Rovio: Angry Birds tak digunakan untuk penyadapan NSA
Merdeka.com - Rovio menolak pernyataan Edward Snowden bahwa game Angry Birds miliknya dimanfaatkan NSA sebagai sarana mata-mata. Dalam sebuah pernyataan, Rovio dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
"Kami tidak berkolaborasi, bersekongkol, atau berbagi data dengan agensi mata-mata di manapun di dunia," sebuah pengembang game mobile yang sempat jadi hits global tersebut seperti dilansir oleh The Verge (28/1).
Padahal, dalam data yang dilansir Snowden dengan jelas disebutkan bahwa Angry Birds terlibat aktif dalam membantu NSA. Bahkan, varian terbarunya bernama Angry Birds Go yang dilengkapi iklan juga mampu memberikan data terkait pada NSA.
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Siapa predator 'terror bird'? Namun, meski dengan ukurannya yang besar, burung pemakan daging ini menjadi mangsa caiman dari genus Purussaurus, predator yang diperkirakan memiliki panjang lebih dari 30 kaki (9 meter).
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Bagaimana 'terror bird' berburu? Burung dengan kepala besar dan paruh tajam seperti kapak ini diperkirakan memangsa hewan lebih kecil dengan menghujamkan paruhnya menggunakan otot leher yang kuat.
-
Di mana serangan siber terhadap GPS pesawat terjadi? Di Timur Tengah tercatat terjadi peningkatan serangan yang mengkhawatirkan terhadap sistem GPS, terutama bagi penerbangan komersial dan jet di wilayah Irak-Iran.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
"Mata-mata bisa saja memantau Anda saat bermain," tulis laporan yang dikeluarkan Snowden.
Rovio tentu saja menolak hal ini dengan keras. Untuk membuktikannya, Rovio pun tak segan akan melakukan evaluasi lagi terhadap segala bentuk kerjasama yang mungkin bisa mengganggu privasi pengguna.
"Mungkin saja tindakan tersebut dilakukan lewat pihak makelar periklanan. Yang penting harus bisa meyakinkan bahwa privasi pengguna dilindungi dan dicegah dari hal negatif," kata CEO Rovio Entertanment Mikael Hed.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada misi khusus yang dilakukan hacker mencuri data sensitif Disney.
Baca SelengkapnyaAda konten-konten bermuatan negatif yang bisa diakses pengguna di Indonesia, sehingga Kominfo memutuskan diblokir.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaIndonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaSelama ini, penggunaan smartphone kerap dianggap bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penelitian terbaru WHO ungkap dampaknya terhadap otak.
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaBudisatrio juga memahami jika ada pihak yang belum mengerti tentang kemajuan teknologi hari ini.
Baca SelengkapnyaBenarkah Nyamuk Wolbachia Bisa Sebarkan Radang Otak? Ini Faktanya!
Baca Selengkapnyaenelitian terbaru yang ditinjau oleh WHO menunjukkan tidak ada bukti bahwa radiasi gelombang radio dari ponsel berhubungan dengan risiko kanker otak.
Baca SelengkapnyaSebelumnya FBI menuding ancaman bom di TPS saat pemilu presiden berasal dari Rusia.
Baca SelengkapnyaBocoran dokumen dari mitra pemasaran Facebook menunjukkan teknologi eavesdropping yang mendengarkan percakapan pengguna untuk menargetkan iklan.
Baca Selengkapnya