menjadi matra keempat di tubuh TNI selain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2025, diperkirakan teknologi akan semakin mendukung aktivitas manusia.
Baca SelengkapnyaRobot anjing yang lincah, gesit, dan canggih ini disiapkan untuk akan menggantikan tentara Ukraina dalam menjalankan misi berbahaya.
Baca SelengkapnyaBerikut prediksi teknologi berbasis AI yang akan berubah menyeramkan di 2024.
Baca SelengkapnyaTito Karnavian mendorong perubahan pola pikir (mindset) baru dalam hal digitalisasi pemerintahan.
Baca Selengkapnya