Rumah Sakit di Jerman Terserang Ransomware, Pasien Meninggal
Merdeka.com - Seorang wanita di Jerman meninggal dunia dalam serang ransomware di Universitas Duesseldorf. Ini adalah kematian pertama yang terkait langsung dengan serangan yang terjadi di dunia maya.
Melansir The Verge, hal ini terjadi karena rumah sakit tidak bisa menerima pasien darurat karena sistem komputasinya sedang terkena ransomware. Wanita tersebut tak tertolong setelah dibawa ke fasilitas kesehatan yang jaraknya 20 mil dari RS tersebut.
Ransomware itu sendiri tidak ditujukan ke rumah sakit, namun permintaan tebusannya dialamatkan ke Universitas yang terletak di dekat sana. Hacker sendiri dilaporkan tidak tahu menahu kalau serangannya juga berpengaruh ke lumpuhnya sistem rumah sakit.
-
Ransomware itu apa? Ransomware adalah salah satu jenis malicious software atau malware yang dapat menyebabkan penyebaran atau malah pemblokiran akses data milik korban.
-
Dimana data korban ransomware dipublikasikan? Menurut perkembangan terakhir, negosiasi gagal yang menyebabkan jutaan data pengguna akhirnya dipublikasikan di dark web oleh si pelaku.
-
Kenapa ransomware menyerang pengguna? Pelaku kemudian meminta uang tebusan dalam jumlah tertentu agar korban bisa mendapatkan kembali data yang dienkripsi atau dikunci tersebut.
-
Kenapa ransomware berbahaya? Ransomware adalah jenis malware yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian signifikan pada perangkat komputer dan jaringan.
-
Kenapa Ransomware menyerang pusat data? Biasanya ransomware mengancam akan mempublikasikan, menghapus, atau menahan akses ke data pribadi yang penting, jika uang tembusan tidak diberikan.
-
Bagaimana cara kerja Ransomware? Ransomware awal ini mengunci akses ke sistem dengan mengenkripsi file dan meminta tebusan dalam bentuk cek yang harus dikirim ke kotak surat tertentu.
Rumah sakit dan fasilitas perawatan kesehatan sendiri adalah target terbesar dari ransomware. Pakar keamanan siber sendiri telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa sebagian besar rumah sakit tidak siap. Hal ini dikarenakan rumah sakit konvensional sangat bergantung kepada perangkat yang terhubung ke internet, seperti radiologi. Tanpa ini, mereka tak bisa merawat pasien.
Serangan biasanya menarget data pasien, yang tentu tidak berdampak langsung ke perangkat medis. Namun hal ini menyebabkan banyak kematian tidak langsung. Berdasarkan sebuah studi, ditemukan bahwa tingkat kematian akibat serangan jantung makin meningkat tiap tahun dikarenakan pelanggaran data privasi RS. Ditemukan bahwa RS harus mengalihkan sumber daya atau fasilitas kesehatan berdasarkan data yang tak sesuai fakta, dan mengabaikan yang benar-benar butuh.
Kejadian ini mengingatkan ke serangan siber WannaCry di tahun 2007 yang melumpuhkan banyak rumah sakit besar, hingga melumpuhkan layanan kesehatan nasional Inggris. Tidak ada kematian langsung, namun karena yang diserang adalah tempat merawat pasien yang mungkin rentan, kematian nyata karena serangan maya bisa jadi bom waktu.
Otoritas Jerman masih menyelidiki lebih lanjut akan kasus ini. Jika pengalihan ke rumah sakit lain berhubungan langsung dengan ransomware yang mengacak data RS, kasus serangan siber ini akan berlanjut ke pembunuhan.
Bahaya Ransomware
Eksistensi ancaman ransomware masih ada dan nyata. Baru-baru ini, operasi raksasa automobile terpaksa berhenti di beberapa bagian dunia setelah diserang oleh ransomware yang dijuluki SNAKE (juga dikenal sebagai EKANS).
Tak hanya industri besar, beberapa usaha kecil dan menengah di Asia Tenggara (SEA) juga menunjukkan kisah yang sama.
Berdasarkan laporan statistik terbaru Kaspersky, tiga bulan pertama tahun ini telah memblokir sebanyak 269.204 upaya ransomware terhadap bisnis (dengan skala 20-250 karyawan) di kawasan tersebut.
"Kita dapat mengatakan secara global, ransomware telah mencapai puncaknya bertahun-tahun yang lalu. Secara bertahap jumlahnya memang berkurang, namun dengan cepat menjadi bisnis-sentris," kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.
"Walaupun jumlah total upaya ransomware yang terdeteksi di wilayah Asia Tenggara lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, risiko bisnis usaha kecil dan menengah kehilangan data serta uang mereka karena ancaman ini masih ada," sambungnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum meninggal dunia, dokter yang akrab disapa dokter Helmi itu mengoperasi 10 pasien. Setelah itu, dia mendadak mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaBangunan yang roboh saat direnovasi itu menimpa dua orang.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaHasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaTonton video kebrutalan pasukan penjajah Israel di slide terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaSelain menangani pasien, dokter Helmi aktif di media sosial seperti Instagram dan Tiktok. Di Instagram, dokter Helmi memiliki pengikut sebanyak 492 ribu.
Baca SelengkapnyaRS Indonesia, fasilitas medis terbesar dan terakhir di Jalur Gaza utara, hancur setelah penyerbuan dan pengepungan berhari-hari oleh pasukan zionis Israel.
Baca SelengkapnyaDirektur RSUD Sulbar, dokter Erna mengatakan, dokter Helmiyadi meninggal dunia di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene, saat hendak dirujuk ke Makassar, Sulawesi
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut langsung memicu terjadinya kepanikan di dalam rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKebanyakan pasien berusia lanjut. Baik pria maupun wanita. Mereka sementara menempati area halaman depan.
Baca SelengkapnyaRS Indonesia di Gaza makin mencekam. Peristiwa penembakan di fasilitas kesehatan oleh Israel tersebut semakin menjadi. Berikut informasi selengkapnya.
Baca Selengkapnya