Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rusia Minta Google Hentikan Tayangan Iklan Demonstrasi

Rusia Minta Google Hentikan Tayangan Iklan Demonstrasi ilustrasi pencarian Google. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengawas telekomunikasi Rusia mendesak Google untuk berhenti menayangkan iklan "acara massa ilegal" di YouTube. Acara massa ilegal yang dimaksud merupakan demonstrasi politik puluhan ribu orang di Rusia pada Sabtu pekan lalu.

Dilansir dari Reuters via Liputan6.com, Selasa (13/8), puluhan ribu demonstran menuntut pemilihan bebas untuk legislatif kota Moskow. Beberapa kanal YouTube menayangkan unjuk rasa tersebut secara langsung.

Badan pengawas telekomunikasi Rusia, Roskomnadzor, mengatakan beberapa entitas telah membeli sejumlah tool iklan dari YouTube, seperti notifikasi push, untuk menyebarkan informasi tentang demonstrasi tersebut, yang dianggap bertujuan mengganggu pemilihan umum.

Jika Google tidak berhenti menayangkan video-video itu, Rusia menganggap hal tersebut sebagai "campur tangan terhadap urusan kedaulatan" dan "menghalangi pemilihan demokrasi" di negara itu.

Roscomnadzor menegaskan, Rusia berhak untuk menanggapi tindakan Google, jika permintaannya tidak diindahkan. Namun, Roscomnadzor tidak memerinci tanggapan yang dimaksud.

Juru bicara Google sampai Minggu (11/8) belum menanggapi permintaan itu.

Selama lima tahun terakhir, Rusia menghadirkan regulasi lebih keras untuk mewajibkan mesin pencari menghapus beberapa hasil pencarian. Selain itu, layanan pesan juga harus berbagi kunci enkripsi dan jejaring sosial diwajibkan menyimpan data pribadi pengguna Rusia di peladen (server) dalam negeri.

Moskow pun memiliki rekam jejak memberikan tekanan regulasi kepada Google. Raksasa mesin pencari ini sendiri merupakan saingan utama perusahaan pencarian internet Rusia, Yandex.

Rusia pada akhir 2018 menjatuhkan denda senilai 500 ribu rubel kepada Google karena dinilai gagal mematuhi persyaratan hukum untuk menghapus entri tertentu dari hasil pencariannya.

Google juga pernah menghapus iklan YouTube milik pemimpin opsisi Rusia, Alexei Navalny, setelah pihak berwenang menilai video tersebut melanggar hukum kampanye pemilihan daerah di negara tersebut.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: Andina Librianty (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Youtube DPR Diretas Promosi Judi Online, Gandeng Polisi Hingga Google AS Tangkap Pelaku
VIDEO: Youtube DPR Diretas Promosi Judi Online, Gandeng Polisi Hingga Google AS Tangkap Pelaku

DPR sudah menghubungi Google Indonesia dan Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti kasus ini.

Baca Selengkapnya
Benarkah Google Bakal Berhenti Beroperasi di Indonesia Buntut Boikot Israel? Cek Faktanya
Benarkah Google Bakal Berhenti Beroperasi di Indonesia Buntut Boikot Israel? Cek Faktanya

Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Peringatan Keras, Media Sosial yang Fasilitasi Judi Online Bakal Didenda Rp500 Juta per Konten
Peringatan Keras, Media Sosial yang Fasilitasi Judi Online Bakal Didenda Rp500 Juta per Konten

Selain platform sosial media, Menkominfo juga mengultimatum pihak Internet Service Provider (ISP) untuk aktif memberantas judi online.

Baca Selengkapnya
OJK Minta Google dan Induk Perusahaan Facebook Setop Iklan Pinjol Ilegal
OJK Minta Google dan Induk Perusahaan Facebook Setop Iklan Pinjol Ilegal

Saat ini Google sudah menutup 17 aplikasi lantaran dianggap membahayakan masyarakat dan mencuri data pribadi.

Baca Selengkapnya
Terungkap, IP Address Peretas YouTube DPR RI Berada di Amerika Serikat
Terungkap, IP Address Peretas YouTube DPR RI Berada di Amerika Serikat

Dari peninjauan BSSN, alamat peretasan itu berasal dari Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Ini Biang Keladi Akun Youtube DPR Kena Retas jadi Siaran Langsung Judi Online
Ini Biang Keladi Akun Youtube DPR Kena Retas jadi Siaran Langsung Judi Online

Ariandi mengatakan, BSSN dan DPR telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya
Israel Bayar Google Ads Demi Sebarkan Kampanye Kotor Lawan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, Ini Tujuannya
Israel Bayar Google Ads Demi Sebarkan Kampanye Kotor Lawan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, Ini Tujuannya

Israel menuduh UNRWA terlibat dalam Operasi Badai Al-Aqsa yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Buka Suara soal Penurunan Iklan Videotron Anies Baswedan
Pemprov DKI Buka Suara soal Penurunan Iklan Videotron Anies Baswedan

Kubu Anies-Cak Imin disarankan untuk melaporkan penurunan iklan tersebut ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024
Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024

TikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Blokir Akun Promosi Judi Online Katak Bhizer: Tidak Ada Kompromi
Menkominfo Blokir Akun Promosi Judi Online Katak Bhizer: Tidak Ada Kompromi

Budi menegaskan, penyebaran konten promosi judi online melanggar aturan penggunaan ruang digital dan larangan perjudian.

Baca Selengkapnya
Tanggapan YouTube saat Pengguna Sulit Temukan Tombol Skip Iklan
Tanggapan YouTube saat Pengguna Sulit Temukan Tombol Skip Iklan

Adanya laporan menyebutkan bahwa di beberapa perangkat, tombol skip iklan pada YouTube hilang atau tertutup kotak abu-abu yang membuatnya sulit ditemukan.

Baca Selengkapnya
Viral Iklan Angka 2 di Videotron Pospol Simpang Susun Semanggi, Ini Kata Polda Metro
Viral Iklan Angka 2 di Videotron Pospol Simpang Susun Semanggi, Ini Kata Polda Metro

Kepolisian tak menampik ada pemutaran iklan yang menampilkan angka dua di videotron itu pada Kamis, 21 Desember 2023 malam.

Baca Selengkapnya